Rabu, 14 Desember 2022

Hasil Diskusi Kelompok 12_Minggu 8 (April)

 Pukul : 18.05-19.05

Tempat         : WA GROUP

Link Berita : https://kominfo.go.id/content/detail/40705/fondasi-makin-baik-presiden-optimistis-ekonomi-indonesia-2022-tumbuh/0/berita


Topik : Fondasi Makin Baik, Presiden Optimistis Ekonomi Indonesia 2022 Tumbuh


Pro

Saya sebagai pihak pro setuju bahwa fondasi perekonomian yang semakin baik dapat meningkatkan optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022. Ditinjau melalui laman kemenkeu saat memasuki tahun 2022, pemulihan ekonomi semakin bergerak ke arah positif hal ini mengindikasikan adanya optimisme ekonomi tumbuh. Aktivitas perekonomian pada bulan Januari masih kuat, baik dari sisi produksi maupun konsumsi. Indeks PMI Indonesia tercatat 53,7, meningkat dibanding Desember 2021 (53,5) dan tetap melanjutkan tren ekspansif dalam 5 bulan terakhir. Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan dalam negeri dan  ekspor. IKK Januari 2022 tercatat sebesar 119,6 lebih tinggi dari 118,3 pada Desember 2021. Angka ini berada di atas level optimis, dan turut mendorong aktivitas ekonomi melalui aktivitas ekspor-impor dengan melakukan hirilisasi dengan metode diferensiasi produk yang semakin kreatif dan lebih bervariatif dapat membuka jalan untuk meningkatkan investasi yang lebih besar dan tentunya akan berimbas pada kebutuhan akan tenaga kerja semakin bertambah sehingga saat  nilai ekspor meningkat akan dapat memperbaiki balance of payment, kebijakan fiskal dan kebijakan moneter yang menjadi dasar/fondasi  perekonomian di Indonesia.

Adanya pandemi covid 19 ini mendorong seluruh masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya terhadap teknologi. Jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, adanya pandemi ini tidak selalu berdampak negatif melainkan ada dampak positifnya seperti terciptanya peluang profesi baru untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang berbasis digital. Hal ini diperkuat dengan berbagai studi menyatakan bahwa peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar. Adapun nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 124 miliar (Rp1.700 triliun) pada tahun 2025.Berdasarkan laporan dari World Economic Forum tentang The Future of Job Report 2020, diperkirakan dalam 5 tahun ke depan akan terjadi peningkatan kesenjangan keterampilan, karena keterampilan yang diminta di seluruh pekerjaan akan mengalami perubahan. Bahkan saat ini telah terjadi ‘double-disruption’, yaitu pergeseran pekerjaan akibat digitalisasi atau automasi yang dipercepat dengan terjadinya pandemi Covid-19. Adapun yang harus diperhatikan yaitu penguasaan teknologi terhadapa daya saing digital secara global, Indonesia masih tergolong jauh tertinggal. Hal ini berdasarkan data yang disajikan oleh IMD World Digital Competitiveness Ranking, Indonesia berada pada posisi 56 dari 63 negara. Dalam indeks lainnya, yaitu Global Innovation Index yang mengukur kemampuan inovasi suatu negara, sejak 2018 sampai 2020 posisi Indonesia tidak berubah dan berada pada urutan ke-85 dari 131 negara.Fondasi perekonomian Indonesia melalui ekonomi digital sudah mulai berjalan cukup kuat ditandai oleh lahirnya perusahaan decacorn  dan meningkatnya jumlah perusahaan unicron yang membuktikan bahwa digitalisasi ekonomi sebagai salah satu pondasi optimisme pertumbuhan ekonomi semakin luas dan kondusif. Oleh karena itu saya sebagai pihak pro setuju bahwa adanya digitalisasi ekonomi di Indonesi mampu dijadikan sebagai fondasi untuk menghadapi tekanan ekonomi global. Selain itu adanya Undang – Undang Cipta Kerja dapat mendukung optimisme pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebab dalam sudut pandang pemerintahan UU Cipta Kerja akan mendorong reformasi regulasi dan debirokratisasi  sehingga layanan pemerintahan terhadap masyarakat semkain efisien, mudah, dan pasti dengan adanya penerapan norma. Data yang disajikan oleh Kemenkeu bahwa pembiayaan yang dikelola dengan Pruden,fleksibel, dan oportunistik dalam APBN telah mencatatkan Rp28,9 triliun, atau 0,16 persen PDB dan SiLPA terjaga sebesar Rp25,9 triliun, didukung kinerja pendapatan negara yang baik. Sebagian surplus APBN digunakan untuk pelunasan utang Pemerintah yang jatuh tempo.   Realisasi defisit APBN 2022 diperkirakan lebih rendah dari proyeksi awal seiring kelanjutan pemulihan ekonomi yang kuat dan berbagai upaya reformasi, antara lain: implementasi UU HPP, PPS, dan RPIM BI. Selain itu Seiring kinerja fiskal yang meningkat menyebabkan pembiayaan APBN pada tahun 2022 cenderung fleksibel. Hal ini, saya simpulkan berdasarkan kenyaatan yang ada bahwa dalam kondisi tekanan pasar keuangan global di awal tahun 2022, kinerja lelang SBN domestik masih terjaga dengan baik yang didukung likuiditas dalam  negeri. Oleh karena itu saya sebagai tim pro memberi kesimpulan bahwa langkah yang dilakukan oleh pemerintah meliputi adanya UU Cipta Kerja, digitalisasi, dan hirilisasi ekspor maupun impor merupakan kebijakan yang tepat untuk dilakukan demi menunjang optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam pemulihan ekonnomi akibat Pandemi Covid 19.

