Sabtu, 22 Juli 2017

Bank Dunia Proyekikan 5.3 Persen



Bank Dunia Proyekikan 5.3 Persen

Sumber : Kompas, Sabtu 15 April 2017

Bank dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata 5,3 persen. Hal ini didasarkan adanya tantangan eksternal peningkatan kualita fiskal dan optimalisasi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.selain itu, pertumbuhan ekonomi yang kuat, defisit transaksi berjalan yang rendah dan defist fiskal yang konservatif menjadi patokan dalam proyeksi bank dunia perekonomian Indonesia . namun, tantangan akan selalu ada. Tantangan eksternal berupa perubahan kebijakan monerter di Amerika Serikat yang tak terduga dan kelambatan pertumbuhan ekonomi china. Tantangan internalnya yaitu peningkatan inflasi dan penerimaan negara yang masih lemah. Adapun proyeksi untuk tahun 2018 bbank dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia rata – rata 5,4 persen dengan demikian pertumbuhan rata – rata 2017 sampai 2019 sebesar 5,3 persen.
Presiden Bank Dunia untuk kawasan asia timur dan pasifik victoria kwakwa melalui siaran pers, menyatakan kebijakan yang kuat dan kebaikan proyeksi perekonomian global secara bertahap telah membantu negara-negara berkembang asia timur dan pasifik mempertahankan dan menurunkan angka kemiskinan. Fiskal menjadi krusial karena menjadi instrument yang menginstimulasi perekonomian. Optimalisasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) penting karena China sebagai salah satu mitra dagang utama Indonesia terus tumbuh melambat. Pada saat yang sama muncul proteksionisme yang diembuskan AS.
Proyeksi Bank Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonsia pada tahun 2017-2019 sebesar 5,3%, hal itu menurut kami menjadi hal yang realistis. Mengingatkan pertumbuhan ekonomi meningkat pada tahun sebelumnya, devisit transaksi berjalan yang rendah, dan devisit fiskal yang konservatif serta adanya peningkaan investasi baik dari lokal maupun asing dapat menjadi penunjang tercapainya pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya, agar proyeksi Bank Dunia tersebut benar-benar tercapai. Tetapi disini Bank Sentral selaku pembuat kebijakan moneter dan pemerintah selaku pembuat kebijkan fiskal harus selalu mejaaga kstabilan perkenomian di negeri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...