REVIEW ARTIKEL KELOMPOK 8
2 APRIL 2022
Topik : ALASAN PERTAMINA MINAT BELI MINYAK RUSIA
LINK BERITA :
ALASAN PERTAMINA MINAT BELI MINYAK RUSIA
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati berencana membeli minyak mentah dari Rusia. Pasalnya, harga minyak dari negara beruang merah berpotensi lebih murah di tengah konflik dengan Ukraina dan hujan sanksi dari negara barat.
"Di saat harga sekarang situasi geopolitik, kami melihat ada opportunity untuk membeli dari Rusia dengan harga yang baik," ungkap Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama komisi VI DPR, Senin (28/3). Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Bank Indonesia (BI). "Untuk masalah ini, secara politik tidak ada masalah sepanjang perusahaan yang kami deal ini tidak terkena sanksi," ucap Nicke.
Nantinya, Pertamina akan membeli minyak dari Rusia secara business to business (B to B). Kemudian, minyak mentah tersebut akan diolah di Kilang Balongan. Namun, pembelian minyak masih menunggu revamping Kilang Balongan yang ditargetkan rampung pada Mei 2022. Kini, Kilang Balongan hanya dapat menerima minyak mentah dengan tingkat sulfur rendah seperti yang diproduksi Saudi Aramco. "Dengan revamping ini, salah satunya yang selesai Mei 2022 Kilang Balongan, maka Balongan lebih terbuka, lebih fleksibel untuk menggunakan jenis crude apapun," jelas Nicke
Sebagai informasi, harga minyak mentah melonjak tajam dalam sebulan terakhir sejak perang Rusia-Ukraina. Saat ini, harga minyak mentah sudah tembus US$100 per barel. Sebelumnya, harga minyak stabil di bawah level US$100 per barel. Mengutip Antara, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei minus 6,8 persen menjadi US$112,48 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April merosot 7 persen menjadi US$105,96 per barel.
TIM PRO
Pertamina yang membeli minyak mentah dari rusia dianggap sebagai sebuah kesempatan karena memanfaatkan krisis ekonomi rusia yang disebabkan kondisi geopolitik rusia-ukraina. Dengan adanya pembelian ini kebutuhan minyak di Indonesia dapat terpenuhi. Meskipun kekhawatiran adanya dampak dari penggunaan mata uang rubel yang dapat mengubah politik dan ekonomi dunia, Indonesia dianggap tidak akan mengalami dampak yang signifikan karena Indonesia tidak hanya membeli minyak dari rusia saja namun juga dari timur tengah. Rusia juga mengizinkan negara negara yang masih bersahabat dengan rusia untuk melakukan penyesuaikan alat tukar seperti menggunakan mata uang lokal atau dengan emas. Sementara itu, untuk menampung minyak mentah dari Rusia, Pertamina telah membangun kilang kilang minyak yang dapat diselesaikan pada tahun ini sehingga dapat menjamin kebutuhan minyak di Indonesia dapat terpenuhi dengan baik.
TIM KONTRA
Jika dilihat dari sudut pandang kontra, pembelian minyak mentah dari rusia dapat berakibat pada iklim politik dan ekonomi global karena rusia menjual minyak dengan mata uang rubel (mata uang rusia). Selain itu Indonesia yang membeli minyak mentah dari rusia dikhawatirkan dapat membuat Indonesia terbawa arus dengan blok blok politik dunia. Selain itu juga Indonesia belum bisa menampung minyak mentah karena belum terbangunnya kilang kilang minyak yang dikhawatirkan dapat mengganggu distribusi minyak di Indonesia. Namun, jika pembangunan tersebut sudah mulai diselesaikan maka bisa menjadi solusi untuk menurunkan harga BBM di Indonesia yang saat ini sedang naik.
Kesimpulan
Indonesia yang membeli minyak dari rusia melalui pertamina adalah suatu keuntungan karena rusia menjual minyak dengan murah sebagai akibat krisis ekonomi yang disebabkan oleh kondisi geopolitik di rusia-ukraina. Namun hal ini ternyata mempunyai konsekuensi juga terhadap ekonomi global dan iklim politik karena rusia menjual minyak mentahnya dengan mata uang rubel sebagai akibat dikucilkannya mata uang rusia dari beberapa negara negara di dunia. Pada Indonesia sendiri dampak ini tidak terlalu signifikan karena Indonesia tidak hanya mengimpor minyak dari rusia saja. Terdapat negara – negara lain seperti timur tengah yang menjadi pengimpor minyak bagi Indonesia. Selain itu Indonesia juga bukan negara yang tidak bersahabat dengan rusia. Rusia mengizinkan untuk penyesuaian alat tukar, misalnya menggunakan mata uang lokal, rubel, dan dapat juga menggunakan emas yang bersahabat dengan rusia. Pertamina yang membeli minyak dari rusia dengan harga yang murah dapat menjadi solusi untuk menurunkan harga bbm di Indonesia yang saat ini sedang naik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar