Selasa, 13 Desember 2022

Hasil Diskusi Kelompok 3_Minggu 1 (Maret)

 HASIL DISKUSI KELOMPOK 3

7 Maret 2022

Topik : Harga Gandum Melonjak, Peretail Jamin Harga Makanan Olahan Gandum Stabil 

Link berita : https://bisnis.tempo.co/read/1567830/harga-gandum-melonjak-peretail-jamin-harga-makanan-olahan-gandum-stabil/full?view=ok

Harga Gandum Melonjak, Peretail Jamin Harga Makanan Olahan Gandum Stabil

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey menegaskan harga produk makanan dan minuman olahan dari gandum akan stabil hingga Mei 2022 atau saat lebaran nanti. Peretail memiliki buffer stock yang cukup hingga hingga Juni 2022.

“Menurut laporan dari anggota, pasokan masih berjalan normal. Belum ada laporan signifikan dari makanan dan minuman bahan gandum artinya untuk stok sampai lebaran nanti masih tersedia,” kata Roy melalui sambungan telepon, Minggu, 6 Maret 2022.

Dia mengatakan pasokan yang tersedia di gerai modern saat ini masih menggunakan harga dengan asumsi biaya pokok produksi sebelumnya yang belum mengalami penyesuaian akibat kenaikan harga gandum di pasar internasional.

Menurut dia, produsen makanan dan minuman olahan dari gandum itu baru mulai menggunakan bahan baku dengan penyesuaian harga teranyar saat memasuki Mei nanti. Alasannya, stok gandum nasional saat ini masih sekitar 2 juta ton yang mampu bertahan hingga April 2022.

“Mestinya, masih bisa terkendali harga pada semester ini, tapi nanti setelah Mei tentu barang-barang yang baru masuk ke retail akan menyesuaikan dengan harga bahan baku yang sudah tertahan tinggi,” kata dia.

Sebelumnya, Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) memastikan pasokan gandum untuk kebutuhan industri dan konsumsi dalam negeri bakal tetap terjaga di tengah sentimen perang Rusia-Ukraina yang masih berlanjut.

Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies mengatakan pengusaha tengah berkomunikasi dengan mitra produsen gandum selain Ukraina dan Rusia untuk memastikan pasokan di dalam negeri aman.

“Soal terhambatnya pasokan dari Ukraina saya kira kita tidak perlu khawatir karena stok dari produsen lain masih banyak,” kata Ratna melalui sambungan telepon, Minggu.

Sementara itu, International Grains Council (IGC) Market Indicator melaporkan harga gandum di pasar dunia sudah mencapai US$ 335 per ton pada Maret 2022 atau mengalami kenaikan sebesar 46 persen jika dibandingkan dengan posisi tahun lalu di angka US$ 229 per ton.

Pada awal tahun ini, IGC Market Indicator melaporkan perang Rusia-Ukraina yang belakangan menimbulkan ketegangan di Laut Hitam turut menjadi faktor kenaikan harga gandum di pasar dunia. Ketegangan di Laut Hitam itu mengungkit sub-indeks gandum sebesar 12 persen hampir mendekati puncaknya selama 14 tahun terakhir.

HASIL DISKUSI

Pro

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia setiap tahun selalu mengimpor gandum dari Ukraina dan Rusia. Impor biji gandum dan meslin dari Ukraina ke Indonesia bahkan tercatat sebagai yang terbanyak jika dibandingkan dengan negara lain pada tahun 2018-2020. Dengan adanya peperangan yang terjadi saat ini antara ukraina dan rusia tidak menutup kemungkinan akan menggangu kesetabilan import gandum ke Indonesia. Tetapi, hal tersebut bukanlah suatu masalah besar dimana Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berupaya agar harga gandum tetap stabil, jika harga gandum dinaikkan dikhawatirkan produsen gandum akan merugi, kenaikan tersebut berdampak pada berkurangnya minat konsumen untuk membeli gandum, masyarakat akan lebih condong untuk membeli oat sebagai pengganti gadum. Saat ini harga olahan gandum masih stabil dikarenakan masih adanya stok gandum dari perusahaan lama, Aprindo juga berupaya untuk menjaring kerja sama dengan produsen gandum dari negara lain, yang menjadikan Indonesia tidak hanya bergantung pada import gandum dari Rusia dan Ukraina. Selain itu masyarakat juga diminta agar dapat mengurangi konsumsi gandum, karena tidak menutup kemungkinan stok gandum bisa saja habis. Masyarakat bisa membiasakan diri dengan lebih menghagai produk lokal, jika terus menerus ketergantungan pada barang-barang import akan dapat menggangu kemandirian pangan Indonesia.


Kontra

Jika perang antara Rusia dan Ukraina terus berlangsung tidak menutup kemungkinan harga gandum akan naik, dimana Rusia dan Ukraina merupakan produsen gandum yang paling banyak mengimport gandum ke Indonesia. Meskipun Aprindo menjelaskan stok gandum masih tersedia hingga bulan Mei dan mengupayakan adanya pasokan gandum dari Negara lain, hal tersebut tetap saja menjadi kekhawatiran khusus terlebih jalur transportasi antar Negara yang terganggu akibat adanya perang Rusia dan Ukraina, ditambah wabah covid-19 yang masih terus berlangsung sampai saat ini. Factor-faktor tersebut sangat mempengaruhi kestabilan harga gandum di Indonesia.


Kesimpulan

Pada dasarnya Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berupaya agar harga gandum tetap stabil, dengan menjaring kerja sama dengan produsen gandum dari beberapa Negara, mengingat Rusia dan Ukraina yang menjadi pemasok gandum terbesar di Indonesia sedang melangalami peperangan, selain itu pasokan gandum yang ada di Indonesia masih tergolong banyak, tetapi seperti yang kita ketahui laju transportasi antar Negara menjadi terganggu akibat merang Rusia dan Ukraina tersebut, hal tersebut menjadi kendala bagi kegiatan ekpor impor, ditambah lagi wabah covid-19 yang terus terjadi sampai saat ini, jadi tidak menutup kemungkinan harga gandum bisa melonjak naik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...