Jumat, 09 April 2021

HASIL DISKUSI KELOMPOK 6

 7 April 2021

Topik   : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), tetapi pergerakan saham pertambangan masih lambat.

Link berita       : https://money.kompas.com/image/2021/04/07/064153426/ihsg-berpeluang-menguat-simak-rekomendasi-saham-hari-ini?page=1.

IHSG Berpeluang Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/4/2021).

"Adapun pergerakan IHSG telah menguji garis MA (moving average) 60 pada sebelumnya sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance masih terbuka lebar," ujar Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama.

Sementara itu berdasarkan rasio fibonacci, pergerakan IHSG akan berada pada level 5.940.99 hingga 6.054.36.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga berpendapat yang sama terkait proyeksi IHSG hari ini. Ia menilai, IHSG pada perdagangan hari ini secara teknikal berpotensi menguat dengan support resistance 5.962-6.093.

Secara teknikal, menurut dia, IHSG bergerak terkonsolidasi membentuk pola rebound di level psikologis 6.000.

"Indikator stochastic bergerak mendatar pada area dekat oversold dengan MACD yang bergerak undervalue dengan divergence positif dengan histogram," ujarnya.

Investor akan menanti data cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan naik. Kemudian, investor akan fokus pada hasil pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) 2021 dan Bank Dunia dalam panel tentang ekonomi global, serta Federal Reserve (Fed) akan menerbitkan risalah dari pertemuan di bulan Maret.

Senada dengan dua pakar analisis sebelumnya, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang juga memperkirakan IHSG Rabu akan menguat direntang level 5.953 hingga 6.064.

Adapun penggerak IHSG tersebut menguat diantaranya naiknya indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan iShares MSCI Indonesia Investable Market Index Fund (EIDO).

Selain itu, pemicu penguatan pasar bursa efek dipengaruhi naiknya harga Komoditas seperti minyak, nikel, timah, dan emas. Sedangkan dari sisi global, disebabkan turunnya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) untuk tenor 10 Tahun.

1. Analisis Binaartha Sekuritas

ASII, akumulasi pada level 5.200-5.400, dengan target harga secara bertahap di level 5.550, 5.700, 5.850, 6.000, 6.650 dan 7.775, support 5.000.

BBCA, akumulasi pada level 30.400-30.900, dengan target harga secara bertahap di level 31.450, 33.200, 34.050, 37.600 dan 39.050, support 29.000.

ICBP, akumulasi pada level 8.775-8.825, dengan target harga secara bertahap di level 8.900, 9.200 dan 9.500, support 8.775 dan 8.675.

INDY, akumulasi pada level 1.435-1450, dengan target harga secara bertahap di level 1.470, 1.500, 1.615, 1.735 dan 1.850, support 1.435 dan 1.380.

INTP, akumulasi pada level 11.950-12.200, dengan target harga secara bertahap di level 12.500, 14.875, 17.250 dan 19.625, support 11.950 dan 11.250.

MYOR, akumulasi pada level 2.430-2.530, dengan target harga secara bertahap di 2.600, 2.780 dan 2.950, support 2.420 dan 2.390.

SMGR, akumulasi buy pada level 10.200-10.375, dengan target harga secara bertahap di level 10.700, 11.275, 12.625 dan 13.950, support 9.925.

WSBP, akumulasi pada level 185-200, dengan target harga secara bertahap di level 214, 244, 314 and 382, support 176.

2. MNC Asset Management

SMRA akan bergerak direntang 910-1.030. Edwin rekomendasikan untuk beli di level 970, dengan target harga 1.030, stop loss di 910.

ADHI akan bergerak direntang 1.050-1.200. Ia rekomendasikan netral beli di level 1.110, dengan target harga 1.200, stop loss di 1.050.

JSMR akan bergerak direntang 4.120-4.430. Ia rekomendasikan netral beli di level 4.270, dengan target harga 4.430, stop loss di 4.120.

INDF akan bergerak direntang 6.675-6.900. Edwin rekomendasikan beli di level 6.750, dengan target harga 6.900, stop loss di 6.675.

INCO akan bergerak direntang 4.440-4.900. Ia rekomendasikan netral beli di level 4.660, dengan target harga 4.660, stop loss di 4.440.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

HASIL DISKUSI 

Pro

Setuju dengan IHSG yang menguat membuat para investor dalam negeri maupun luar negeri untuk berinvestasi saham di Indonesia. Jika cenderung naik, harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga baik/meningkat. Sebaliknya, jika IHSG turun, artinya harga-saham BEI sedang menurun. Peluang ini sangat berguna bagi para investor yang ingin menganalisis pasar mungkin untuk berinvestasi jika IHSG menunjukkan peningkatan. Dalam penguatan IHSG dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya segi technical, fundamental, dan faktor jangka pendek.

Kontra

Tidak setuju dengan investasi di sektor pertambangan, karena dilihat dari pergerakan saham di pertambangan yang melambat tidak disarankan untuk mengambil saham disitu karena tidak cocok untuk para investor yang aktif. Alternatifnya bisa berinvestasi di sektor perbankan karena lebih\ memiliki prospek yang menjanjikan.

Kesimpulan

            Dengan peningkatan IHSG di pasar perdagangan BEI yang disebabkan oleh naiknya komoditas nikel, emas dan timah, hal ini menarik perhatian para investor untuk berinvestasi. Dengan naiknya IHSG, harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga baik/meningkat. Namun, karena pergerakan saham di sektor pertambangan yang masih melambat, para investor harus leih teliti dalam membeli saham. Hal yang harus diperhatikan adalah fundamental sektor tersebut. Meskipun memiliki pergerakan saham yang masih lambat, tetapi jika mempunyai fundamental yang bagus hal itu tidak menutup kemungkinan untuk tempat berinvestasi, karena pergerakan saham suatu sektor tidak selau melambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...