7 April 2021
Topik : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
berpeluang menguat pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), tetapi
pergerakan saham pertambangan masih lambat.
Link berita :
https://money.kompas.com/image/2021/04/07/064153426/ihsg-berpeluang-menguat-simak-rekomendasi-saham-hari-ini?page=1.
IHSG Berpeluang Menguat, Simak
Rekomendasi Saham Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang
menguat pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/4/2021).
"Adapun pergerakan IHSG telah menguji garis MA
(moving average) 60 pada sebelumnya sehingga peluang terjadinya penguatan
minimal menuju ke level resistance masih terbuka lebar," ujar Analis
Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama.
Sementara itu berdasarkan rasio fibonacci,
pergerakan IHSG akan berada pada level 5.940.99 hingga 6.054.36.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi
juga berpendapat yang sama terkait proyeksi IHSG hari ini. Ia menilai, IHSG
pada perdagangan hari ini secara teknikal berpotensi menguat dengan support
resistance 5.962-6.093.
Secara teknikal, menurut dia, IHSG bergerak
terkonsolidasi membentuk pola rebound di level psikologis 6.000.
"Indikator stochastic bergerak mendatar pada
area dekat oversold dengan MACD yang bergerak undervalue dengan divergence positif
dengan histogram," ujarnya.
Investor akan menanti data cadangan devisa Indonesia
yang diperkirakan naik. Kemudian, investor akan fokus pada hasil pertemuan Dana
Moneter Internasional (IMF) 2021 dan Bank Dunia dalam panel tentang ekonomi
global, serta Federal Reserve (Fed) akan menerbitkan risalah dari pertemuan di
bulan Maret.
Senada dengan dua pakar analisis sebelumnya, Kepala
Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang juga memperkirakan IHSG Rabu akan menguat
direntang level 5.953 hingga 6.064.
Adapun penggerak IHSG tersebut menguat diantaranya
naiknya indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan iShares MSCI Indonesia
Investable Market Index Fund (EIDO).
Selain itu, pemicu
penguatan pasar bursa efek dipengaruhi naiknya harga Komoditas seperti minyak,
nikel, timah, dan emas. Sedangkan dari sisi global, disebabkan turunnya imbal
hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) untuk tenor 10 Tahun.
1. Analisis Binaartha Sekuritas
ASII, akumulasi pada level 5.200-5.400, dengan
target harga secara bertahap di level 5.550, 5.700, 5.850, 6.000, 6.650 dan
7.775, support 5.000.
BBCA, akumulasi pada level 30.400-30.900, dengan
target harga secara bertahap di level 31.450, 33.200, 34.050, 37.600 dan
39.050, support 29.000.
ICBP, akumulasi pada level 8.775-8.825, dengan
target harga secara bertahap di level 8.900, 9.200 dan 9.500, support 8.775 dan
8.675.
INDY, akumulasi pada level 1.435-1450, dengan target
harga secara bertahap di level 1.470, 1.500, 1.615, 1.735 dan 1.850, support
1.435 dan 1.380.
INTP, akumulasi pada level 11.950-12.200, dengan
target harga secara bertahap di level 12.500, 14.875, 17.250 dan 19.625,
support 11.950 dan 11.250.
MYOR, akumulasi pada level 2.430-2.530, dengan
target harga secara bertahap di 2.600, 2.780 dan 2.950, support 2.420 dan
2.390.
SMGR, akumulasi buy pada level 10.200-10.375, dengan
target harga secara bertahap di level 10.700, 11.275, 12.625 dan 13.950,
support 9.925.
WSBP, akumulasi pada level 185-200, dengan target
harga secara bertahap di level 214, 244, 314 and 382, support 176.
2. MNC Asset Management
SMRA akan bergerak direntang 910-1.030. Edwin
rekomendasikan untuk beli di level 970, dengan target harga 1.030, stop loss di
910.
ADHI akan bergerak direntang 1.050-1.200. Ia rekomendasikan
netral beli di level 1.110, dengan target harga 1.200, stop loss di 1.050.
JSMR akan bergerak direntang 4.120-4.430. Ia
rekomendasikan netral beli di level 4.270, dengan target harga 4.430, stop loss
di 4.120.
INDF akan bergerak direntang 6.675-6.900. Edwin
rekomendasikan beli di level 6.750, dengan target harga 6.900, stop loss di
6.675.
INCO akan bergerak direntang 4.440-4.900. Ia
rekomendasikan netral beli di level 4.660, dengan target harga 4.660, stop loss
di 4.440.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli
atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis
dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas
keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan
Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
HASIL DISKUSI
Pro
Setuju dengan IHSG yang menguat membuat para
investor dalam negeri maupun luar negeri untuk berinvestasi saham di Indonesia.
Jika cenderung naik, harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga
baik/meningkat. Sebaliknya, jika IHSG turun, artinya harga-saham BEI sedang
menurun. Peluang ini sangat berguna bagi para investor yang ingin menganalisis
pasar mungkin untuk berinvestasi jika IHSG menunjukkan peningkatan. Dalam
penguatan IHSG dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya segi technical, fundamental,
dan faktor jangka pendek.
Kontra
Tidak setuju dengan investasi di sektor
pertambangan, karena dilihat dari pergerakan saham di pertambangan yang
melambat tidak disarankan untuk mengambil saham disitu karena tidak cocok untuk
para investor yang aktif. Alternatifnya bisa berinvestasi di sektor perbankan
karena lebih\ memiliki prospek yang menjanjikan.
Kesimpulan
Dengan
peningkatan IHSG di pasar perdagangan BEI yang disebabkan oleh naiknya
komoditas nikel, emas dan timah, hal ini menarik perhatian para investor untuk
berinvestasi. Dengan naiknya IHSG, harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
juga baik/meningkat. Namun, karena pergerakan saham di sektor pertambangan yang
masih melambat, para investor harus leih teliti dalam membeli saham. Hal yang
harus diperhatikan adalah fundamental sektor tersebut. Meskipun memiliki
pergerakan saham yang masih lambat, tetapi jika mempunyai fundamental yang
bagus hal itu tidak menutup kemungkinan untuk tempat berinvestasi, karena
pergerakan saham suatu sektor tidak selau melambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar