Pukul : 08.00-10.00
Tempat : G-MEET
Link berita : https://money.kompas.com/read/2022/03/14/140814726/calon-nasabah-unit-link-punya-waktu-free-look-polis-paai-asuransi-itu-bukan
Topik : Asuransi Unit Link Sedang Digemari Masyarakat
Calon Nasabah “Unit Link” Punya Waktu “Free Look” Polis, PAAI: Asuransi Itu Bukan Nabung, Tapi Proteksi
Produk asuransi unit link kian digemari masyarakat. Buktinya, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pendapatan premi produk unit link pada tahun 2021 mencapai Rp 127,7 triliun.
Namun demikian, beberapa perusahaan asuransi justru menghadapi masalah dengan nasabah terkait produk unit link.
Perhimpunan Agen Asuransi Indonesia (PAAI) mengatakan, pihaknya sudah meminta agen untuk mengenalkan produk asuransi dengan logika yang mudah diterima. Tujuannya, untuk mengurangi potensi mis selling.
Financial Planner dari PAAI Bonita Larope menambahkan, calon pemegang polis sejatinya memiliki waktu untuk mempelajari perjanjian polis. Ia bilang, seseorang memiliki masa free look.
Dalam periode tersebut, seorang calon pemegang polis dapat mengajukan pembatalan ketika apa yang dijelaskan agen tidak sesuai dengan polisnya.
"Jadi jangan percaya saja pada agen," imbuh dia Senin (14/3/2022).
Ia bilang, keunggulan unit link adalah pemegang polis masih mendapatkan proteksi ketika berhenti membayar di masa tidak produktif.
Sebab, masih ada akumulasi dari nilai keuntungan yang dapat digunakan untuk pembayaran premi di saat tidak produktif.
"Cuma masalahnya, masyarakat selalu bilang nabung. Asuransi bukan nabung, asuransi adalah proteksi. Nabung adalah efek sebagian. Ada nilai yang dapat digunakan untuk membayarkan premi ketika dia tidak menyetorkan premi lagi," urai dia.
Dalam kesempatan yang sama, Duta PAAI Deddy Karyanto menekankan, calon nasabah juga wajib memahami kontrak polis asuransi, sebelum menandatangani atau membeli produk asuransi.
"Saat membeli asuransi, kita perlu tahu di sana ada unsur proteksi, memang ada unsur investasi. Namun, investasi itu bukan seperti kita mau nabung di bank, dan kita mau lebih dari di bank," kata Duta PAAI, Deddy Karyanto.
Dia berharap, nasabah jangan melihat produk unit link sebagai produk yang hanya mendapatkan untung saja.
Pihaknya, selalu menekankan pada agen untuk menaruh kepentingan nasabah di atas kepentingan segalanya sebagai sebuah kode etik.
"Jadi nasabah atau pemegang polis harus paham, jika membeli unit link, itu adalah program proteksi jangka panjang, bukan investasi murni, karena di situ perlindungan yang utama. Lalu ada biaya-biaya, seperti halnya ketika beli produk handphone, ada biaya riset, distribusi, dan lainnya," kata Deddy menambahkan.
HASIL DISKUSI
Pro:
Asuransi unit link lebih mudah dan menguntungkan untuk digunakan, karena menerapkan 2 unsur sekaligus, yaitu asuransi jiwa dan investasi. Kedua hal tersebut penting untuk membayar biaya-biaya tidak terduga yang mungkin saja muncul di kemudian hari. Contohnya apabila mengalami kecelakaan dan membutuhkan biaya yang besar, maka bisa menggunakan uang dari asuransi yang dimiliki. Selain itu, asuransi unit link juga memiliki unsur investasi yang bisa digunakan sebagai investasi jangka panjang. Terkait dengan resiko yang ada pada unit link, hal ini bisa diantisipasi dengan melihat laporan keuangan yang agen asuransi tersebut miliki. Masyarakat dapat menyeleksi agen mana yang dapat mereka percayai.
Kontra:
Unit link yang merupakan kombinasi asuransi dan investasi ini memiliki banyak kelemahan, seperti konsumen tidak dapat melacak asuransi nya dengan aman dan kurang memberi keleluasaan kepada nasabah. Investasi dalam unit link juga seringkali tidak optimal, namun banyak pengguna yang tidak mengetahui hal tersebut karena kurangnya sosialisasi. Dalam investasi yang ditawarkan, nilai manfaat cenderung kecil serta tidak memiliki jaminan keuntungan. Akan lebih baik jika masyarakat menggunakan asuransi terpisah karena memudahkan dalam mengalokasikan uang yang dimiliki dan memiliki tingkat premi yang lebih rendah dibandingkan dengan asuransi unit link.
Kesimpulan
Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pendapatan premi produk unit link pada tahun 2021 mencapai Rp 127,7 triliun. Hal ini membuktikan bahwa asuransi unit link sedang digemari oleh masyarakat saat ini. Unit link yang menawarkan asuransi sekaligus investasi dinilai lebih mudah dan menguntungkan. Asuransi ini dapat digunakan untuk biaya-biaya tidak terduga dan investasi jangka panjang. Namun, tentu saja asuransi ini juga memiliki kekurangan dan resiko. Maka dari itu, masyarakat diharap tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan dan mencari tau terlebih dahulu apa saja kelebihan, kekurangan, serta resiko yang akan didapatkan dari menggunakan asuransi unit link. Masyarakat juga bisa mempelajari asuransi tersebut terlebih dahulu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar