Pengangguran
Bisa Bertambah 5 Juta Gegara Corona
Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 21 Apr 2020 05:45 WIB
Jakarta -
Angka pengangguran terbuka di Indonesia bisa
bertambah lebih dari 5 juta orang. Angka pertambahan itu berasal dari
masyarakat yang ekonominya terdampak virus Corono (COVID-19).
Penyebaran Corona sampai saat ini membuat ekonomi dunia turun. Dampak dari situ
banyak perusahaan yang merumahkan hingga melakukan pemutusan hubungan kerja
(PHK) para pegawainya. Langkah tersebut dilakukan agar perusahaan bisa bertahan
di tengah ketidakpastian ini.
Kepala BKF Febrio Kacaribu mengatakan angka pengangguran bisa bertambah antara
2,9 juta sampai lebih dari 5 juta orang berdasarkan skenario yang dibuat pemerintah.
"Sudah kita simulasikan juga, tidak menyenangkan angkanya," kata
Febrio dalam video conference di kantornya, Jakarta, Senin (20/4/2020).
Febrio mengatakan skenario yang dibuat pemerintah saat ini ada skenario berat
dan sangat berat. Pada skenario berat, pemerintah mempertimbangkan pertumbuhan
ekonomi berada di level 2,3% dengan potensi angka pengangguran sekitar 2,9 juta
orang.
Sedangkan pada skenario sangat berat, dijelaskan Febrio pertumbuhan ekonomi
nasional akan minus dengan potensi angka pengangguran mencapai lebih dari 5
juta orang.
Baca juga:Jadwal Pengumuman 200.000 Peserta Kartu Pra
Kerja Mundur |
"Dengan skenario ini kita siapkan, kalau bisa bertahan di 2,3%, dampaknya
ke kemiskinan dan pengangguran. Dampak berat 2,9 juta pengangguran. Sangat
berat bisa sampai lebih dari 5 juta orang," kata Febrio.
Dampak penyebaran virus Corona mendatangkan malapetaka pada ekonomi dunia. Hal
itu dapat mendorong sekitar setengah miliar jatuh ke jurang kemiskinan.
Hasil Diskusi:
Penyebaran Corona sampai
saat ini membuat ekonomi dunia turun. Dampak dari situ banyak perusahaan yang
merumahkan hingga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) para pegawainya.
Langkah tersebut dilakukan agar perusahaan bisa bertahan di tengah
ketidakpastian ini. Hingga berakibat tingkat pengangguran di Indonesia tumbuh
secara pesat. oleh sebab itu, untuk saat ini yang terpenting adalah bagaiman upaya
atau langkah yang tepat dilakukan Pemerintah untuk menekan jumlah pengangguran
di masa pandemi.
Untuk saat ini, Pemerintah telah menyiapkan
langkah-langkah mitigasi dampak pandemi virus corona (Covid-19) di sektor
ketenagakerjaan. Kebijakan tersebut fokus pada pasar tenaga kerja dan institusi
pasar kerja. Adapun langkah pertama yakni mengalokasikan dana untuk penanganan
Covid-19 sebesar 46,6 miliar dollar AS, termasuk stimulus ekonomi bagi para
pelaku usaha 17,2 miliar dollar AS. Kebijakan kedua, menyediakan program berupa insentif
pajak penghasilan, relaksasi pembayaran pinjaman/kredit, dan dalam waktu dekat
akan dikeluarkan kebijakan relaksasi iuran jaminan sosial ketenagakerjaan untuk
meringankan sekitar 56 juta pekerja sektor formal. Ketiga, menyediakan jaring
pengaman sosial bagi pekerja sektor informal. Pemerintah memberikan bantuan
sosial kepada 70,5 juta pekerja sektor informal yang termasuk dalam kategori
miskin dan rentan, serta kebijakan-kebijakan lainnya. tentu adanya kebijakan
tersebut bisa menjadi dorongan besar untuk memperbaiki keadaan saat ini. Oleh
sebab itu, dalam pelaksanaannya Pemerintah serta masyarakat harus sama-sama
berusaha dengan optimal agar kebijakan tersebut bisa berjalan sesuai yang
direncanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar