Tanggal: 15 April 2022
Pukul: 10.00-11.48
Tempat: via Whastapp
Topik: Demi Hemat APBN, Pemerintah Mau Naikkan Listrik, Pertalite, Solar, dan Elpiji 3 Kg
Pro:
Harga bbm naik dikarenakan kondisi harga minyak dunia juga naik. Masyarakat akan tetap membeli bahan bakar minyak karena memang sudah kebutuhan. Sehingga, mau ataupun tidak dalam membeli BBM tergantung kepada kebutuhan masing masing. Selain itu, pertamina sebagai perusahaan plat merah yang menguasai pengelolaan minyak bumi harus diselamatkan juga keuangannya.
Indonesia juga masih ketergantungan impor BBM untuk konsumsi. Kondisi saat ini semakin parah dengan pelemahan mata uang rupiah juga yang berada di posisi 15,23 sekian terhadap dolar, lalu dana APBN untuk subsidi ini terhitung kurang. Meski pemerintah tidak menanggung beban Pertamina, namun jika keuangan Pertamina bermasalah pemerintah harus memberikan suntikan dana untuk Pertamina yang merupakan perusahaan pelat merah.
Seharusnya harga bbm ini premium, namun ketika pemerintah memberikan subsidi itu terhitung harganya sudah dianggap dibawah harga ekonomi. Maka dari itu jika tidak dinaikkan akan mempengaruhi keuangan. Lalu untuk kenaikan lpg 3kg melihat kondisi kurs rupiah yang melemah dan juga dana Apbn saja kurang dan tidak memungkinkan untuk bbm.
Bantuan subsidi itu terus diberikan kak, hanya saja adanya pengurangan pada subsidi bbm yang dikarenakan dana apbn subsidi bbm tidak mencukupi/kurang mencukupi, dengan ini masyarakat sudah menyimpulkan terlebih dahulu bahwasannya kebutuhan pokok juga akan naik, namun pada faktanya belum tentu naik semua, subsidi hanya dilakukan pengurangan pada sektor bbm untuk subsidi bpjs misalnya itu akan tetap diberikan lalu bantuan dana sosial, bisa dilihat juga pembengkakan pada subsidi bbm karena konsumsi yang tak terkendali, tidak mungkin kas negara terus-menerus dipakai untuk menambal subsidi BBM karena sektor lain menjadi terbengkalai.
Kontra:
Pemerintah tidak boleh mencabut subsidi energi untuk rakyat miskin. Karena, rumah tangga maupun rakyat miskin memiliki hak atas subsidi energi sebagaimana diatur undang-undang. Pemerintah pendistribusian gas elpiji bersubsidi dengan mekanisme tertutup. Hal ini dirasa dapat meminimalisir pendistribusian yang tepat sasaran. Dalam hal ini yang berhak atas gas melon bersubsidi adalah masyarakat tak mampu serta pelaku usaha kecil dan mikro
Adanya kenaikan harga bahan baku kebutuhan tentu membuat syok masyarakat. Ditambah adanya keadaan ekonomi yg sedang masa pemulihan dari pandemi. Sebagai saran, seharusnya, kenaikan ini dibarengi dengan kesiapan ekonomi. Dalam arti pemerintah juga benar benar melakukan langkah cepat mempersiapkan masyarakat menghadapi kenaikan harga ini.
Pemerintah bisa melakukan sedikit penekanan dalam subsidi, namun tidak sepenuhnya menghilangkan subsidi, seperti dengan menekan subsidi listrik melalui penggunaan bauran energi yang lebih murah dan ramah lingkungan, serta penajaman sasaran subsidi listrik. Penajaman ini khususnya diarahkan kepada rakyat miskin dan pengusaha kecil, mikro dan koperasi. dengan demikian, beban biaya listrik yang harus dikeluarkan semakin ringan. Hal ini juga berlaku pada semua hal yang dikenai subsidi Selain itu, pemerintah juga perlu mengoptimalisasi sumber-sumber pendapatan APBN dan meningkatkan tax ratio.
Kesimpulan
Harga terhadap barang subsidi tetap dinaikan dikarenakan APBN yang menipis untuk dipakai sebagai subsidi semua, ditambah faktor minyak dunia yang semakin mahal, tetapi harus terdapat beberapa yang subsidi tetap untuk membantu masyarakat kurang mampu. Selain itu, pemerintah bisa memberikan edukasi kepada masyarakat luas untuk mempersiapkan diri bahwa terdapat beberapa kebutuhan yang akan naik dikarenakan subssidi tidak bisa diberikan secara terus menerus karena sedikitnya APBN yanng tersedia, sehingga masyarakat bisa mempersiapkan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar