Wabah Covid-19 Berpotensi
Giring Singapura ke Resesi Ekonomi
Selasa 28 April 2020, 14:48 WIB
Singapura - Wabah Covid-19
berpotensi menggiring Singapura ke jurang resesi ekonomi. Pengangguran, upah
rendah dan ketidakpastian kapan krisis berakhir diperkirakan bisa terjadi.
Bank Sentral Singapura
memperingatkan hal ini bergantung pada bagaimana pandemi berkembang dan
kemanjuran respon kebijakan di seluruh dunia, demikian dikutip Batamnews dari Channel
News Asia, Selasa (28/4/2020).
Pertumbuhan ekonomi
Singapura bahkan bisa turun di bawah kisaran perkiraan -4 hingga -1 persen
untuk mencatat kontraksi terburuknya, kata Otoritas Moneter Singapura (MAS) )
dalam tinjauan ekonomi makro setengah tahunan terbaru.
Sebagai perbandingan,
resesi terburuk Singapura sejauh ini adalah selama Krisis Keuangan Asia pada
tahun 1998, ketika ekonomi berkontraksi 2,2 persen.
Pertumbuhan ekonomi
setahun penuh datang pada 0,1 persen selama krisis keuangan global pada 2009
dan menyusut 1,1 persen selama kegagalan dotcom pada 2001.
"Ekonomi
Singapura akan memasuki resesi tahun ini," kata MAS dalam laporan setebal
132 halaman.
“Pada saat ini masih
ada ketidakpastian yang signifikan atas keparahan penurunan, serta pemulihan
akhirnya. Materialisasi risiko penurunan, yang sebagian besar tergantung pada
arah yang diambil oleh pandemi dan kemanjuran respons kebijakan di seluruh
dunia, dapat menjangkau pada hasil pertumbuhan di Singapura di bawah kisaran
perkiraan,” tambahnya.
Prognosis yang suram
datang karena Singapura adalah gelombang dari wabah Covid-19. Hingga saat ini,
hampir 15.000 orang di Singapura telah terinfeksi penyakit ini dan empat belas
orang telah meninggal. Hampir 85 persen dari infeksi ini terkait dengan asrama
pekerja asing.
Singapura sedang
melalui periode "pemutus sirkuit" untuk membendung penyebaran
Covid-19. Periode awalnya dijadwalkan berakhir pada 4 Mei tetapi telah
diperpanjang hingga 1 Juni.
Semua tempat kerja
yang tidak penting telah ditutup dan penduduk diberitahu untuk tidak
meninggalkan rumah mereka kecuali membeli makanan dan bahan makanan atau
berolahraga sendirian di lingkungan tersebut.
Hasil Diskusi:
Melorotnya
perdagangan global telah menimpa sektor manufaktur Singapura yang bergantung
pada ekspor, sementara aktivitas industri konstruksi mandek dan para peritel
menyaksikan jatuhnya taraf penjualan dalam laju ekstra cepat. Sehingga keadaan
tersebut membawa ekonomi Singapura untuk menuju resesi ekonomi. oleh sebab itu,
hal pertama yang dilakukan pemerintah singapuran untuk menggulangi masalah ini
yaitu Singapura mulai mengendurkan lockdown, atau yang dikenal
dengan Circuit Breaker, pada 1 Juni. Hal ini diharpkan pertumbuhan ekonomi
bisa memasuki fase dua pembukaan kembali
ekonomi pada 19 Juni, yang memungkinkan sebagian besar toko dan restoran mulai membuka
lagi bisnis mereka walau aturan pembatasan sosial masih berlaku. Sehingga bisa
jadi, benteng untuk menanggulangi terjadinya dampak buruk akibat resesi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar