FAO
Dorong Sistem Berkelanjutan
Produk
ekspor Indonesia masih banyak mengalami penurunan salah satu penyebabnya adalah
perubahan iklim. Hal ini dibuktikan dari lapangan Organisasi Pangan dan
Pertanian Dunia tahun 2017 yang menyatakan bahwa negara-negara di kawasan Asia
Pasifik menghadapi tantangan yang sama yaitu perubahan iklim seperti perubahan
suhu yang drastis dan degrasasi tanah.
Dari
permasalahan diatas, Indonesia berupaya untuk membangun sistem pertanian yang
berkelanjutan guna meningkatkan hidup para petani. Hal ini dilakukan dengan
mengadakan program pertanian organik dan melakukan konservasi lahan tanaman
pangan di NTB dan NTT. Dari kegiatan konservasi lahan tersebut menghasilkan
peningkatan jumlah produksi terutama pada jagung. Sedangkan dalam proses
produksi, Indonesia mencoba membangun dan mengembangkan “Rice Center” yang dapat membantu proses penggilingan dan
pengeringan gabah padi.
Upaya-upaya
yang dilakukan oleh Indonesia ini mulai dari program beras organik sampai “Rice Center” sangat mendukung pertanian yang
berkelanjutan karena pada proses (program) beras organik dapat kita ketahui
bahwa sangat memperdulikan lingkungan (memakai pupuk organik) dalam proses
penanaman. Kemudian setelah proses penanaman tersebut juga dilakukan konservasi
lahan agar lahan tersebut dapat digunakan secara terus menerus dan tetap
produktif untuk penanaman selanjutnya. Setelah beras dihasilkan maka beras
tersebut dapat dikeringkan lalu digiling. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
dibuatlah “Rice Center”. Rice center
ini dapat meningkatkan produksi beras karena menggunakan teknologi terbaru.
Dengan adanya peningkatan hasil produksi maka hal tersebut dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan para petani. Tentunya limbah yang dihasilkan dalam
proses penggilingan dapat diminimalisir dan bisa dimanfaatkan secara optimal.
Misalnya pembuatan kerajinan jerami yang bisa menghasilkan barang yang
ekonomis.
(Piket Selasa J)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar