Minggu, 17 Juli 2016

PROSTITUSI ONLINE DIKALANGAN REMAJA INDONESIA

PROSTITUSI ONLINE DIKALANGAN REMAJA INDONESIA


Prostitusi online dewasa ini telah menjadi sebuah kata familiar di masyarakat Indonesia baik dari kalangan tua, dewasa maupun remaja dan berbagai tingkatan pejabat, pengusaha, pelajar serta rakyat biasa. Namun yang menjadi perhatian utama saat ini yaitu prostitusi online dikalangan remaja, karena remaja merupakan aset berharga yang dimiliki negara yang harus dididik sifat, sikap serta mentalnya sehingga mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Banyak hal yang melatarbelakangi remaja melakukan pekerjaan yang bertentangan dengan hukum dan agama tersebut. Oleh karena itu, prostitusi online akan dibahas mulai dari latar belakang hingga saran dari penulis, sebagai berikut.

Latar Belakang Prostitusi Online Remaja

Menurut Musni Umar (merdeka.com, Jumat (15/5/2015) fenomena prostitusi online ini didasarkan oleh dua motif yaitu prostitution by need dan prostitution by greed. Prostitution by need adalah prostitusi yang berkaitan dengan faktor ekonomi dan pemenuhan kebutuhan. Sedangkan prostitution by greed adalah prostitusi yang dilakukan karena keserakahan pelakunya untuk membiayai gaya hidup yang mewah.Kedua motif ini menjadi alasan mendasar terjadinya fenomena prostitusi online yang marak dibicarakan.Terlebih kemajuan jaman yang menuntut kebutuhan ekonomi yang lebih beragam.

Kasus prostitusi online ini melibatkan banyak pelaku salah satunya adalah para remaja yang seharusnya tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Umumnya para remaja yang terlibat prostitusi online ini adalah remaja dengan gaya hidup yang konsumtif dan mewah.Seperti yang disebutkan oleh Rochmah (Tribunnews.com, Senin (27/4/2015) bahwa gaya hidup liberal yakni lepas dari tuntunan agama semakin mewarnai kehidupan masyarakat seperti rendahnya ketakwaan dan tuntutan gaya hidup konsumtif yang mewah adalah pendorong langsung maraknya prostitusi online. Arus globalisasi yang semakin cepat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi






gaya hidup liberal para remaja. Pengaruh antara budaya yang satu dengan budaya yang lain menyebabkan kepribadian budaya sendiri mulai menghilang sehingga kondisi sosial yang terjadi di masyarakat juga mulai berubah seiring perkembangan zaman. Remaja yang dulu gaya hidupnya cenderung sederhana kini berubah menjadi lebih bebas dan nyaris tidak terkendali. Tuntutan akan kebutuhan yang lebih banyak, canggihnya teknologi dan mudahnya akses informasi menjadi penyebab munculnya kasus prostitusi online di kalangan remaja.

Namun, selain karena gaya hidup yang mewah faktor lain yang mempengaruhi terjadinya prostitusi online adalah kemiskinan. Faktor kemiskinandijadikan sebagai sebuah alasan yang wajar dalam tindakan prostitusi online tersebut. Gaya hidup remaja yang serba kekurangan karena ketidakmampuan dalam pemenuhan kebutuhan menjadi pendorong kuat munculnya lapangan pekerjaan baru yaitu dalam prostitusi online. Sebagian besar remaja saat ini mempunyai sifat yang tidak ingin kalah dengan teman seusianya sehingga kondisi ekonomi yang tidak memadai akan menimbulkan perasaan malu dan rendah diri terhadap lingkungan sekitarnya sehingga mereka cenderung memilih jalan pintas untuk memperoleh penghasilan agar bisa sejajar dengan teman-temannya. Hubungan sosial yang terjalin di kalangan remaja dapat memberikan dampak negatif apabila hubungan tersebut tidak didasari oleh norma-norma yang berlaku. Hal ini akan mengakibatkan gaya hidup remaja menjadi semakin liar dan menuntut kebebasan hingga nilai sosial yang ada tidak akan ditaati atau bahkan dilupakan.

Faktor Remaja Terjun Ke Dunia Prostitusi

1. Keluarga

Keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari anggotanya, terutama pada anak-anak yang masih berada dalam bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya. Sehingga orang tua merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak. Keluarga yang harmonis akan membentuk pola kehidupan baik dari segi moral, sifat dan pendidikan anak dengan baik dan






menghasilkan output yang baik pula. Namun apabila anak yang dididik pada keluarga yang broken home maka kehidupan anak akan cenderung tidak baik. Meskipun tidak semua anak baik maupun tidak terpengaruh dari lingkungna keluarga, namun keluarga cenderung faktor utama manusia untuk melakukan hal baik maupun buruk pada kehidupannya. Begitu juga jengan kehidupan remaja yang terjun di dunia prostitusi.


2. Lingkungan sosial

Remaja terjun ke dunia prostitusi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang kuat adalah faktor eksternal. Faktor eksternal berisikan lingkungan tempat ia berinteraksi, pendidikan, dan arus globalisasi dan moderenisasi. Konteks lingkungan disini amat luas. Apabila dijabarkan yaitu lingkugan tempat ia berinteraksi antar individu satu dengan individu lain. Lingkungan amat sangat berpengaruh cepat pada remaja untuk terjun ke dunia negatif tersebut.

1.    Pengaruh teman terutama. Apabila seseorang beteman atau masuk dalam komunitas yang buruk maka tidak menutup kemungkinan seseorang tersebut terpengaruh menjadi individu yang sama buruknya. Apalagi dalam kondisi yang masih labil. Mereka dengan mudah menerima seluruh informasi tanpa disaring atau dicerna terlebih dahulu.

2.    Gaya hidup, Gaya hidup dinilai menjadi salah satu faktor utama pendorong remaja terlibat prostitusi. Gaya hidup remaja sekarang dipengaruhi salah satunya oleh tayangan sinetron di televisi. Remaja digambarkan sebagai sosok modern dengan segala barang yang dimilikinya. Padahal dengan terlibat prostitusi, para remaja itu sangat rentan terinfeksi penyakit menular seperti HIV dan AIDS.

3.    Media massa dan elektronik. Dalam hal ini media masa maupun elektronik merupakan salah satu unsur yang mendorong anak dengan mudah mengakses bermacam-macam informasi. Perkembangan zaman semakin maju dengan adanya media-media tersebut. Memang disisi lain elektronik merupakan hal yang sangat mendukung untuk melakukan pekerjaan maupun media belajar yang mudah dan






cepat. Namun apabila dipergunakan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maka akan meracuni otak-otak para generasi muda yang merupakan aset pembangunan suatu negara kedepannya.

4.    Tidak menjunjung tinggi adat istiadat. Dalam konteks ini seorang individu telah melupakan salah adat istiadat daerah khususnya indonesia. Masyarakat lebih condong meniru budaya barat yang masuk ke indonesia tanpa menilai apakah itu baik atau buruk. Hal ini karena ada proses modernisasi yang semakin mengglobal. Dampaknya akan terlihat jelas pada pola perilaku yang tercermin diantara masyarakat kita khususnya para kaum muda.

5.    Minimnya pengetahuan tentang seks. Kaum muda saat ini kurang begitu memahami mengenai seks. Yang mereka tahu hanyalah kesenangan belaka tanpa berfikir panjang mengenai akibat yang ditimbuklan dimasa depan. Minimnya pengetahuan mengenai seks telah membuat para remaja tidak memiliki penangkal dalam soal seksualitas


Bagaimana Peran Sekolah ?

Prostitusi dikalangan remaja semakin marak terjadi dikalangan pelajar maupun mahasiswa. Bahkan sekarang para remaja ini melakukan prostitusi secara terang terangan dan medianya banyak yang menggunakan media social seperti facebook. Banyak remaja yang mempunyai pendidikan rendah bekerja sebagai pekerja seks komersial untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya. Namun banyak juga anak anak yang berpendidikan tinggi masuk dalam dunia prostitusian ini bukan untuk memenuhi kebutuhan seharinya saja tapi juga sudah menjadi lifestayle mereka.

Pendidikan yang hanya terfokus pada nilai akademik saja ini tidak akan berhasil untuk memberantas prostitusi ini. Sehingga menyebabkan terbengkalainya nilai moral dan nilai agamanya. Karena nilai moral yang kurang inilah menyebabkan banyak remaja yang masuk dalam dunia prostitusi. Pendidikan pun bukan lagi menjadi alasan mengapa mereka sampai masuk dalam dunia tersebut.






Dampak Prostitusi Online Terhadap Kehidupan Remaja

Salah satu dampak negative media sosial yang biasanya terjadi adalah prostitusi online. Kian maraknya aktivitas prostitusi online melalui media sosial tentu harus mendapat perhatian dari semua kalangan. Karena remaja sebagai penerus bangsa memiliki potensi yang besar dan memiliki masa depan yang masih panjang. Dengan adanya prostitusi akan merusak moral dan masa depan generasi bangsa. Apabila tidak menggunakan alat kontrasepsi, pekerja seks juga berisiko mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Sehingga mereka harus berhenti sekolah ataupun pendidikannya. Dalam melakukan pekerjaannya, mereka berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual dengan banyak orang. Pelanggan yang mengidap penyaki tmenular seksual (PMS), atau bahkan HIV/AIDS, pekerja seks tadi dapat tertular tanpa mampu melindungi tubuhnya.

Prostitusi bukan dunia yang mudah ditinggalkan. Sekali kita tercebur, perlu usaha sangat keras untuk berhenti. Banyak remaja, terutama di kalangan anak sekolah atau kuliah yang terjun kedunia prostitusi memang tidak berniat untuk menjadikan prostitusi sebagai pekerjaan utamanya. Mereka berpikir, mereka hanya akan menjadi pekerja seks sementara saja. Ternyata masalahnya tidak semudah itu. Apabila aktivitasnya sebagai pekerja seks ini diketahui oleh keluarganya (apalagi, misalnya, salah satu pelanggan mereka dengan seks mereka kemudian mengedarkannya), maka besar kemungkinan mereka tidak mau menerimanya kembali.Apalagi teman-teman dan lingkungan masyarakat yang sering kali menjudge tidak baik atau bersikap menghakimi. Hal ini membuat mereka merasa lebih baik terus bekerja sebagai pekerjas eks. Lama kelamaan, pilihan untuk bekerja dibidang lain akan tertutup.

Profesi sebagai pekerja seks tidak dipremajang sebagai profesi yang terhormat oleh masyarakat. Namun, di pihak lain, walaupun saat ini sebagian kecil masyarakat sudah mulai melihat para pekerja seks sebagai korban dan berusaha untuk menawarkan program-program pengentasan untuk menolong mereka, sebagian besar






lain dari masyarakat masih terus mengutuk dan mengucilkan para pekerja seks, menganggap mereka sampah masyarakat. Bahkan ketika mereka ingin beralih profesi kebidang lain yang dipremajang bermartabat oleh lingkungannya, masyarakat tidak begitu saja menerima mereka. Hal ini mengakibatkan para pekerja seks mengalami kesulitan untuk alih profesi kebidang lain. Prostitusi dianggap penyakit masyarakat yang harus dilawan dan diberantas. Karena itu tidak ada satupun agama di muka bumi ini yang melegalkan prostitusi. Maka semua elemen bangsa bersatu untuk memberantas praktik prostitusi online demi menyelamatkan moral anak bangsa.

Cara Mencegah Prostitusi Online Dikalangan Remaja

Pada intinya prostitusi dikalangan remaja patut dicegah dengan beberapa cara sebagai berikut :

1.             Pahami dampak negatif seks bebas

Seks bebas dapat membawa konsekuensi yang sangat fatal bagi masa depan

remaja dan bahkan berujung kematian. Selain itu, seks bebas bisa meningkatkan resiko terjangkit AIDS, salah satu penyakit yang hingga saat ini belum ada obatnya. Selain itu secara psikologis seks bebas juga membawa dampak yang buruk. Kita akan seolah-olah dihantui oleh perasaan berdosa dan bersalah. Hal ini dalam jangka panjang bisa mengakibatkan turunnya rasa percaya diri, stress, bahkan depresi. Dengan memahami dampak negatif dari seks bebas terutama untuk remaja, dapat mencegah mereka melakukan hal tersebut.


2.             Memberi pendidikan seks yang benar

Pendidikan seks adalah langkah yang tidak boleh dilupakan dan merupakan salah satu cara mencegah seks bebas paling penting. Ada banyak kasus di mana pergaulan bebas terjadi karena ketidaktahuan seseorang terhadap berbagai risiko seks bebas, seperti kehamilan dan penyakit menular. Oleh karena itu, memberi pendidikan seks pada anak-anak remaja begitu mereka memasuki usia remaja.








Memang di Indonesia, pembicaraan tentang seks antara orang tua dan anak masih sering dianggap tabu. Namun seiring dengan berkembangnya zaman di mana informasi begitu melimpah dan mudah diakses, remaja lebih baik memastikan bahwa anak-anak remaja mendapatkan informasi yang tepat langsung dari remaja; terutama untuk hal-hal yang bersifat krusial seperti seks bebas. Semoga tips-tips dari kami bermanfaat positif bagi remaja.


3.             Memberi batasan jam malam

Menurut penelitian sosiolog Universitas Cambridge, aktivitas seks bebas 80

persen terjadi setelah jam 9 malam. Memang, jika menilik kehidupan malam yang erat kaitannya dengan diskotik, klub,pub, bahkan prostitusi; seks bebas sangat mungkin terjadi pada waktu-waktu tersebut. Apalagi di malam hari suasana jauh lebih sejuk, sehingga secara psikologis kita menjadi lebih berani untuk mencoba hal-hal baru. Setelah memahami fenomena ini, cobalah untuk membatasi jam-jam malam remaja. Jangan terlalu sering keluar malam, karena hal ini memperbesar kemungkinan terjadinya seks bebas. Kehidupan malam juga erat kaitannya dengan kriminalitas, drugs, dan penyakit.; oleh karena itu tidak ada ruginya dihindari.


4.             Memilih lingkungan yang positif

Lingkungan sangat berperan dalam membentuk karakter serta perilaku keseharian kita. Jika kita ingin menjauhkan diri sendiri atau anak-anak kita dari seks bebas, masuklah ke dalam lingkungan yang kondusif. Pilihlah tempat belajar seperti kampus atau sekolah yang memiliki disiplin tinggi, berprestasi, dan membina murid-muridnya untuk tidak hanya sekedar menjadi premajai, namun juga menjadi manusia yang baik. Sekolah, kampus, dan tempat kerja sangat berperan penting dalam menentukan kebiasaan kita. Jika masuk ke dalam lingkungan yang negatif, diperlukan usaha yang lebih berat untuk menjauhkan diri dari hal-hal negatif seperti






seks bebas.  Oleh karena itu, pastikan untuk sebisa mungkin masuk ke lingkungan

yang bagus.


5.             Memantau pergaulan

Setelah  faktor  lingkungan,  faktor  selanjutnya  yang  harus  dipantau  untuk

mencegah seks bebas adalah pergaulan. Perhatikan dengan siapa anak-anak remaja bergaul. Perhatikan sikap teman-temannya, dan seberapa besar sikapnya ikut berubah setelah bergaul dengan mereka. Jika remaja menyadari perilaku negatif mulai muncul pada anak-anak remaja, jangan ragu untuk langsung memberinya nasihat. Pergaulan sangat berperan dalam mencegah seks bebas. Jika remaja masuk ke dalam kalangan yang rajin belajar, taat, dan agamis, kemungkinan untuk terhindar dari pengaruh negatif kehidupan malam jauh lebih besar. Oleh karena itu, jagalah baik-baik lingkungan pergaulan remaja.


6.             Menjalin Hubungan Akrab Antara Orang Tua Dan Anak

Salah satu faktor penting yang sering dilupakan untuk mengurangi risiko seks

bebas adalah dengan cara menjaga hubungan baik orangtua dan anak. Berdasarkan penelitian, anak yang kurang diperhatikan dan memiliki hubungan yang renggang dengan orangtuanya cenderung terjerumus ke perilaku free sex. Begitu juga anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis. Jika hubungan orangtua-anak terjaga dengan baik, akan lebih mudah bagi remaja untuk memantau dan mencegah sang anak masuk ke pergaulan yang negatif. Jika remaja perlu melakukan campur tangan dan menasihati sang anak, ia pun akan lebih mudah menerima dan menuruti nasihat remaja.


7.             Pikirkan Masa Depan

Pola pikir yang harus remaja tanamkan untuk mencegah diri sendiri atau anak untuk melakukan seks bebas adalah dengan memikirkan masa depan. Kembali pada






poin nomor 10, remaja harus lebih dahulu menyadari dampak negatif dari seks bebas. Jangan sampai remaja tergiur dengan kenikmatan sesaat, namun pada akhirnya mengalami kesengsaraan dalam waktu yang lama. Bagi para remaja, poin ini harus ditanamkan dengan baik. Bayangkan nasib mereka jika ternyata sudah harus menjadi orang tua, padahal masih bersekolah dan belum mampu secara ekonomi. Ingatkan bahwa keluarga mereka menaruh harapan pada para remaja tersebut untuk menjadi orang yang sukses.


8.             Menikah

Ditinjau dari segi sosial dan biologis, menikah adalah solusi yang sangat tepat

untuk menghindari seks bebas, tentu apabila remaja sudah memiliki tabungan yang cukup serta mampu membiayai hidup remaja dan pasangan. Dengan menikah, remaja bebas melakukan hubungan seks dengan suami/ istri remaja tanpa khawatir mendapat cap negatif dari masyarakat. Jika remaja melihat diri remaja atau anak-anak remaja sudah mapan secara finansial dan kebutuhan untuk berhubungan badan tidak dapat lagi ditahan, jangan tunda-tunda untuk menikah. Percayalah, dengan menikah remaja akan menjadi lebih bertanggung jawab, dan kehidupan remaja akan terasa lebih indah dilalui bersama orang yang remaja cintai.


9.             Mendekatkan diri kepada Tuhan

Jika penjelasan secara rasional masih dirasa kurang efektif untuk menjauhkan diri dari seks bebas, cobalah untuk memahaminya dari sudut premajang agama. Tidak ada agama apapun di dunia ini yang membolehkan perilaku hubungan badan selain dengan suami istri. Jika remaja orang yang religius, cobalah untuk memahami berbagai ajaran agama untuk mencegah berbagai perilaku negatif. Agar lebih yakin, remaja bisa mendengarkan ceramah-ceramah agama atau meminta nasihat dari tokoh agama setempat. Perbanyaklah juga beribadah, karena aktivitas ini






bisa mendekatkan diri remaja pada Tuhan dan membuat remaja lebih takut berbuat

dosa.

10.         Beraktivitas Positif

Perilaku seks bebas terjadi karena terlalu banyak waktu yang dilewatkan dalam

lingkungan yang tidak sehat. Oleh karena itu, untuk mencegahnya remaja perlu mengisi hari-hari remaja atau anak remaja dengan hal-hal yang positif. Jangan biarkan ada terlalu banyak waktu kosong. Cobalah untuk mengisi waktu-waktu tersebut dengan mengikuti kursus, belajar, memulai usaha baru, berbisnis, atau menciptakan berbagai karya. Hal-hal positif tersebut juga membuat remaja sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk sekedar keluyuran atau nongkrong-nongkrong tidak jelas. Selain terhindar dari hal-hal buruk, aktivitas positif juga sangat bermanfaat untuk mengembangkan kepribadian seseorang ke arah yang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...