Review Artikel
Pukul : 14:00-16:00
Tempat : G-MEET
Link Berita :https://www.cnbcindonesia.com/market/20220210145557-17-314413/utang-dunia-kian-liar-bakal-lunas-atau-malah-bangkrut
Topik : Utang Dunia Kian Liar, Bakal Lunas Atau Malah Bangkrut
Pro
Hutang tidak hanya berdampak pada Amerika tapi juga global apalagi anggaran untuk pandemic Covid-19 saat ini sangat besar. Setiap negara memiliki punya kerangka kerja masalah kebangkrutan namun belum ada kebijakan yang jelas. Suku bunga tetap mempengaruhi hutang karena bisa sebabkan gejolak pasar. Menkeu mencatat utang pemerintah di 2020 capai 6T sehingga rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 6,8 %, Indonesia banyak keluarkan surat hutang namun tak tercatat. Hutang di dalam negeri tercatat mengalami peningkatan. Masuknya industri asing justru menjadi kendala karena SDM Indonesia dibayar dengan upah yang rendah dan semakin meningkatkan keuntungan bagi investor asing. Seperti yang kita ketahui, Indonesia menjadi negara dengan tingkat literasi yang rendah namun memiliki tingkat konsumsi yang tinggi. Contohnya saja seperti negara Jepang yang penduduknya lebih memilih menggunakan trasnportasi umum dibanding transportasi pribadi yang terjadi di Indonesia. Produk sepeda motor yang dipakai pun berasal dari produk asing bukan produk dalam negeri sehingga semakin memperbanyak utang luar negeri Indonesia dan menambah beban ekonomi dalam negeri.
Kontra
Meskipun David sudah menaikkan suku bunga, tidak boleh hanya mengambil sisi negatifnya. Keadaan ini tidak terlalu mengkhwatirkan di pasar saham, Indonesia lebih sensitif karena banyak melakukan pinjaman. Investor tetap tidak berpaling dari negara berkembang, pasar masih menjanjikan dan saat ini pergerakan rupiah masih tetap stabil. Pengamat ekonom, Budi Hikmat melihat kenaikan suku bunga menyebabkan obligasi naik sehingga perlahan-lahan ekonomi Indonesia dapat tetap meningkat. Indonesia sendiri masih memiliki peluang di pasar surat hutang karena memiliki pemerintahan dan politik yang stabil, jadi harus dilihat sisi positifnya. Investor asing yang masuk ke Indonesia juga mampu memacu pembangunan, seperti berkurangnya pengangguran, munculnya modal baru dari berbagai sector. Dengan adanya investor asing mampu memberikan keuntungan bagi tenaga kerja dalam negeri karena untuk tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia diberikan pajak sebesar 20%. Beberapa produk dalam negeri sangat diminati orang luar negeri dalam hal SDA baik itu migas maupun non-migas yang tentunya mampu meningkatkan devisa negara.
Kesimpulan:
Dari diskusi hari ini berdasarkan artikel yang berjudul “Utang Dunia Kian Liar, Bakal Lunas Atau Malah Bangkrut” dapat diambil kesimpulan bahwa melakukan pinjaman dari luar negeri tidak hanya dapat diambil sisi negatifnya saja namun juga terdapat beberapa sisi positifnya dalam pembangunan Indonesia sebagai pemasok modal pembangunan dan berimplikasi pada berkurangnya pengangguran. Indonesia memiliki potensi dengan adanya SDA dan SDM yang melimpah untuk dimanfaatkan dalam menekan hutang. Tingkat SDM Indonesia yang tinggi nampaknya menjadi peluang bagi investor asing untuk menjalankan usahanya di Indonesia meski upah yang diberikan pun murah karena tingkat literasi masyarakat yang sangat disayangkan cukup rendah bahkan pada akhir Desember 2020, Kemendikbud mencatat bahwa Indonesia termasuk 10 negara dengan tingkat literasi terendah. Di sisi lain, tingkat SDA yang tinggi baik itu dari sector migas maupun non-migas memiliki pangsa pasar yang luas di luar negeri, hal ini menjadikan komoditi tersebut mampu meningkatkan devisa negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar