Sabtu, 04 Juni 2016

Hardiknas, Ahok Bakal Beri Beasiswa Kuliah Rp 18 Juta per Orang



Hardiknas, Ahok Bakal Beri Beasiswa Kuliah Rp 18 Juta per Orang

Artikel by :
Vania Deshinta ( 150810301118 )



Saat ini, memasuki era modern dan arus globalisasi yang semakin kuat. Setiap negara kini belomba-lomba untuk meningkatkan mutu sumber daya manusianya. Di tengah-tengah MEA, perdagangan bebas semakin gencar-gencarnya. Seperti yang kita rasakan saat ini, pendidikan kita masih jauh tertinggal dari negara lain, dimana kita tahu rata-rata penduduk Indonesia adalah lulusan SMA, tentunya kualifikasi pekerjaan yang dapat dilakukan mereka juga sangat terbatas. Indonesia tidak boleh kalah dari negara lain dalam mutu pendidikan. Kualitas SDM harus lebih ditingkatkan. Oleh karena itu, harus ada upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menyikapi hal ini.
Pada saat memperingati Hari Pendidikan Nasional, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional pada tangal 2 Mei 2016 kemarin. Dalam kesempatan tersebut, tokoh yang akrab disapa Ahok itu bakal meningkatkan mutu pendidikan dan gizi anak-anak. Ini adalah wujud kepeduliannya terhadap mutu pendidikan di negara Indonesia.
‎Untuk mewujudkan itu semua, Pemprov DKI berencana akan memberikan beasiswa perguruan tinggi bagi para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Nominalnya cukup fantastis, yakni Rp 18 juta per tahun per anak."Kami ada peningkatan mutu karena tahun ini pemegang KJP yang bisa masuk perguruan tinggi negeri (PTN), maka kami akan berikan Rp 18 juta per tahun per anak, itu yang kami putuskan," ujar Ahok di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Beasiswa tersebut sementara hanya ditujukan bagi pemegang KJP yang diterima di PTN. Sedangkan untuk perguruan tinggi swasta (PTS) masih dilakukan pembahasan lebih dalam. Bantuan beasiswa ini tidak terbatas bagi mereka yang kuliah di Jakarta, tapi berlaku untuk PTN di seluruh Indonesia. Jika masuk swasta, Ahok menyatakan akan meminta perguruan tinggi swasta yang baik untuk memberikan beasiswa terhadap mahasiswanya. Kalo mereka bisa lulus dapat beasiswa, maka Pemprov DKI juga akan memberikan beasiswa sebesar RP 18 juta
Ahok mengharapkan dengan pola tersebut pendidikan akan lebih diutamakan, termasuk rencana tahun ini untuk uji coba bantuan nutrisi terhadap para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Pemberian beasiswa kuliah ini rencananya akan mulai dilaksanakan pada tahun ini. Dana ini tersedia setelah Pemprov DKI menghemat dan efisiensi KJP dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini mengacu padadata dari BadanPusatStatistik (BPS) padaperiodeAgustus 2015 menunjukkan jumlahpengangguranterbukamencapai 7,56 juta orang ataulebihtinggidibandingkanjumlahpengangguranterbukapadaperiodeAgustus 2014 yang tercatat 7,24 juta orang.Berdasarkanklasifikasipendidikan, makatingkatpengangguranterbukatertinggidialami para lulusanSekolahMenengahKejuruanyaituhingga 12,65persen, diikutiSekolahMenengahAtassebesar 10,32 persen.
"Sekolahkejuruaninilulusannyaadalahspesialis. Ketikalapanganpekerjaansesuaidengankeahliannyatidakada, makadiasulituntukmencarikerjakesektorlain, karenamemanglulusannyatidakfleksibel," kata DirekturStatistikKependudukandanKetenagakerjaan BPS RazaliRitonga.
” Tahap awal yang dilakukan DKI saat ini dengan melakukan penghematan cukup besar terhadap KJP, seperti ada manipulasi dobel nama. Nah itu malahan setelah ganti yang kekurangan KJP, ketemu yang curang pemakai KJP ini, sehingga sekarang jumlah pengguna KJP lebih kecil tahun ini daripada tahun sebelumnya. Jadi tahun ini kita bisa pakai peningkatan mutu kepada anak-anak pemegang KJP yang lolos masuk perguruan tinggi negeri." kata Ahok.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto‎ mengatakan, beasiswa kuliah bagi pemegang KJP ini merupakan program dari Ahok pada 2016. Sehingga warga yang pada tahun ini lulus SMA dapat menikmati dana bantuan pendidikan tersebut untuk biaya hidup selama kuliah."Hitungannya per bulan diberikan tunjangan Rp 1,5 juta, terdiri dari Rp 600 ribu untuk biaya pendidikan Rp 900 ribu untuk living cost-nya. Berlaku tahun ini, Juni ini setelah lulus akan segera dibiayai," ucap Sopan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 11 April 2016.
Dana tersebut tidak semuanya langsung akan diberikan kepada mahasiswa. Bantuan untuk biaya pendidikan akan ditransfer langsung ke perguruan tinggi, sedangkan uang untuk biaya hidup akan ditransfer ke mahasiswa. Hal ini dirasa akan sangat bermanfaat bagi pelajar yang kekurang biaya untuk mrlanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Dengan adanya bantuan ini diharapkan pelajar semakin bersemangat dalam dunia pendidikan dan mengejar cita-citnya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik kedepannya. Progrm ini seharusnya dapat diterapkan di daerah lain, meskipun dalam bentuk lain, bukan hanya seperti KJP.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...