Selasa, 13 Desember 2022

Hasil Diskusi Kelompok 1_Minggu 1 (Maret)

Kelompok 1 
Pukul                :   08.00-10.00
Tempat             :   WA GROUP
LinkBerita : https://m.bisnis.com/amp/read/20220302/9/1506339/konflik-rusia-ukraina-berpotensi-turunkan-pertumbuhan-ekonomi-0014-persen
Topik                       : Pengaruh Konflik Rusia-Ukraina terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Pro :
Konflik antara Ukraina dan Rusia secara tidak langsung akan berdampak pada negara-negara di dunia. Terlebih karena salah satu negara yang berkonflik ini merupakan negara adidaya yang memiliki pengaruh besar bagi negara lain. Salah satunya bagi Indonesia, khususnya dalam bidang perekonomian. Kondisi negara yang tidak stabil tentu berpengaruh pada kegiatan perekonomian seperti ekspor impor yang terhambat. Contohnya saja saat ini harga minyak terpantau meningkat. Meskipun Indonesia sendiri merupakan negara pencadang minyak, tetapi kegiatan impor tetap dilakukan.
Konflik Ukraina dan Rusia ini tentu berpengaruh pada kenaikan harga akibat terhambatnya ekspor impor. Karena minyak termasuk ke dalam barang sentral yang pergerakannya ini dapat mempengaruhi banyak hal utamanya pada harga bahan baku yang secara tidak sadar juga akan mempengaruhi harga-harga lainnya. Harga yang terus melambung memungkinan untuk terjadinya inflasi. Daya beli masyarakat terkait bahan pokok pun juga akan berkurang. Hal tersebut tentu menjadi masalah besar apabila tidak segera diatasi, pemerintah harus bisa meningkatkan subsidi untuk mempertahankan ekonomi. Karena menurunnya ekonomi merupakan hal yang fatal bagi suatu negara.
Konflik antara Rusia dan Ukraina membuat gejolak ketidakpastian global kembali muncul. Pemulihan perekonomian akibat pandemi kembali terhambat dengan adanya eskalasi yang semakin tinggi karena terjadinya konflik. Akibatnya harga komoditas dunia melambung termasuk di Indonesia. Resiko yang dihadapi lebih tinggi, karena sebelumnya diprediksi bahwa pertumbuhan perekonomian global pada tahun  2022 sebesar 4,4%. Namun karena adanya konflik tersebut maka diprediksikan akan lebih rendah dari 4,4%.
Adanya konflik ini memberikan aancaman bagi perekonomian global termasuk Indonesia terhadap ketersediaan dari stock supply energi dan bahan pangan. Seperti halnya minyak dan gandum. Sehingga hal tersebut mendorong suatu negara terjadinya inflasi dan daya beli masyarakat berkurang karena kenaikan harga.
Kondisi perekonomian negara tidak stabil sehingga berpengaruh pada perekonomian Indonesia.  Apabila konflik ini terus berkepanjangan, dikhawatirkan akan menyebabkan ketahanan fiskal menjadi rentan. Selain itu pihak pemerintah perlu memperhatikan posisi masyarakat dalam golongan menengah kebawah ketika harga naik dan inflasi negara tidak dapat dihindari.
Kontra :
Konflik antara Ukraina dan Russia tidak akan terlalu berpengaruh banyak terhadap perekonomian Indonesia. Indonesia sebagai  negara yang menerapkan apa yang disebut non-blok tidak akan mendapat pengaruh yang signifikan, utamanya dalam hal ekonomi. Kenaikan harga minyak bumi seperti dua hal yang memiliki keuntungan dan kerugian secara nyaris berimbang. Dalam hal ini, maksudnya kenaikan harga minyak dunia bisa meningkatkan pendapatan Indonesia karena menurut databoks.katadata.id, Indonesia mendapatkan pendapatan USD 273,7 juta dari minyak bumi pada September 2021. Jika harga minyak bumi meningkat, juga ekspor dari Russia diblokir, maka peluang Indonesia mendapatkan peningkatan pendapat sangat besar. Terkait dengan meningkatnga harga bahan baku, sejauh ini menurut cnbcindonesia, kebanyakan berasal dari kenaikan harga gandum akibat ekspor gandum dari Russia dan Ukraina yang terbatas. Jadi dampak dari peningkatan harga minyak bumi tidak terlalu berpengaruh terhadap harga bahan pokok di Indonesia.
Kesimpulan :
Berdasarkan diskusi mengenai topik berjudul “Pengaruh Konflik Rusia-Ukraina terhadap Pertumbuhan Ekonomi”, opini dari tim pro adalah konflik antara Ukraina dan Rusia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Adanya konflik ini menyebabkan kegiatan ekspor-impor menjadi terhambat sehingga mengakibatkan kenaikan harga bahan baku. Salah satunya yaitu harga minyak yang terpantau meningkat. Kondisi ini dapat mendorong terjadinya inflasi dan daya beli masyarakat menjadi berkurang. Tentunya, kenaikan harga akibat konflik ini akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi terus menurun sehingga menjadi masalah apabila tidak segera ditangani. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan upaya seperti meningkatkan subsidi terutama untuk masyarakat golongan menengah ke bawah agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil. Sementara itu, tim kontra memaparkan bahwa konflik antara Ukraina dan Rusia tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Alasannya yaitu kenaikan harga minyak juga memiliki keuntungan bagi perekonomian Indonesia. Kenaikan harga minyak akibat ekspor minyak bumi dari Rusia yang diblokir dapat meningkatkan pendapatan Indonesia. Terkait meningkatnya harga bahan baku, kebanyakan berasal dari gandum akibat ekspor gandum dari Rusia dan Ukraina yang terbatas.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...