Prakara Jokowi Merasa Nasionalisme Menurun dengan Kondisi Indonesia yang Lebih Banyak Impor Barang Dibandingkan dengan Menggunakan Produk Lokal
Tanggal : 01 April 2022
Pukul : 14.00 – 16.00
Tempat : Via Telepon WhatApps
Pro
Kondisi Indonesia dalam sektor produksi serta perdagangan masih menimbulkan polemik. Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam dan juga tingkat usia produktif yang tinggi memiliki potensi yang besar dalam pemenuhan kebutuhannya sendiri. Tak hanya itu, jumlah UMKM yang ada di Indonesia sangatlah banyak sehingga sangat mungkin kebutuhan masyarakat Indonesia dapat dipenuhi oleh produk-produk lokal Indonesia sendiri. Akan tetapi justru masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan produk dari luar negeri.
Kondisi Indonesia yang lebih banyak menggunakan produk dari luar menyebabkan banyak polemik. Bahkan pada pidatonya di Bali, Jokowi sempat marah kepada pihak pemerintah karena beliau merasa pemerintah tidak mendorong pergerakan penggunaan produk lokal. Bahkan Jokowi menyebutkan bahwa pemerintahan memiliki nasionalisme yang semakin berkurang. Presiden Indonesia ini menginginkan bahwa pemerintah mendukung penggunaan produk lokal sehingga masyarakat turut serta dalam penggunaan produk lokal. Dengan pembelian produk lokal yang mendominasi akan meningkatkan perekonomian negara karena juga turut membantu produsen serta pemiliki UMKM mendapatkan keuntungan. Penggunaan produk luar yang berasal dari barang impor secara tidak langsung dapat mematikan produk dalam negeri karena masyarakat kurang dapat mengenal produk dalam negeri. Tak hanya itu, dengan mengimpor barang terlalu banyak perekonomian Indonesia sulit berkembang.
Jokowi juga menganggap Indonesia sebenarnya mampu untuk memproduksi barang-barang kebutuhan sendiri. Beliau sangat menyayangkan jika barang kecil saja yang seharusnya Indonesia produksi sendiri malah mengimpor barang dari luar. Beliau menginginkan Indonesia lebih produktif dalam memproduksi barang dan mengonsumsinya.
Kontra
Marahnya Presiden Indonesia, Joko Widodo terhadap pihak pemerintah karena merasa kurang mendukung produk lokal menimbulkan pro-kontra. Dibalik dampak positif akibat hal tersebut dapat menyadarkan aparat pemerintahan, ada pula dampak negatif yang diperoleh. Marahnya Jokowi ini dianggap kurang bijak karena masyarakat akan dapat melihat secara transparan bagaimana kondisi Indonesia yang sebenarnya. Hal ini ditakutkan menimbulkan asumsi baru yang kurang tepat.
Harusnya Jokowi selaku pemimpin pemerintahan mampu memberikan arahan yang lebih benar dan bijak kepada aparat dibawahnya. Tentu saja ini ditujukan untuk mengurangi adanya salah paham di masyarakat yang dapat menimbulkan perpecahan.
Kesimpulan
Dengan adanya kasus ini sebenarnya memiliki dampak yang positif dan juga negatif. Melihat situasi Indonesia yang memang benar kurang cinta terhadap produk lokal memang perlu ditingkatkan. Selain untuk meningkatkan nasionalisme, mencintai produk lokal dan menggunakannya juga dapat meningkatkan perekonomian negara. Tak hanya itu, pemerintah seharusnya menjadi wadah bagi produk-produk lokal dan turut serta membantu dalam memasarkannya. Dengan demikian keselarasan antara usaha pemerintah dan masyarakat berjalan beriringan untuk menuju negara maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar