Senin, 27 April 2020

Diskusi Harian Kelompok 2_Minggu ke 3

 Senin, 27 April 2020 Piket Siang

Pengunduran diri dua Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Devara dan Andi Taufan, dinilai tidak cukup untuk menyelesaikan masalah dugaan konflik kepentingan.

https://amp.kompas.com/nasional/read/2020/04/24/16411421/tii-mundurnya-dua-stafsus-presiden-tak-cukup-selesaikan-dugaan-konflik 

Transparency International Indonesia (TII) Alvin Nicola mengatakan, pengunduran diri Belva dan Taufan harus dilanjutkan dengan evaluasi terhadap keberadaan stafsus oleh Presiden Joko Widodo. "Menurut kami tentu niat baik saja tidak cukup. Presiden harus mengevaluasi aturan seputar stafsus, terutama menegaskan bahwa tiap yang dipilih harus mundur dari jabatan lainnya," kata Alvin kepada Kompas.com, Jumat (24/4/2020). Menurut Alvin, kehadiran stafsus muda yang dipilih Presiden saat ini hanya bentuk akomodasi politik. Apalagi mereka tidak diwajibkan mundur dari jabatan di perusahaannya. "Tidak ada benar-benar kewenangan konkret yang dimiliki oleh stafsus, sehingga saran kami posisi stafsus perlu ditinjau ulang bahkan dihilangkan mengingat cost-nya yang tidak sedikit," kata dia.

Alvin menambahkan, stafsus yang telah mengundurkan diri pun harus tetap mempertanggungjawabkan dugaan potensi konflik kepentingan yang dilakukan stafsus tersebut. Ia mencontohkan terkait terpilihnya perusahaan milik Belva, Ruangguru, sebagai salah satu mitra program Kartu Prakerja milik pemerintah. "Stafsus yang sudah mundur perlu membuka data, proses, dan mekanisme lelang yang sudah dilalui bersama lembaga pengadaan terkait agar transparan karena dari penelusuran kami proses lelang berjalan cukup tertutup," kata Alvin. Seperti diberitakan, dua staf khusus presiden Adamas Belva Devara dan Andi Taufan Garuda Putra telah mengundurkan diri setelah keduanya diduga terlibat konflik kepentingan. Belva mengundurkan diri dari posisi staf khusus presiden berkaitan dengan terpilihnya Ruang Guru sebagai mitra program Kartu Prakerja.

Sementara, Taufan mundur setelah muncul polemik surat berkop Sekretariat Kabinet yang ditandatanganinya kepada para camat se-Indonesia. Dalam surat bertanggal 1 April itu, Taufan meminta camat mendukung petugas lapangan Amartha yang akan turut memberikan edukasi kepada masyarakat di desa terkait Covid-19.

Penulis : Ardito Ramadhan

Editor: Kristian Erdianto

Kesimpulan Hasil Diskusi

Dari kelompok kami menanggapi hal ini, kelompok kami setuju apabila Alvin menaruh curiga terhadap stafsus yang mengudurkan diri dari jabatannya, karena sebelumnya stafsus ini adalah pilihan presiden, dan anggota stafsus millenial yang ditunjuk ini tidak berhenti dari jabatan di perusahaan yang ia pimpin,  padahal seharusnya pihak yang terpilih menjadi stafsus haruslah mundur dari jabatan lainnya, karena dikhawatirkan terdapat oknum yang memanfaatkan posisi ini untuk menguntungkan dirinya sendiri, dan setelah tujuannya tercapai baru dia mengundurkan diri, dan hal tersebut bukan tidak mungkin untuk. Kedua stafsus harus memberi klarifikasi atas tindakan tersebut dengan membuka data, proses, dan mekanisme lelang yang sudah dilalui bersama lembaga pengadaan terkait agar transparan, jika tidak mereka akan semakin dicurigai bahwa memang ada kepentingan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...