Sabtu, 13 Mei 2017

ESAI 2 BULANAN (APRIL) - "PEMANFAATAN KEMAJUAN TEKNOLOGI PERFILMAN UNTUK MENGEMBANGKAN JEMBER FASHION CARNAVAL DALAM MENGHADAPI ARUS PERSAINGAN GLOBAL"

PEMANFAATAN KEMAJUAN TEKNOLOGI PERFILMAN UNTUK 
MENGEMBANGKAN JEMBER FASHION CARNAVAL
DALAM MENGHADAPI ARUS 
PERSAINGAN GLOBAL


MOH. AMRU 
160810101191 

KELOMPOK STUDI PENELITIAN EKONOMI
2017




Pendahuluan

     Tahukah Anda dimana pagelaran carnaval terbesar se-Asia? Kita patut berbangga, karena carnaval tersebut ada di negara kita tercinta, Indonesia. Lebih tepatnya berada di Kota Jember, yang sangat dikenal dengan sebutan ‘JFC’ (Jember Fashion Carnaval). JFC merupakan sebuah event yang disebut-sebut sebagai pagelaran karnaval “berkelas Internasional” yang menjadi pusat perhatian para pecinta Fashion dunia. Lantas, Prestasi apa saja yang pernah diraih oleh carnaval tersebut? Bisakah JFC menjadi pagelaran carnaval terbesar nomer ‘satu’ dunia? Pastinya Bangsa Indonesia memiliki berbagai macam prestasi dari pagelaran Jember Fashion Carnaval (JFC), yang sekaligus telah menjadi icon Kota Jember. Tanpa adanya sebuah rasa kesadaran dan kerjasama dari masyarakat Indonesia, prestasi JFC tak-kan mampu diraih. Namun berbeda dengan sekarang, dari beberapa tahun terahir, untuk memajukan kearifan lokal sangatlah sulit, banyak berbagai masalah yang harus dihadapi. Salah satunya ialah kesadaran dari generasi muda atas masuknya proses globalisasi yang berakibat pada tersisihnya budaya dan kearifan lokal oleh budaya asing.
       Pagelaran JFC dicetuskan oleh salah seorang Putra Daerah Kabupaten Jember, yaitu Dynand Fariz. ‘Ide Jember Fashion Carnaval’ muncul dari pemikirannya. Seorang kelahiran Jember yang kesehariannya berkecimpung dengan fashion’ (Jannah 2010, p.3). JFC juga bestatus sebagai event yang dikelola lembaga independen yaitu Jember Fashion Carnafal Council (JFCC). Namun, sejalan dengan progress positif yang diberikan oleh JFC, maka pemerintah Kabupaten Jember merespon dengan menjadikan JFC sebagai bagian dari agenda pemerintah untuk membawa city branding Kabupaten Jember. Seperti yang dinyatakan oleh Prastiana (2012) bahwa pemerintah Kabupaten JembeR menjadikan JFC sebagai bagian dan icon utama dari agenda Wisata dan Promosi Kabupaten Jember yaitu BBJ (Bulan Berkunjung Jember).
     JFC menjadi salah satu inspirasi pagelaran karnaval dibeberapa daerah bahkan dicatat sebagai kota karnaval ke-4 Dunia setelah Mardi Gras ( Amerika Srikat), Rio De Jeneiro (Brazil), dan The Fastnach (Jerman). “JFC merupakan bukti dahsyatnya karnaval sebagai ‘city branding’dan dengan kegiatan JFC yang semakin eksis maka diharapkan Jember yang dikenal sebagai kota karnaval dunia semakin berkibar,” ucap Presiden JFC, Dynand Fariz. Atas dasar itulah tidak heran bahwa wisatawan-wisatawan asing banyak yang berkunjung. Tentunya hal ini akan sangaat menginspirasi serta memotivasi daerah-daerah lain di seluruh Indonesia untuk berlomba-lomba berkreativitas dalam upaya membantu meningkatkan pendapatan devisa negara dari sektor Pariwisata Budaya.
      Sepanjang tahun 2001-2014, JFC (JFC ke-1 hingga ke-2) terus mengalami perkembangan dari semua tema defile yang diangkat setiap tahunnya. Yang menarik adalah selain mengangkat tema seni, budaya dan isu global, JFC juga mengangkat seni budaya dalam kemasan defile archipelago sebagai ungkapan selamat datang di Indonesia, misalnya dalam JFC 4 Jawa, JFC 5 Bali, JFC 6 Borneo, JFC 7 Papua, JFC 8 Ranah Minang, JFC 9 Toraja, JFC 10 Bali dan Borneo, JFC 11 Madura dan JFC 11 Betawi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam setiap defile selalu ada Representasi Indonesia. (Jannah: 2010: 18).
       Pada periode ini, kiprah JFC semakin dikenal oleh masyarakat luas. Banyak media yang meliput eksistensi JFC selama satu decade yaitu dari JFC-1 sampai JFC-9, setiap defile terbaik selama satu decade akan di tampilkan kembali pada pelaksanaan JFC-10. Perhelatan ini menjadi awal dari masa kejayaan JFC selama mengalami masa perkembangan. Berikut ini perjalanan JFC dari tahun 2011-2014:
       2011 : 17 Maret 2011 JFC-10 dengan tema utama EYES OF TRIUM Defile “Royal Kingdom” akan memeriahkan “Jember Fashion Carnaval (JFC) X” yang merupakan parade busana unik dengan “cate walk” sepanjang 3,6 kilometer di Kabupaten Jember, Jawa Timur, 24 Juli 2011. Presiden JFC Dynand Fariz, Sabtu mengatakan inspirasi “Royal Kingdom” di Inggris dengan sekelompok pasukan yang menggunakan jas merah dan bertopi hitam tinggi menjadikan legenda monarki yang penuh kejayaan dan kemegahan. JFC X akan menghadirkan 600 peserta defile terbaik dari JFC I hingga JFC IX dengan tema utama “Eyes On Triumph”, yakni defile Punk, India, Athena, Tsunami, Borneo, Roots, Animimal Plant dan Butter Fly. (lihat dan Butter Fly. (lihat lampiran Hal.8 gambar 1)
      2012 : JFC XI EXTREMAGINATION. 8 Juli 2012, JFC Tema EXTREMAGINATION dan sepuluh defile, yaitu Rome Empire, Madurese, Oceanarium, Persians, Orchidaceae, Savana, Mushroom, Dragon, Trinidad & Tobago, Planet Heredity dengan panjang cate walk 3,6 Km. Ariesta (2012) http://mahapalajaya.web.unej.ac.id/jember-fashion-carnaval-2012 (lihat lampiran Hal.9 gambar 2)
       2013 : 23 dan 25 Agustus 2015 JFC-12 Tema ARTECHSION : ART, TECHNO, and ILLUSION JFC-XII, 2013 : “Ada sepuluh tema defile. Salah satu kekayaan budaya nusantara menjadi tema defile JFC XII”, kata Presiden JFC, Dynand Fariz di Jember, Jawa Timur, Minggu. (arfani, 2013), diantaranya Tibet, Betawi, Art Deco, Canvas, Bamboo, Beetle, Octopus, Spider JFC kids, venice JFC kids, tribe. (lihat lampiran Hal.10 gambar 3)
       2014 : JFC-13 (Jember Fadhion Carnaval) mengsung tema TRIANGEL-Dynamic and Harmony diselenggarakan pada 20-24 Agustus 2014 dengan 10 defile yakni Mahabaratha, Tambora, Borobudur, Wild deer, Flying Kite, Pine Forest, Stalagmite, Chemistry and Apache. JFC pada tahun ini memasuki tahun ke-8 Tahun Ekonomi Kreatif Indonesia dan Visit (lihat lampiran Hal.11 gambar 4)

PEMBAHASAN

    Salah satu cara untuk mengembangkan JFC ialah dengan Teknologi. Teknologi merupakan produk sains atau ilmu pengetahuan. Dalam arti luas Teknologi yaitu alat yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu (Wawan Wardiana, 2002). Masuknya berbagai macam teknologi seharusnya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat digunakan dalam mengembangkan JFC untuk mendapatkan sebuah penghargaan dari event-event Internasional yang akan membawa JFC sebagai ‘kota carnaval terbesar di dunia’.
    Kesadaran serta kreativitas masyarakat, sangatlah dibutuhkan untuk mengembangkan JFC hingga ke kancah Internasional. Berbagai pelatihan seminar, khususnya bertema JFC sangat dibutuhkan, agar meningkatkan kesadaran masyarakat tentang JFC. Teknologi juga dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam memaksimalkan usaha tersebut. Keahlian dalam menggunakan serta mengembangkan teknologi perlu diperhatikan. Pengembangan JFC melalui bantuan teknologi sangatlah berpengaruh. Dalam hal ini, ‘pesatnya perkembangan dunia perfilman’ saat ini, dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan JFC, baik dalam lingkup Nasional maupun Internasional, demi terwujudnya JFC sebagai ‘pagelaran karaval nomer satu di dunia’. Film JFC akan ditayangkan setiap 2 tahun. Pembuatan film ini juga atas kerjasama dengan negara-negara yang kompeten dalam dunia perfilman, seperti Amerika dengan hollywood-nya, Korea, China, India, dan lain sebagainya. Dengan itu, diharapkan akan semakin banyak orang yang tau tentang JFC, terutama masyarakat luar negeri, yang nantinya akan mendatangkan banyak wisatawan asing untuk berkunjung melihat JFC, sehingga akan banyak mendatangkan devisa untuk negara. Untuk itu, peran dari pemerintah serta kesadaran masyarakat sangatlah dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Langkah-langkah dalam lingkup Nasional, sebagai berikut:


  • Mengadakan seminar nasional diberbagai daerah khususnya kota Jember yang bertema Jember Fashion Carnaval (JFC);
  • Menampilkan performa terbaiknya saat tampil dalam event-event Nasional. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan agar banyak warga yang berminat berkreativitas untuk bahu-membahu membantu JFC dalam merancang fashion;
  • Melakukan penyuluhan serta memberi pelatihan kepada masyarakat yang tertarik dengan dunia fashion untuk menunjukkan kreativitasnya, yang kemudian akan diadakan kompetisi;
  • Dan dari kompetisi tersebut akan dipilih perancang dan pemodel terbaik.
 Langkah-langkah saat bersaing di kancah Internasional
  •  Menampilkan performa terbaiknya saat tampil dalam event-event Internasional;
  • Bekerjasama dengan ke dua Negara untuk mengembangkan JFC melalui pembuatan film:
          a. Negara lain sebagai pembuat filmnya melalui teknologi modern;
          b. Indonesia sebagai perancang fashion.
  • Film akan direalis setiap 2 tahun sekali, dan akan ditayangkan di banyak negara
KESIMPULAN

        Kearifan lokal di Indonesia sangatlah beragam, dan masing-masing memiliki keunikan, ciri khas serta keunggulan yang seandainya mampu di kelola dengan baik, ditambah dengan promosi yang maksimal, tentu akan mendatangkan banyak wisatawan Mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. Kualitas SDM semakin meningkat sebab secara tidak langsung mendapatkan sebuah pedidikan.. Dari itu diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke jember dan secara otomatis akan mendatangkan banyak devisa untuk negara tercinta, Indonesia. Go JFC ! Go Pariwisata Indonesia!

DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...