Kontra

Tim kontra berpemdapat bahwa ia tidak setuju jika fondasi semakin baik, optimisme ekonomi belum tentu mengalami peningkatan. Menurut tim kontra bahwa peningkatan perekonomian di Indonesia tidak sebesar data yang telah disampaikan oleh pihak pro. Hal ini dibuktikan pada tahun 2021, peningkatan ekonomi hanya sebesar 3,69% dari tahun 2020. Sedangkan tahun 2022 diperkirakan meningkat sebesar 5,17% dari tahun 2020. Selain itu pengeluaran pemerintah untuk menangani covid -19 cukup menghabiskan banyak dana negara. Meski terjadi peningkatan, namun pada kenyataannya pengangguran masih tinggi. Berdasarkan BPS, jumlah pengangguran di Indonesia masih sebanyak 8,40 juta per februari 2022. Selain itu pertumbuhan ekonomi pada kenyataanya belum secara tuntas meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan adanya tingkat pengangguran yang cukup tinggi. Pada Februari 2022 pengangguran produktif bertambah dan tenaga kerja berpendidikan gagal diserap oleh tenaga kerja. Ditambah dengan rendahnya upah buruh. Upah buruh per februari 2022 hanya meningkat sebesar 1,05% dengan inflasi sebesar 2,06% pada periode yang sama. Sehingga rendahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga, disebabkan oleh peningkatan harga pokok sehingga sulit dijangkau untuk masyarakat lebih – lebih masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah.




Kesimpulan

Beragam pemikiran tentang optimisme perekonomian Indonesia pada masa mendatang, tentunya membutuhkan prakondisi yang harus segera diwujudkan sebagai pilar pendukung optimistif ekonomi menuju Indonesia Maju. Peta jalan yang diimplementasikan secara konsisten, dalam meningkatkan produktivitas yang salah satunya ditandai dengan adanya peningkatan produktivitas tenaga kerja yang bertambah sekitar 60 persen pada periode 2010 hingga 2030 nanti. Peningkatan produktivitas tenaga kerja tersebut harus tumbuh didalam ekosistem yang dirancang kondusif untuk menunjang tumbuhkembangnya basis perekonomian yang produktif dan berdaya saing, yang ditandai dengan peningkatan penerimaan dari sektor manufaktur berorientasi ekspor. Diperlukan membangun basis produksi yang kondusif terhadap peningkatan produktivitas, yang mampu menghasilkan keluaran (output perekonomian) dari sumber daya (faktor produksi) yang kita miliki agar mendorong bergeraknya perekonomian produktif domestik, dengan berkembangnya sektor industri manufaktur yang menghasilkan produk berorientasi ekspor. Defisit transaksi berjalan menunjukkan ketergantungan kita pada sumber daya eksternal dalam mendorong perekonomian kita. Dengan kata lain, jika ingin tumbuh lebih tinggi, maka diperlukan transformasi perekonomian agar sumber daya domestik lebih kuat. Dengan adanya penguatan kualitas sumber daya domestik diharapkan dapat bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari luar negeri. Ketika fondasi telah disusun dengan kuat dari awal maka hasilnya pun akan lebih memuaskan. Begitu pula dengan fondasi ekonomi dimana semakin baik fondasi ekonomi Indonesia, maka oprtimisme terhadapa perekonomia semakin meningkat. Sikap oprtimistis perlu ditumbuhkan agara dapat digunakan sebagai pijakan dalam transformasi ekonomi sehingga mampu meningkatkan daya saing Indonesia merebut peluang pasar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...