6 April 2021
Link berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210401132659-92-624898/mulai-hari-ini-tes-genose-ka-jarak-jauh-berlaku-1x24-jam
Topik :
Pemanfaatan Tes GeNose Untuk Kereta Api Jarak Jauh
MULAI
HARI INI TES GENOSE KA JARAK JAUH BERLAKU 1X24 JAM
PT Kereta Api Indonesia
(Persero) alias KAI membatasi
masa berlaku hasil tes corona dengan GeNose menjadi 1x24 jam
mulai Kamis (1/4) ini. Ini lebih pendek dibandingkan penerapan sebelumnya yang
maksimal 3x24 jam.
Dengan
kebijakan itu, mereka menyatakan penumpang kereta api jarak jauh yang
menggunakan hasil pemeriksaan GeNose C19 diharuskan menunjukkan hasil negatif
yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum jadwal
keberangkatan KA.
Sedangkan
untuk hasil negatif tes RT-PCR atau Rapid Test Antigen, pengambilan sampel
tetap maksimal 3 x 24 jam sebelum jadwal keberangkatan KA.
Perubahan
aturan tersebut menyesuaikan dengan terbitnya Surat Edaran Satgas Penanganan
Covid-19 No 12 Tahun 2021 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan No 27 Tahun
2021.
VP
Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan saat ini KAI telah menyediakan
layanan pemeriksaan GeNose C19 seharga Rp30 ribu di 44 stasiun.
Untuk
menggunakan layanan pemeriksaan GeNose C19, calon penumpang dilarang merokok,
makan, dan minum (kecuali air putih) selama 30 menit sebelum dilakukan
pemeriksaan.
Pada
saat pelaksanaan calon penumpang diminta untuk meniup kantong hingga penuh dan
mengikuti arahan dari petugas atau petunjuk yang ada di lokasi pemeriksaan.
Di
samping itu, KAI juga masih menyediakan rapid test antigen seharga Rp105 ribu
di 44 stasiun. “Setiap pelanggan KA Jarak Jauh harus dalam kondisi sehat (tidak
menderita flu, pilek, batuk, hilang daya penciuman, diare, dan demam), suhu
badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, memakai masker kain 3 lapis atau
masker medis yang menutupi hidung dan mulut," jelas Joni lewat rilis,
dikutip pada Kamis (1/4).
Para
pelanggan KA juga tidak diperkenankan untuk berbicara satu arah maupun dua arah
melalui telepon atau secara langsung selama perjalanan. Bagi pelanggan dengan
perjalanan kurang dari 2 jam tidak diperkenankan untuk makan dan minum,
terkecuali bagi individu yang wajib mengkonsumsi obat-obatan dalam rangka
pengobatan.
HASIL DISKUSI
Pro :
PT.
KAI memberlakukan kebijakan pembatasan masa berlaku hasil tes corona dengan
GeNose menjadi 1x24 jam yang dapat dinilai tepat karena GeNose ini merupakan
alat baru dalam tahap uji coba. Meskipun tingkat akurasinya mencapai 93-95%
namun publikasi jurnal ilmiah dari alat ini masih belum dilakukan oleh
pengembangnya, jadi para pengamat/ahli kesehatan mungkin belum bisa mengetahui
ukuran reabilitas, validalitas dan sensitivitas alat ini. Prof. Zubairi selaku
Ketua Satgas Covid-19 PB.IDI meminta publikasi (ilmiah) GeNose supaya semua
orang mengetahui tentang hasil penelitian yang bagus, serta dapat menjadi dasar
untuk monitor dan evaluasi alat GeNose tersebut. Selain itu pengujian melalui
GeNose ini masih tahap screening awal dari tes positif atau negatifnya paparan
Covid-19. Belum lagi terkait protokol SOP tes GeNose yang mungkin masih belum
seragam disetiap tempat yang mengadakan tes ini serta rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang SOP sebelum melakukan tes tersebut. Jadi saya rasa hasil
dari tes GeNose ini tidak efektif jika diterapkan dalam kurun waktu 3x24 jam,
dan alangkah lebih baik jika digunakan dalam waktu 1x24 jam.
Selain
itu, orang Indonesia juga suka dengan harga yang relative terjangkau dan juga
simple. Karena sekarang ini pemerintah lebih memperhatikan kepada kesehatan
tetapi masih kurang memperhatikan kepada kesejahteraan rakyat seperti sektor
perekonomian, pertanian, dll. Sehingga banyak yg keberatan dan tidak sanggup
membayar menggunakan metode swab antigen/pcr. Maka dari itu banyak pula yang menggunakan
tes corona dengan GeNose yang murah dan cukup menurut masyarakat.
Kontra:
Pada
sisi lain sekarang ini banyak yg berpendapat bahwa yang lebih kejam itu bukan
covid 19 lagi tetapi pemberlakuan PSBB dan ketatnya akan protokol kesehatan
yang mengharuskan segala sesuatu bepergian jauh harus tes swab
antigen/pcr/GeNose sehingga banyak rakyat Indonesia yang pengangguran karena
adanya PSBB sehingga timbul kemiskinan. Dengan diadakan pemberlakuan tes Genos
hanya 1×24 jam maka itu juga akan semakin menimbulkan kemerosotan ekonomi dari
sektor selain kesehatan. Meskipun tes GeNose murah tapi belum tentu banyak yang
sanggup bayar yang setiap hari bepergian harustes corona dengan GeNose. Diliat
dari pengamatan saya banyak sekali orang Indonesia yang tidak mau ribet dan
banyak pengeluaran. Seharusnya pemerintah juga memperhatikan kepada sektor
lainnya atau menurunkan harga pada tes GeNose dan kebijakan 1×24 jam tsbt.
Lebih
baiknya masa berlaku tes GeNose kembali ke 3x24 jam, karena mengingat alat ini
masih baru dan perlu adaptasi dan sosialisasi di Indonesia yang mayoritas
masyarakatnya lebih mementingkan murah, nyaman, dan mudah. Jadi contoh saja,
semisal ketika bepergian ke luar kota, orang yang lebih memilih tes GeNose ini
karena memiliki jangka waktu yang 3x24 jam. Akan tetapi jika diputuskan dalam
1x24 jam maka banyak yang males menggunakannya.
Kesimpulan:
Jadi,
pemberlakuan dari tes GeNose 1x24 jam itu masih menjadi hal baru di telinga
masyarakat karena mayoritas masih mengandalkan murah, mudah, nyaman dengan
hasil tes yang cepat dan ada sudah bisa dijangkau di beberapa fasilitas publik.
Namun, menjadi kurang efektif jika dilihat dari sisi medisnya karena masih
dapat terjadi kemungkinan false positif atau bisa juga false negatif. Sehingga,
tes ini kurang efektif jika diterapkan dalam jangka waktu yang lama. Tentu saja
hal ini berkaitan dalam penerapan GeNose sendiri ada sisi positif dan
negatifnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar