Selasa, 13 Desember 2022

Hasil DIskusi Kelompok 2_MInggu 2 (Maret)

 RIVIEW ARTIKEL


Pukul : 20.00-21.00 

Tempat : Whatsapp Group

Link Berita : https://ekonomi.bisnis.com/read/20220312/12/1509841/harga-minyak-goreng-mahal-kerugian-ekonomi-tembus-rp338-triliun

Topik : Harga Minyak Goreng Mahal, Kerugian Ekonomi Tembus Rp’3,38 Triliun!

Pro 

Saat ini minyak goreng mengalami kelangkaan di berbagai daerah di Indonesia dan kalaupun ada, harganya melonjak naik/ sangat mahal. Berbagai alasan menjadi penyebab terjadinya hal tersebut. Misalnya saja, kebijakan pemerintah yang tidak konsisten terhadap penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng yang baru-baru ini dicabut sehingga subsidi sebesar 14.000/2 ltr pada minyak goreng kemasan tidak lagi berlaku. Hal ini menyebabkan masyarakat menengah juga ikut-ikutan membeli minyak curah yang harganya relatif murah padahal minyak tersebut dikhususkan untuk masyarakat miskin dikarenakan dampak signifikan dari kenaikan harga minyak ini bagi masyarakat kelas menengah contohnya saja pengusaha warung (penjual makanan) yang mana mereka harus menjual makanan di harga yang tetap meski harga minyak mahal karena tidak ingin kehilangan pembeli/ konsumen sehingga mau tidak mau mereka mendapat penurunan keuntungan dan merugi. Bahkan brdasarkan akumulasi dari Lembaga IDEAS juga menyebutkan bahwa kerugian ekonomi masyarakat akibat krisis minyak goreng menembus angka 3,38 T (Apr-Sept 2021 & Okt-Jan 2021). Masalah ini tentunya harus menjadi PR bagi pemerintah (Mendag) untuk mengupayakan kebijakan yang paling efektif dalam menangani kasus tersebut, banyaknya oknum-oknum yang menimbun minyak goreng bersubsidi & kemudian menjualnya dengan harga pasar sehingga minyak mengalami kelangkaan harus ditindak tegas. Kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng diperkirakan menimbulkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit. Perlu digarisbawahi perekonomian indonesia terutama UMKM yang berwirausaha di bidang kuliner memanfaatkan minyak goreng untuk bahannya. Apabila minyak goreng mengalami kelangkaan maka UMKM di Indonesia pastinya akan menimbulkan penurunan pendapatan masyarakat. Sebagai contoh baru-baru ini UMKM di Sumatra Utara terpaksa menghentikan produksinya karena kesulitan mendapatkan minyak goreng. Bagi yang mampu membeli minyak goreng tapi tetap tidak dapat berproduksi seperti biasanya (mengalami penurunan).

Kontra

Perlu diketahui bahwa setiap keputusan pemerintah pasti berasal dari berbagai penelitian, pendapat, dan pertimbangan yang begitu besar, karena dampaknya akan berpengaruh terhadap masyarakat besar ataupun pemerintahan nya sendiri. Minyak murah tampak seperti pedang ke dua bagi perekonomian global dan berdampak pada produksi gas alam serta minyak. Jatuhnya harga minyak menekan pendapatan, dan membuat sektor energi kehilangan banyak anggarannya. Dan perlu di ingat dengan minyak mahal, menjadikan masyarakat Indonesia tidak menjadi generasi minyak. Sehingga tumbuh sehat dan tidak mudah kolesterol. Kebijakan perdagangan juga bisa dilakukan pemerintah dengan menaikturunkan kebijakan ekspor. Apabila kebutuhan dalam negeri masih kurang, maka pemerintah bisa menaikkan pajak ekspor sehingga mengurangi motivasi produsen domestik untuk mengekspor minyak ke luar negeri karena pajak tinggi. Sebaliknya, jika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi, pemerintah bisa menurunkan pajak ekspor. Hal tersebut akan mendorong produsen melakukan ekspor ke luar negeri sehingga tidak ada yang menumpuk di gudang. Melalui siaran pers yang dilansir  sebagian besar produsen minyak goreng tidak terintegrasi dengan produsen CPO. Oleh karena entitas bisnis yang berbeda para produsen minyak goreng dalam negeri harus membeli CPO sesuai harga pasar lelang dalam negeri yang mengacu pada harga pasar internasional. Meroketnya minyak goreng ini mengakibatkanCPO di pasar internasional membawa dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani kelapa sawit di Indonesia. Perihal UMKM hal itu merupakan dampak UMKM yg tidak produktif karena kurangnya SDM/Ide untuk berinovasi. Menggoreng tidak hanya berasal dari minyak kelapa sawit saja, banyak sekali subsidi yang bisa digunakan. Maka dari itu dengan mahalnya minyak mampu mendorong masyarakat untuk berinovasi.

Kesimpulan

Adanya kebijakan pemerintah yang tidak konsisten dalam menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah Rp14.000 menyebabkan kelangkaan minyak di Indonesia. Implementasi, kebijakan ini justru memacu panic buying sehingga stok minyak goreng di ritel modern menjadi langka. Namun dengan adanya kelangkaan ini pemerintah terus berusaha semaksimal mungkin agar kebutuhan akan minyak masyarakat tetap terpenuhi. Masyarakat khususnya pelaku UMKM juga harus pintar-pintar untuk bernovasi sebagai jalan keluar dari masalah ini. Minyak langka juga dapat menjadi alternatif untuk memulai hidup sehat dengan mengurangi konsumsi minyak. Seperti yang kita ketahui bahwa minyak mengandung banyak lemak yang bisa menyebabkan munculnya penyakit kolestrol. Masyarakat harus sangat bijak dalam menghadapi masalah ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...