Rabu, 07 April 2021

HASIL DISKUSI KELOMPOK 3

 6 April 2021

Link berita   : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210401132659-92-624898/mulai-hari-ini-tes-genose-ka-jarak-jauh-berlaku-1x24-jam

Topik   : Pemanfaatan Tes GeNose Untuk Kereta Api Jarak Jauh

MULAI HARI INI TES GENOSE KA JARAK JAUH BERLAKU 1X24 JAM

PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias KAI membatasi masa berlaku hasil tes corona dengan GeNose menjadi 1x24 jam mulai Kamis (1/4) ini. Ini lebih pendek dibandingkan penerapan sebelumnya yang maksimal 3x24 jam.

Dengan kebijakan itu, mereka menyatakan penumpang kereta api jarak jauh yang menggunakan hasil pemeriksaan GeNose C19 diharuskan menunjukkan hasil negatif yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum jadwal keberangkatan KA.

Sedangkan untuk hasil negatif tes RT-PCR atau Rapid Test Antigen, pengambilan sampel tetap maksimal 3 x 24 jam sebelum jadwal keberangkatan KA.

Perubahan aturan tersebut menyesuaikan dengan terbitnya Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 No 12 Tahun 2021 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan No 27 Tahun 2021.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan saat ini KAI telah menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19 seharga Rp30 ribu di 44 stasiun.

Untuk menggunakan layanan pemeriksaan GeNose C19, calon penumpang dilarang merokok, makan, dan minum (kecuali air putih) selama 30 menit sebelum dilakukan pemeriksaan.

Pada saat pelaksanaan calon penumpang diminta untuk meniup kantong hingga penuh dan mengikuti arahan dari petugas atau petunjuk yang ada di lokasi pemeriksaan.

Di samping itu, KAI juga masih menyediakan rapid test antigen seharga Rp105 ribu di 44 stasiun. “Setiap pelanggan KA Jarak Jauh harus dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, hilang daya penciuman, diare, dan demam), suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, memakai masker kain 3 lapis atau masker medis yang menutupi hidung dan mulut," jelas Joni lewat rilis, dikutip pada Kamis (1/4).

Para pelanggan KA juga tidak diperkenankan untuk berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon atau secara langsung selama perjalanan. Bagi pelanggan dengan perjalanan kurang dari 2 jam tidak diperkenankan untuk makan dan minum, terkecuali bagi individu yang wajib mengkonsumsi obat-obatan dalam rangka pengobatan.

HASIL DISKUSI

Pro :

PT. KAI memberlakukan kebijakan pembatasan masa berlaku hasil tes corona dengan GeNose menjadi 1x24 jam yang dapat dinilai tepat karena GeNose ini merupakan alat baru dalam tahap uji coba. Meskipun tingkat akurasinya mencapai 93-95% namun publikasi jurnal ilmiah dari alat ini masih belum dilakukan oleh pengembangnya, jadi para pengamat/ahli kesehatan mungkin belum bisa mengetahui ukuran reabilitas, validalitas dan sensitivitas alat ini. Prof. Zubairi selaku Ketua Satgas Covid-19 PB.IDI meminta publikasi (ilmiah) GeNose supaya semua orang mengetahui tentang hasil penelitian yang bagus, serta dapat menjadi dasar untuk monitor dan evaluasi alat GeNose tersebut. Selain itu pengujian melalui GeNose ini masih tahap screening awal dari tes positif atau negatifnya paparan Covid-19. Belum lagi terkait protokol SOP tes GeNose yang mungkin masih belum seragam disetiap tempat yang mengadakan tes ini serta rendahnya pengetahuan masyarakat tentang SOP sebelum melakukan tes tersebut. Jadi saya rasa hasil dari tes GeNose ini tidak efektif jika diterapkan dalam kurun waktu 3x24 jam, dan alangkah lebih baik jika digunakan dalam waktu 1x24 jam.

Selain itu, orang Indonesia juga suka dengan harga yang relative terjangkau dan juga simple. Karena sekarang ini pemerintah lebih memperhatikan kepada kesehatan tetapi masih kurang memperhatikan kepada kesejahteraan rakyat seperti sektor perekonomian, pertanian, dll. Sehingga banyak yg keberatan dan tidak sanggup membayar menggunakan metode swab antigen/pcr. Maka dari itu banyak pula yang menggunakan tes corona dengan GeNose yang murah dan cukup menurut masyarakat.

Kontra:

Pada sisi lain sekarang ini banyak yg berpendapat bahwa yang lebih kejam itu bukan covid 19 lagi tetapi pemberlakuan PSBB dan ketatnya akan protokol kesehatan yang mengharuskan segala sesuatu bepergian jauh harus tes swab antigen/pcr/GeNose sehingga banyak rakyat Indonesia yang pengangguran karena adanya PSBB sehingga timbul kemiskinan. Dengan diadakan pemberlakuan tes Genos hanya 1×24 jam maka itu juga akan semakin menimbulkan kemerosotan ekonomi dari sektor selain kesehatan. Meskipun tes GeNose murah tapi belum tentu banyak yang sanggup bayar yang setiap hari bepergian harustes corona dengan GeNose. Diliat dari pengamatan saya banyak sekali orang Indonesia yang tidak mau ribet dan banyak pengeluaran. Seharusnya pemerintah juga memperhatikan kepada sektor lainnya atau menurunkan harga pada tes GeNose dan kebijakan 1×24 jam tsbt.

Lebih baiknya masa berlaku tes GeNose kembali ke 3x24 jam, karena mengingat alat ini masih baru dan perlu adaptasi dan sosialisasi di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya lebih mementingkan murah, nyaman, dan mudah. Jadi contoh saja, semisal ketika bepergian ke luar kota, orang yang lebih memilih tes GeNose ini karena memiliki jangka waktu yang 3x24 jam. Akan tetapi jika diputuskan dalam 1x24 jam maka banyak yang males menggunakannya.

Kesimpulan:

Jadi, pemberlakuan dari tes GeNose 1x24 jam itu masih menjadi hal baru di telinga masyarakat karena mayoritas masih mengandalkan murah, mudah, nyaman dengan hasil tes yang cepat dan ada sudah bisa dijangkau di beberapa fasilitas publik. Namun, menjadi kurang efektif jika dilihat dari sisi medisnya karena masih dapat terjadi kemungkinan false positif atau bisa juga false negatif. Sehingga, tes ini kurang efektif jika diterapkan dalam jangka waktu yang lama. Tentu saja hal ini berkaitan dalam penerapan GeNose sendiri ada sisi positif dan negatifnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...