Selasa, 13 Desember 2022

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Maret)

 HASIL DISKUSI KELOMPOK 14


31 Maret 2022


Topik : Kementerian Keuangan optimis bahwasanya pertumbuhan ekonomi RI akan tembus 5% pada Kuartal I 2022

Link berita https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220328193045-532-777174/sri-mulyani-pede-ekonomi-ri-tumbuh-5-persen-di-kuartal-i-2022


Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen Di Kuartal I 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus lebih dari 5 persen pada kuartal I 2022. Pemerintah tetap optimis meski perang Rusia-Ukraina membuat mayoritas harga komoditas naik dan memicu lonjakan inflasi global.

"Untuk pertumbuhan ekonomi diharapkan kuartal I 2022 cukup baik sekitar 5 persen atau di atas 5 persen," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (28/3).

Namun, ia tak menampik pihaknya sedang mewaspadai gejolak harga pangan dan energi, serta potensi lonjakan inflasi yang akan menekan sektor keuangan di global

"Ini risiko yang harus diwaspadai, risiko yang berbeda dengan situasi 2 tahun terakhir. Dua-duanya bisa mengancam pemulihan ekonomi," jelas Sri Mulyani.

Senada, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu memproyeksi pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen pada kuartal I 2022. Menurut dia, ekonomi RI masih cukup kokoh saat ini.

"Walaupun 2022 diawali dengan omicron, kami lihat pertumbuhan kuartal I 2022 masih cukup kuat di sekitar 5 persen," ucap Febrio.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi RI minus 0,7 persen pada kuartal I 2021. Dengan demikian, jika proyeksi pemerintah tepat, maka ada pembalikan arah positif pada awal tahun ini.

Jika dilihat lebih rinci, ekonomi RI telah memasuki tren positif sejak kuartal II 2021. Saat itu, ekonomi domestik tumbuh 7,07 persen.

Kemudian, ekonomi RI melambat pada kuartal III 2021 menjadi 3,51 persen, lalu tumbuh tinggi lagi menjadi 5,02 persen pada kuartal IV 2021.

Tahun ini, pemerintah dan DPR sama-sama menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.

HASIL DISKUSI


Pro

Ekonomi pada saat ini sudah mengalami pemulihan global dan perdagangan dunia yang jauh lebih baik. Meskipun di tengawah wabah covid ini, kasusnya sudah banyak menurun. Penurrunan ini disesbabkan karena sudah dilakukan perluasan vaksinasi yang semakin baik dalam menghadapi covid 19. Menurut data Badan Pusat Statistik juga ekonomi pada 2021 itu sudah naik dari pada tahun tahun sebelumnya. Maka dari itu bisa diwajarkan jika kementrian keuangan optimis apabila pertumbuhan ekonomi itu akan tumbuh di tahun 2022. Peningkatan ekonomi ini disebabkan oleh banyak factor. Seperti contohnya pada sektor pariwisata, sumber daya alam, dan transportasi mengalami peningkatan yang efeknya mmebuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi naik. Pada sektor pariwisata seperti di Bali itu sudah banyak mengalami kemajuan sejauh ini. Sudah mulai banyak pariwisata yang ramai pengunjung. Hal ini sudah berbeda jauh, tidak seperti saat awal covid 19. Terkait masalah perdagangan yang mengalami kenaikan harga, seperti minyak dan bahan bakar, hak tersebut seharusnya dibutuhkan peran pemerintah yang tinggi. Tugas pemerintah ini mengatasui kekecauan yan terjadi di sektor perdaganan.Masyarakat juga memiliki peran pentin dalam hal ini agar terjadi keseimbangan antar penjualan dan daya beli masyarakat sehngga kesejahteraan masyarakat itu terjaga khusunya pada perekonomiannya. Pada akhir akhir ini juga terdapat aksi motor GP yang menyumbang aset perekonomian yang jumlahnya sangat besar bagi negara. Maka dari itu kenaikan pertumbuhan ekonomi lima persen di tahun 2022 itu bisa meyakinkan.


Kontra

Saat ini masih banyak terjadi kenaikan harga bahan bahan dalam dunia perdagangan yang membuat pengeluaran masyarakat itu semakin banyak dan semakin besar. Hal ini tentu saya berakibat pada penurunan daya beli masyarakat. Dengan adanya penurunan ini bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bukan itu saja, masih banyak inflasi yang terjadi karena adanya perang anatara rusia dan ukraina yang sampai saat ini belum bisa ditangani dan dampkanya terhadapa ekonomi masyarakat itu tidak kecil. Apalagi ditambah dengan kasus covid 19 yang sampai saat ini belum terselesaikan secara tuntas dan masih banyak dampat dari covid ini yang masih berimbas terhadap perekonomian masyarakat. Banyak masyarakat yang melakukan pariwisata tetapi lupa dengan protocol kesehtannya sehingga kasus covid ini belum benar benar tuntas yang masih menjadi masalah di sekitar masyarakat, khususnya pada sektor ekonomi yang mengalami penurunan dari pada sebelum adanya covid 19.



Kesimpulan

Pada dasarnya pernyataan dari Kementrian Keuangan tentang pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 masih menuai pro dan kontra. Beberapa masyarakat yakin bahwa pertumbuhan ekonomi akan naik karena banyaknya kenaikan di beberapa sektor yang sudah lebih membaik. Sedangkan ada juga masyarakat yang tidak yakin pertumbuhan ekonomi bisa naik karena kasus covid 19 yang belum terselesaikan dan masih banyak kenaikan atau inflasi di sekitar masyarakat yang masih menjadi beban bagi masyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...