KEPALA BAPPENAS UNGKAP ALASAN BANYAK
INVESTOR MASUK BISNIS E-COMMERCE
E-commerce merupakan suatu bisnis perdagangan elektronik yang
saat ini tengah digandrungi oleh masyarakat indonesia.Jumlah pengguna jasa e-commerce yang
semakin hari semakin meningkat mengakibatkan banyak investor yang tertarik
untuk berinvestasi pada bisnis e-commerce ini.Meskipun Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas),Bambang brodjonegoro mengungkapkan bahwa
perusahaan e-commerce yang telah berstatus unicorn sekalipun,banyak yang belum
menghasilkan keuntungan.Tetapi bagi investoe menjadikan tantangan tersendiri
bagi mereka.Dimana dengan melihat semakin tingginya penggunaan e-commerce.Maka
keuntungan yang didapatkan bila berinvestasi disanapun akan besar dimana hal
tersebut tetap tidak luput dari teori investasi.Jika keuntungan yang diperoleh
semakin besar maka resiko yang kegagalanpun akan semakin besar pula ,dan
semakin tingginya resiko suatu investasi maka akan semakin menarik minat
investor pula.
Menurut menteri PPN, alasan tingginya
minat investor dalam menanamkan modalnya di bisnis toko online/e-commerce
adalah melihat peluang besar dalam transakasi tersebut. Padahal saat ini,
peluang dari e-commerce sendiri memang memilki laba/profit yang sangat tinggi
dikarenakan keefektifan dan keefisienannya tetapi di satu sisi mereka juga
memiliki peluang kerugian yang sangat tinggi pula.
Dikarenakan resiko-resiko yang dihadapi juga
banyak, seperti potensi terjadinya penipuan dimana individu atau kelompok akan
mengalami kerugian di bidang finansial. Dan juga memiliki resiko di bidang
pencurian informasi data. Misalnya: pencurian terhadap kepemilkan teknologi/claim. Juga
resiko yang harus dihadapi lainnya adalah kehilangan kepercayaan dari para
konsumen. Misalnya: sering terjadinya gangguuan pada jaringan server yang
menyebabkan akses gagal.
Saat ini Indonesia,belum ada UU yang dapat
memberikan perlindungan kepada konsumen. Karena sebab tersebut masih banyak
terjadi kecurangan di dalam e-commerce yang menyebabkan kerugian finansial bagi
konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar