Senin, 5 April 2021
Link
Berita : https://ekbis.sindonews.com/read/386432/178/unit-syariah-btn-tumbuh-double-digit-di-tengah-pandemi-1617541493.
Topik: Pertumbuhan pembiayaan UUS BTN Syariah
Unit
Syariah BTN Tumbuh Double Digit di Tengah Pandemi
Unit Usaha Syariah (UUS) milik PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. atau BTN tetap mencatatkan pertumbuhan double digit kendati
berada di bawah tekanan pandemi. Pembiayaan UUS BTN tersebut tercatat tumbuh hingga
12,6% per Februari 2021.
Direktur Consumer & Commercial Banking Bank BTN ,
Hirwandi Gafar menuturkan, bisnis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khususnya di
segmen syariah masih sangat kuat ditopang berbagai stimulus pemerintah serta
mendesaknya kebutuhan akan rumah di tengah pandemi.
“Pertumbuhan kami di kota-kota satelit pun menunjukkan
peningkatan, sehingga kami optimistis hingga akhir tahun nanti pertumbuhan
pembiayaan BTN Syariah akan tetap di posisi double digit,” jelas Hirwandi di
Jakarta, Minggu (4/4/2021).
Sementara itu, Kepala Divisi Sharia Bank BTN, Alex Sofyan
Noor menuturkan, hingga akhir 2020, KPR Syariah terbukti tahan banting di
tengah pandemi. Catatan keuangan BTN Syariah menunjukkan pembiayaan unit
syariah tersebut naik hingga 13,1% dari 2019.
Alex melanjutkan, tahun ini BTN Syariah meyakini dapat
mempertahankan pertumbuhan di level double digit. Keyakinan tersebut sejalan dengan
proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2021 yang dipercaya dapat menyentuh level
4,5%.
“Adanya berbagai stimulus pemerintah di segmen perumahan
juga kami percaya akan terus menyuburkan bisnis perumahan nasional. Apalagi
vaksin terus berjalan lancar,” tutur Alex.
HASIL DISKUSI
Pro
Meningkatnya
pertumbuhan KPR Syariah adalah salah satu hal yang luar biasa di tengah
pandemi. Peningkatan tersebut kemungkinan didorong atas dukungan dan
kepercayaan masyarakat terhadap Bank BTN Syariah. Hal yang menarik lainnya
adalah bunga dari Unit Syariah yang cenderung kecil. Keyakinan masyarakat
(khususnya muslim) yang memiliki prinsip Syariah mempengaruhi minat masyarakat
untuk lebih tertuju pada Bank Syariah daripada Bank Konvensional. Pemerintah
juga berperan dalam mendorong pertumbuhan tersebut dengan menciptakan stimulus
di segmen perumahan dan melancarkan program vaksinasi. Peningkatan tersebut
ditunjukkan dengan kenaikan pembiayaan sebesar 13,1 % dari 2019. Sebelum
melakukan persetujuan pinjam meminjam, kedua belah pihak (bank dan nasabah) telah
melalui serangkaian prosedur yang berlaku termasuk survei (memilih nasabah)
untuk menghindari risiko gagal bayar.
Kontra
Pertumbuhan
KPR Syriah tidak memberikan dampak terhadap perekonomian selama pandemi.
Keuntungan pertumbuhan pembiayaan KPR hanya diterima oleh pihak bank terutama
untuk jangka waktu peminjaman yang panjang. Suku bunga rendah dan kemudahan
angsuran tidak menjamin nasabah mampu bayar. Oleh karena itu, pengambilan
kredit maupun KPR di masa pandemi lebih berisik gagal bayar yang akan memberikan
kerugian terhadap pihak bank. Solusi lainnya selain pembiayaan KPR yang dapat meningkatkan keuntungan bank
adalah tabungan, deposito, dan lain-lain.
Kesimpulan
Kepercayaan
dan minat masyarakat terhadap KPR Syariah mendorong peningkatan pembiayaan UUS
BTN. Keringanan suku bunga dan kemudahan angsuran dalam KPR Syariah tidak
menjamin hilangnya risiko gagal bayar. Karena perekonomian cenderung menurun
selama 1 tahun masa pandemi, kenaikan pembiayaan UUS BTN dapat dikatakan tidak
memiliki dampak pada perekonomian. Selain dengan memberikan stimulus pada
segmen perumahan (KPR), diharapkan pemerintah dapat menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang lebih stabil melalui opsi jasa perbankan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar