Sabtu, 04 Juni 2016

Petani Miskin Di Indonesia



Petani Miskin Di Indonesia
 Oleh Siti Nurainul Jannah


Kemiskinan merupakan persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia sejak sebelum merdeka sampai saat ini yang belum teratasi. Angka kemiskinan di Indonesia cukup tinggi, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin Indonesia hingga September 2014 sebanyak 27,73 juta jiwa atau 10,96 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Sebagian besar penduduk miskin tinggal di pedesaan dan menggantungkan kebutuhan hidupnya pada sumber daya alam terutama sektor pertanian. Penduduk desa yang tidak mempunyai lahan atau sawah sebagian besar mereka berprofesi sebagai buruh tani.
Indonesia belum mampu mengatasi masalah kemiskinan yang disebabkan strategi penanggulangan kemiskinan yang dijalankan oleh pemerintah belum menjawab akar persoalan kemiskinan. Kebijakan pemerintah saat ini hanya sekedar merespon dampak yang ditimbulkan dari persoalan kemiskinan saja dan hal ini diperparah lagi dengan anggapan bahwa penyebab kemiskinan berasal dari kaum miskin itu sendiri dan masalah ekonomi. Akan tetapi realitanya menunjukkan bahwa kemiskinan yang terjadi lebih disebabkan oleh proses pemiskinan atau dikenal dengan istilah kemiskinan struktural. Oleh karena itu, pemerintah selain fokus dalam mempertahankan yang kaya dan yang rentan miskin agar tetap tidak miskin seharusnya juga lebih fokus bagaimana kebijakan-kebijakan yang mereka tawarkan agar mengentaskan kemiskinan yang terjadi saat ini terutama pada penduduk pedesaan yang profesinya sebagai petani dan buruh tani.
Penduduk miskin umumnya berpendidikan rendah. Sumber penghasilan utamanya dari kegiatan pertanian dan kegiatan ekonomi informal yang tidak cukup memberikan penghasilan, dan terpusat di kantung kemiskinan seperti di daerah pedesaan, daerah terbelakang, daerah dengan penduduk padat, daerah terpencil dan terisolasi, daerah kritis, daerah pasang surut, dan daerah lain yang mengalami permasalahan khusus seperti daerah bencana. Di Indonesia sebagian besar penduduk miskin tinggal di pedesaan dan menggantungkan hidup pada sektor pertanian yang umumnya berprofesi sebagai petani dan buruh tani.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Indonesia pada  September 2013 mencapai 28,55 juta jiwa atau 11,47 persen dari total jumlah penduduk Indonesia dan pada September 2014 mencapai 27,73 juta jiwa atau 10,96 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Angka kemiskinan tersebut mengalami penurunan dari tahun 2013 ke 2014, akan tetapi perlu diketahui bahwa standart yang dipakai untuk mengukur kemiskinan adalah sama dari tahun ke tahun. Sedangkan nilai uang sekarang dan masa lalu tidak sama nilainya tergantung pada tingkat bunga dan inflasi yang terjadi. Mayoritas dari jumlah penduduk miskin tersebut tinggal di desa dengan presentase mencapai 62,6 persen.
Petani dan buruh tani di Indonesia umumnya berpendidikan rendah, pendidikan  paling tinggi yaitu tamatan sekolah dasar yang mayoritas tidak memiliki kemewahan untuk berserikat, berorganisasi, maaupun untuk menuntut perbaikan kesejahteraan di ruang publik. Mereka hanya diperbudak oleh dampak persaingan pasar bebas yang mengakibatkan kerja keras mereka tidak dihargai sebanding dengan tuntutan hidup keluarga mereka karena harga bahan baku dari hasil sektor pertanian yang mereka hasilkan ditekan dibawah nilai wajar oleh para pemilik kepentingan untuk meningkatkan daya saingnya.
Menurut data BPS memperlihatkan bahwa upah harian buruh tani sepanjang 2014 rata-rata hanyalah RP45.000,-. Besarnya upah tersebut jelas kurang dari cukup untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga mereka. Oleh karena itu, mayoritas penduduk atau kepala keluarga di desa tidak bisa melanjutkan pendidikan anak-anaknya kejenjang pendidikan perguruan tinggi. Sehingga daya saing antara penduduk desa dan kota jauh berbeda dikarenakan antara anak petani dan buruh tani dengan anak pegawai negeri dan anak pengusaha mengalami diskriminasi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang sama. Hal ini akan terus menyebabkan adanya struktur ekonomi yang dualistik di Indonesia.
Kemiskinan dapat ditanggulangi apabila hak-hak dasar dari kaum miskin ditegakkan. Oleh karena itu, pemerintah harus memenuhi hak-hak dasar dari semua masyarakat. Pendidikan adalah hak yang seharusnya dimiliki oleh semua masyarakat Indonesia, agar dapat menunjang kehidupan yang lebih baik. Selain itu, pemerintah juga harus menyediakan lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin terutama kaum petani dan buruh tani dalam mencari penghidupan yang layak. Dalam hal ini, penyebab kemiskinan adalah ketiadaan akses yang menunjang pemenuhan kehidupan manusia dan tidak meratanya distribusi akses sumber daya ekonomi yang menyebabkan rakyat miskin tidak dapat mengembangkan usaha produktifnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...