Senin, 19 April 2021

HASIL DISKUSI KELOMPOK 8

17 April 2021

Topik: Polemik Vaksin Nusantara: Pro Kontra Vaksin Nusantara, 40 Anggota DPR Jadi Relawan, BPOM Ragu, hingga Jawaban Peneliti (Tribunnews.com/Anita K Wardhani)

Link Berita      : https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/corona/2021/04/15/pro-kontra-vaksin-merah-putih-40-anggota-dpr-jadi-relawan-bpom-ragu-hingga-jawaban-peneliti 

Pro Kontra Vaksin Nusantara, 40 Anggota DPR Jadi Relawan, BPOM Ragu, hingga Jawaban Peneliti

Saat vaksinasi covid-19 yang digencarkan pemerintah, muncul pro kontra vaksin nusantara besutan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Vaksin Sel Dendritik atau yang dikenal vaksin Nusantara kembali menuai kontroversi. Beberapa anggota DPR RI ingin menjadi relawan uji klinik meski BPOM RI menemukan kejanggalan dalam penelitian dan pengembangan vaksin Nusantara.

Bagaimana sebenarnya vaksin Nusantara ini? Benarkah ampuh? Siapa saja yang sudah mencoba? Berikut ulasan Tribunnews.com.

Vaksin Nusantara ini diketahui belum bisa lanjut ke tahap uji klinis fase II oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dokumen hasil pemeriksaan tim BPOM menunjukkan berbagai kejanggalan penelitian vaksin. Misalnya tidak ada validasi dan standardisasi terhadap metode pengujian. Hasil penelitian pun berbeda-beda, dengan alat ukur yang tak sama.

Selain itu, produk vaksin tidak dibuat dalam kondisi steril. Catatan lain adalah antigen yang digunakan dalam penelitian tidak terjamin steril dan hanya boleh digunakan untuk riset laboratorium, bukan untuk manusia. Tertulis dalam dokumen tersebut, BPOM menyatakan hasil penelitian tidak dapat diterima validitasnya. Dalam bagian lain dokumen disebutkan, uji klinis terhadap subjek warga negara Indonesia dilakukan oleh peneliti asing yang tidak dapat menunjukkan izin penelitian.

Bukan hanya peneliti, semua komponen utama pembuatan vaksin Nusantara pun diimpor dari Amerika Serikat.

"Bahwa ada komponen yang betul-betul komponen impor dan itu tidak murah. Plus ada satu lagi, pada saat pendalaman didapatkan antigen yang digunakan, tidak dalam kualitas mutu untuk masuk dalam tubuh manusia," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam rapat dengar dengan Komisi IX DPR RI yang disiarkan secara daring, Kamis (8/4/2021).

HASIL DISKUSI:

Pro :

Tim pro setuju dengan adanya vaksin nusantara ini, karena proses pertama tahapan vaksinasi ini menggunakan vaksin pengambilan sampel darah selama 7 hari dengan disisipi dengan protein dari sampel virus covid-19. Setelah sel dendiritik dalam darah diolah selama tujuh hari, barulah vaksin disuntikkan ke dalam tubuh. dengan adanya vaksin Nusantara. Dimana vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus covid-19. Pencegahan tersebut dilakukan dengan memperkuat sistem imun dan antibodi manusia. Jadi saat virus covid-19 menyerang tubuh, tubuh akan membentuk sistem imun, sebab virus ini bukan menjadi hal yang asing bagi tubuh. Saat vaksin disuntikkan, tubuh akan merespons virus lebih cepat dan membentuk imun.

Kontra:

Tim kotra menyatakan bahwa arena elemen elemen yang terkandung di dalam vaksin tersebut belum terjamin keakuratannya atau keselamatan nya. Walaupun vaksin ini karya anak bangsa dan ada elemen yang import dari USA, kita tetep harus mementingkan mutu atau kualitasnya. Selain itu disitu juga dikatakan bahwa vaksin yang ideal harus memiliki kriteria aman, efektif, stabil, murah, dan tidak menimbulkan komplikasi. Vaksin juga seharusnya memiliki setidaknya empat manfaat, pertama melindungi orang yang divaksin, mengurangi mortalitas, mencegah kematian, serta mencegah manusia menjadi sumber penyebaran virus. Namun disini, vaksin nusantara ini masih belum memenuhi kriteria vaksin yang ideal (salah satunya murah, karena vaksin ini diimpor dari luar negri yang dikatakan harganya cukup mahal) dan belum mencapai setidaknya empat manfaat di atas salah satunya melihat dari adanya kejadian tidak terduga seperti. Maka dari itu vaksin ini perlu dikaji ulang, dikaji lebih lanjut lagi.

Kesimpulan :

Berdasarkan argumen yang telah disampaikan oleh tim pro dan kontra tersebut maka, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya vaksin  nusantara ini, dapat menjadi alternatif pencegahan virus covid-19, terutama dengan harga yang murah.  Namun, untuk efektifitas dan kualitas  yang masih kurang , perlu dikaji lagi tentang vaksin tersebut hingga memenuhi kriteria vaksin  yang ideal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...