Kamis, 14 Mei 2020

Diskusi Harian Kelompok 8_Minggu ke 5

 

Link: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5014918/ekonomi-sudah-anjlok-di-2-an-dekati-skenario-terburuk

Ekonomi Sudah Anjlok di 2%-an, Dekati Skenario Terburuk?

Hendra Kusuma - detikFinance

Kamis, 14 Mei 2020

Jakarta - 

Realisasi angka pertumbuhan ekonomi sebesar 2,97% di kuartal I-2020 membuyarkan skenario pemerintah dalam menghadapi COVID-19. Dalam skenario berat, pemerintah menghitung ekonomi nasional di angka 4,5-4,9% di kuartal I-2020 dan 2,3% di akhir tahun ini.

Pertumbuhan ekonomi masuk masa-masa menyedihkan lantaran terus-terusan dihantam Corona. Virus yang belum ada vaksinnya ini berdampak besar terhadap perputaran bisnis di tanah air, sehingga mempengaruhi tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan angka kemiskinan nasional.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah masih memegang skenario pertumbuhan ekonomi di kisaran minus 0,4% sampai 2,3% hingga akhir 2020.

"Kita lihat pertumbuhan ekonomi 2020 kita lihat antara -0,4-2,3% ini yang akan kita lakukan. Dampak pada kemiskinan dan pengangguran ini skenario yang tidak menyenangkan sama sekali, ini skenario yang sedih," kata Febrio dalam paparannya saat video conference, Jakarta, Rabu (13/5/2020).

Baca juga:Terdampak Corona, Pengusaha Properti Minta Perhatian Pemerintah

Febrio menjelaskan dampak Pandemi Corona terhadap ekonomi Indonesia akan berlanjut di kuartal berikutnya, yang pasti pemerintah hanya bisa menekan dampak tersebut agar tidak meluas lebih jauh lagi.

"Harapannya ekonomi tertekan pasti tapi bagaimana tekanan itu diredam semaksimal mungkin, kalau bisa meredam kita berusaha supaya tingkat pengangguran tidak melonjak tajam, kemiskinan juga," jelasnya.

Adapun upaya yang sudah disiapkan pemerintah masuk dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN), pemerintah sendiri sudah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2020 sebagai landasan hukum bagi pemerintah melaksanakan program tersebut.

Dari aturan itu, pemerintah akan menjaga sisi penawaran dan permintaan atau supply and demand. Hal ini menyusul anjloknya data kontribusi komponen pengeluaran pembentuk produk domestik bruto (PDB) di kuartal I-2020. Seperti konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor dan impor.

Baca juga:Rekor Buruk! Ekonomi Inggris Menyusut 5,8% Gegara Corona

Sedangkan dari sisi dunia usaha, pemerintah juga sudah menyiapkan beberapa modal untuk memulihkan sekaligus menahan dampak COVID-19 kepada laju ekonomi nasional. Untuk sisi masyarakat sudah dikucurkan bantuan sosial (bansos) sedangkan dunia usaha antara lain insentif pajak dan kemudahan perizinan ekspor impor.

"Kita masih menggunakan -0,4-2,3% di 2020. Kita bergerak di range itu, bagaimana supaya ekonomi tidak menuju ke arah negatif tapi ditahan di teritori positif," ungkapnya.

Hasil Diskusi:

Sejak kemunculannya, wabah ini telah memberikan dampak pada berbagai sektor terutama dalam ekonomi. pertumbuhan ekonomi Indonesia terlihat sejak adanya pandemi dan kebijakan untuk menangani penyebaran dilakukan, dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin anjlok. Berbagai kebijakan terlah diupayakan dan diterapkan Pemerintah, namun tidak semua kebijakan tersebut berjalan mulus dan memberi dampak positif tapi juga tidak sedikit yang gagal. Sehingga hal tersebut menjadi pertanyaan besar mengenai efektivitas kebijakan pemerintah uang dlaksanakan. Kondisi ini sangat berbahaya bagi perekonomian Indonesia. Apalagi, sektor-sektor yang paling anjlok pertumbuhan PDB-nya adalah sektor yang banyak berhubungan dengan investasi. Semisal, konstruksi (5,39%), industry pengolahan (-6,19%), dan pertambangan (-2,2%). ondisi ini sangat berbahaya bagi perekonomian Indonesia. Apalagi, sektor-sektor yang paling anjlok pertumbuhan PDB-nya adalah sektor yang banyak berhubungan dengan investasi. Semisal, konstruksi (5,39%), industry pengolahan (-6,19%), dan pertambangan (-2,2%). Tentu gal ini mwnywbabkan Kondisi ini akan membuat investor berpikir kembali untuk berinvestasi di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...