"PENDIDIKAN
KARAKTER BAGI MAHASISWA DALAM
MENYONGSONG PERSAINGAN GLOBAL"
Kiky
Indah Sari
160810101109
KELOMPOK
STUDI PENELITIAN EKONOMI
2017
Sesuai dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Dengan tujuan tersebut diharapkan semua manusia
dapat memperoleh pendidikan yang layak agar tujuan dapat terealisasi dengan
baik. Pendidikan memiliki berberapa
jenjang, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menengah Atas (SMA), sampai dengan perguruan tinggi. Selain pendidikan
formal yang dilakukan di sekolah, pendidikan juga dapat dilakukan di luar
sekolah melalui pendidikan non formal dan pendidikan informal. Jenis-jenis
pendidikan ini harus diiringi dengan adanya pendidikan karakter, karena
pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,
pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan
peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik,
mewujudkan dan menebar kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh
hati.
Pendidikan karakter mempunyai peran penting
bagi semua peserta didik, termasuk para mahasiswa karena mereka mengemban tugas
sebagai agent of change (agen
perubahan) yang nantinya diharapkan dapat membuat perubahan pada pemerintahan
Indonesia kedepannnya dan dapat membuat nama Indonesia dapat berkiprah di kanca
internasional serta membantu Indonesia dalam menghadapi era persaingan global
dewasa ini. Tugas tersebut diberikan kepada mahasiswa karena mereka dianggap
sebagai calon pemimpin masa depan yang memiliki kualitas pendidikan memadai
sehingga dianggap dapat membantu pemerintah dalam memajukan Indonesia menjadi
lebih baik dan berkembang. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman melalui
kegiatan yang diadakan oleh fakultas maupun universitas karena kegiatan
tersebut dapat membentuk karakter para mahasiswa menjadi lebih terarah. Namun,
tidak semua mahasiswa berkeinginan untuk terlibat dalam kegiatan mahasiswa
tersebut karena mereka masih mempunyai karakter yang kurang terbuka terhadap
lingkungannya.
Dari sikap mahasiswa yang tidak
berkeinginan untuk mengikuti kegiatan mahasiswa membuat munculnya
istilah-istilah bagi kelompok mahasiswa tersebut, antara lain kelompok
mahasiswa kupu-kupu yang kegiatannya hanya kuliah pulang-kuliah pulang, yang
kedua kelompok mahasiswa cheerleader
yang kegaitannnya hanya meramaikan kegiatan kampus namun tidak ikut serta dalam
kegiatan kampusnya , dan yang ketiga kelompok mahasiswa yang aktif organisasi.
Dari ketiga jenis kelompok mahasiswa, tipe ketiga merupakan kelompok mahasiswa
yang paling baik karena mereka memiliki kemampuan untuk mengembangkan karakter
yang mereka miliki melalui kegiatan mahasiswa ataupun organisasi.
Pendidikan karakter mengajarkan
kebiasaan cara berpikir dan perilaku untuk hidup dan bekerja sama sebagai
keluarga, masyarakat, dan bernegara, serta membantu untuk membuat keputusan yang
dapat dipertanggungjawabkan. Karakter yang menjadi acuan seperti yang terdapat dalam The
Six Pillar of Character yang dikeluarkan oleh Character Counts ! Coalition (a
project of The Joseph Institute of Ethics). Enam jenis karakter tersebut :
(1) Trustwothiness, bentuk karakter
yang membuat seseorang menjadi berintegritas, jujur, dan loyal. (2) Fairness, bentuk karakter yang membuat
seseorang memiliki pemikiran yang terbuka serta tidak suka memanfaatkan orang
lain. (3) Caring, bentuk karakter
yang yang membuat seseorang memiliki sikap peduli dan perhatian terhadap orang
lain maupun kondisi sosial lingkungan sekitar. (4) Respect, bentuk karakter yang membuat seseorang selalu menghargai
dan menghormati orang lain. (5) Citizenship,
bentuk karakter yang membuat seseorang sadar hukum dan peraturan serta peduli
terhadap lingkungan. (6) Responsibility,
bentuk karakter yang membuat seseorang bertanggung jawab, disiplin, dan selalu
melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin.
Pendidikan karakter dapat memberikan
dampak positif dalam pencapaian akademis. Hal ini telah dibuktikan oleh
beberapa negara asing yang telah menerapkan pendidikan karakter dalam proses
pembelajaran. Negara-negara yang telah melaksanakannya adalah Amerika Serikat
dan Cina. Pendidikan karakter membuat negara-negara itu lebih terbuka dengan
lingkungannya dan membuat sistem pendidikan menjadi sesuai dengan umur dan
kebutuhannnya. Pendidikan karakter sangat berdampak positif terhadap negara
Cina karena negara Cina mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi, sosial, dan
budaya berkat mengganti sistem pendidikan yang kaku, menekankan hapalan, hanya
berorientasi pada lulus ujian menjadi sistem pendidikan yang menyenangkan dan
mengombinasikan aspek dimensi manusia, yaitu kognitif (intelektual), karakter,
estetika, dan fisik (atletik) melalui pendidikan karakter. Dari contoh-contoh
positif yang diberikan oleh negara asing akibat pengaruhnya pendidikan karakter
membuat Indonesia harus mengembangkan kembali sistem pendidikan karakter dalam
proses pembelajaran.
Pendidikan karakter dapat dimulai dari
tingkat dasar sampai lanjut dan juga dapat dimulai dari kelompok kecil, yaitu
di dalam keluarga. Bagi para mahasiswa, pendidikan karakter dapat diperoleh
dari lingkungan keluarga dan lingkungan perguruan tinggi. Selain memperoleh
pendidikan formal di dalam perguruan tinggi, mahasiswa juga dapat memperoleh
pendidikan karakter melalui berbagai unit kegiatan mahasiswa yang berada di
fakultas maupun universitas. UKM ini membuat mahasiwa dapat bersosialisasi
dengan mahasiswa lain dan bersikap terbuka terhadap hal baru. Hal ini sesuai
dengan jenis karakter yang disampaikan dalam Six Pillar of Character. Keenam jenis karakter yang disampaikan
dapat meningkatkan kreativitas dan kualitas mahasiswa dalam menjalankan
perannya sebagai agent of change. Karena kreativitas mahasiswa dapat dikembangkan
melalui karakter fairness yang
membuat seseorang bersikap terbuka akan suatu hal, dimana akan membuat
mahasiswa mau menerima adanya suatu perubahan dalam lingkungannya sehingga mahasiswa
dapat mengembangkan kreativitas yang mereka miliki untuk menjadi suatu inovasi
yang baru. Dan dengan adanya pendidikan karakter juga membuat mahasiswa
mempunyai kualitas yang baik melalui karakter yang dimiliki setiap mahasiswa.
Kreativitas dan kualitas yang dimiliki
mahasiswa dari pendidikan karakter berdampak pada persaingan global yang dewasa
ini terjadi di Indonesia. Persaingan global menuntut masyarakat untuk berpikir
kretif agar mereka dapat menguasai dan bertahan di pasar global. Oleh karena
itu, Indonesia membutuhkan seseorang yang dapat mewujudkan impian itu.
Pemerintah menganggap seseorang tersebut adalah mahasiswa karena mahasiswa
adalah civitas akademika yang mempunyai kualitas yang unggul dalam hal
pendidikan dan karakter yang dimiliki. Apabila semua mahasiswa di Indonesia
memperoleh pendidikan karakter yang baik maka generasi penerus yang dimiliki
oleh Indonesia akan semakin berkualitas dan kreatif. Sehingga Indonesia dapat
menghadapi persaingan global dengan maksimal dan tidak lagi menjadi negara
obyek para negara-negara asing di luar sana. Bahkan dengan kemampuan para
generasi penerus bagsa yang berkualitas, mereka dapat mengembangkan kreativitas
yang mereka miliki untuk membuat cara-cara yang inovatif agar Indonesia dapat
bersaing dalam persaingan global dan berubah peran dari suatu obyek menjadi
subyek dalam kegiatan perekonomian global.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Republik
Indonesia Nmor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Jakarta.
Manalu, J. M. H. 2014.
Pendidikan Karakter Terhadap Pembentukan Perilaku Mahasiswa (Studi Kasus Proses
Pendidikan Karakter Dalam HMJ Sosiolog Universitas Mulawarman Kal-Tim). ejournal Psikologi. 2(4) : 26 – 38
Susanti, Rosa. 2013.
Penerapan Pendidikan Karakter di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Al-Ta’lim. 1(6) : 480 – 487
Chrisiana, Wanda. 2005.
Upaya Penerapan Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa (Studi Kasus di Jurusan
Teknik Industri Uk Petra). Jurnal Teknik
Industri. 7(1) : 83 – 90
Tidak ada komentar:
Posting Komentar