Rabu, 14 Desember 2022

Hasil Diskusi Kelompok 5_Minggu 3 (April)

 BINOMO LEGAL DI LUAR NEGERI, POLRI KESULITAN TANGKAP BOSNYA

DAN

INDONESIA DAN MALAYSIA UPAYAKAN BAHASA MELAYU RESMI ASEAN


Hari, Tanggal : Jum’at, 15 April 2022

Waktu : 12.00 – 14.00WIB 

Tempat : Via Call Whatsapp

Link Berita : https://nasional.kompas.com/read/2022/04/08/07491881/binomo-legal-di-luar-negeri-polri-kesulitan-tangkap-bosnya?utm_source=Telegram&utm_medium=Social&utm_id=kcm_telegram+news+update

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/03/210500770/indonesia-dan-malaysia-upayakan-bahasa-melayu-jadi-bahasa-resmi-asean?utm_source=Telegram&utm_medium=Social&utm_id=kcm_telegram+news+update 

NO

NAMA

NIM

KETERANGAN

1

Dita Qurrota Aini

200810101049

Tidak Hadir

2

Elvin Zuliyanti Ermila

200810101086

Hadir

3

Arofa

210810101054

Hadir

4

Gati Tri Winarsih

210810201048

Tidak Hadir

5

Zenit Dhia Anggita

210810301110

Hadir


Topik Pertama: Binomo Legal di Luar Negeri, Polri Kesulitan Tangkap Bosnya 

  • Hasil Diskusi

Legalnya binomo diluar negeri dikarenakan sistem pemerintah di luar negeri dengan di Indoensia berbeda, diluar negeri sistem pemerintahannya kaptalis, artinya pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian. Sedangkan di Indonesia pemerintah ikut secara langsung dalam perekonomian. Hal ini juga di dukung pada Indonesia yang mengedepankan sistem kesejahteraan masyarakat, dimana kasus yang dianggap merugikan masyarakat masih harus ditindak lanjuti. Bahkan kasus judi juga tergolong di Indonesia ilegal, sedangkan diluar negeri banyak yang legal.

Kasus Binomo merupakan salah satu dari pencucian uang, dimana hal ini juga dikarenakan kurangnya edukasi terhadap masyarakat terhadap investasi. Saran yang dapat disimpulkan diharapkan pemerintah, OJK dan masyarakat saling menggandeng untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat yang kurang tau mengenai investasi keuangan.

Topik Kedua: Indonesia dan Malaysia Upayakan Bahasa Melayu Resmi ASEAN

  • Hasil Diskusi

Dari diskusi disampaikan bahwasannya kami keberatan mengenai bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN, karena hal ini akan menggoser bahasa Inggris dan akan berdampak ke sumber daya manusia yang nantinya akan malah untuk belajar bahasa Inggris. Karena perluanya melatih dan mengkokohkan public speaking bahasa Inggris, karena identitasnya sebagai bahasa internasional.  Pendapat lain yang memperkuat untuk tidak memakai bahasa melayu karena ditakutkan antar bahasa melayu di ASEAN tidak memiliki arti yang sama. 

Bahasa Indonesia lebih di baik menjadi bahasa kedua di ASEAN daripada bahasa melayu karena penduduk dan banyak lembaga yang mengajarkan bahasa Indonesia. namun hal ini tidak disetujui oleh anggota lain, karena terbilang egois dengan alasan seperti itu, bahasa melayu meskipun ada beberapa kosakata yang berbeda, tapi masih layak menjadi bahasa kedua di ASEAN karena memiliki history dan identitas di ASEAN.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...