DESTINASI WISATA HALAL MENJADI ANDALAN BARU
Mitha Istia
Mulyadewi
Kelompok Studi
Penelitian Ekonomi Universitas Jember
Industri pariwisata merupakan
industri terbesar di dunia yang telah diakui oleh penelitian World Tourism Organization (WTO), yang
menyatakan bahwa permintaan akan tersedianya pariwisata akan cenderung semakin
meningkat. Perkembangan industri pariwisata saat ini tengah marak terjadi, hal
tersebut dibuktikan dari tersedianya berbagai jenis destinasi wisata di
berbagai belahan dunia. Salah satunya yang saat ini sedang marak
diperbinjangkan ialah tren wisata halal. Wisata halal saat ini mulai berkembang
seiring dengan meningkatnya jumlah muslim di dunia. Berdasarkan artikel yang
disampaikan oleh Traveltourismindonesia.com
digambarkan bahwa wisata halal tumbuh 100% lebih cepat dari sektor wisata
lainnya. Destinasi wisata halal pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan
destinasi wisata pada umumnya, namun konsepnya ialah untuk lebih memudahkan
wisata muslim memenuhi kebutuhan wisata yang dibutuhkan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa destinasi wisata halal merupakan bagian dari industri pariwisata yang
lebih dikhususkan kepada wisatawan muslim. Pelayanan yang disediakan lebih
merujuk pada akidah atau aturan agama islam. Sebagai contoh jenis pelayanan
yang disediakan oleh wisata halal ialah semua kebutuhan makan dan minum harus
bersertifikat halal dan fasilitas yang disediakan seperti kolam renang diantara
wanita dan pria harus terpisah. Meskipun jenis destinasi wisata ini lebih
diperuntukkan untuk masyarakat muslim, namun bukan berarti masyarakat non
muslim tidak diperbolehkan untuk dapat menikmati destinasi wisata halal.
Wisatawan non muslim juga diperbolehkan menikmati untuk jaminan kesehatan,
karena pada dasarnya wisata halal ini implementasinya ialah menghilangkan
segala hal yang dapat merugikan dan membahayakan.
Indonesia merupakan salah satu
negara yang berpotensi untuk menerapkan dan mengembangkan destinasi wisata
halal, disamping mayoritas sebagian besar masyarakat yang beragama islam juga
tersedianya fasilitas dan produkyang harus sesuai standar halal dari Majelis
Ulama Indonesia (MUI). Jumlah penduduk muslim di Indonesia diperkirakan
mencapai 203 juta jiwa atau berkisar 88,2 % dari seluruh jumlah penduduk. Untuk
itu mulainya pengembangan potensi wisata halal di Indonesia ditandai dengan
peluncuran perdana wisata halal yang bertepatan dengan kegiatan Indonesia Halal
Expo (Indhex) 2013 dan Global Halal Forum yang dilaksanakan pada tanggal 30
Oktober – 2 November tahun 2013. Peluncuran perdana ini dilakukan oleh Dirjen
Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf, Esthy Reko Astuti yang menetapkan 9
destinasi wisata halal yang ada di Indonesia diantaranya ialah Sumatra Barat,
Lampung, Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Lombok dan Makasaar.
Esthy Reko Astuti juga menyampaikan bahwa untuk memenuhi kebutuhan destinasi
wisata halal dapat dikembangkan melalui usaha jasa seperti perhotelan,
restoran, biro perjalanan wisata, dan lain sebagainya.
Saat ini di tahun 2016 destinasi
wisata halal terus berkembang, bahkan Kementrian Pariwisata mengandalkan 3
provinsi yang ada di Indonesia untuk mengdongkrak kedatangan wisatawan muslim
yang tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dari wisatawan muslim dunia. Ketiga
provinsi tersebut ialah daerah Aceh, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan hasil data perhitungan penghargaan dari berbagai destinasi wisata
di banyak daerah, ketiga provinsi tersebut mendapat sedikitnya tiga penghargaan
wisata halal tingkat dunia. Salah satunya ialah penghargaan yang diraih oleh
Lombok Nusa Tenggara Barat, di ajang Wordl
Halal Travel Award 2015 pulau lombok dapat meraih peringkat pertama dalam
dua kategori yakni, pertama kategori World
Best Halal Haneymoon Destination atau Wisata Bulan Madu Halal Terbaik di Dunia,
dan kedua kategori World Best Halal
Tourism Destination atau Tujuan Wisata Halal Terbaik di Dunia. Hal tersebut
menjadikan tiga provinsi tersebut menjadi andalan baru bagi negara Indonesia,
menurut Arief Yahya selaku Menteri Pariwisata menyatakan bahwa dengan
mendapatkan penghargaan tingkat dunia secara langsung akan memberikan dampak
terhadapat kunjungan wisatawan mancanegara. Saat ini Indonesia menduduki
peringkat ke empat sebagai negara dengan destinasi wisata halal terbaik di
dunia. Untuk dapat terus berkembang dan bahkan menjadi yang terbaik, destinasi
wisata halal harus memperhatikan beberapa hal diantaranya, pasar dunia, pemain
dunia dan pemenan dunia. Untuk dapat merebut sebesar mungkin pasar dunia,
Indonesia perlu menjadi pemain tingkat dunia pula yakni dengan menerapkan
standar dunia dalam praktek dan pengaplikasian dalam destinasi wisata halal.
Sebagai pendukung hal tersebut, anggota Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia
(MUI), Muchori Muslim menyampaikan bahwa saat ini MUI telah menerbitkan Pedoman
Halal Indonesia, yang diharapkan melalu penerbitan pedoman tersebut mampu
membawa destinasi wisata halal Indonesia mampu menjadi kiblat wisata halal di
dunia.
Dari penjelasan mengenai potensi
dari destinasi wisata halal, jelas bahwa wisata halal merupakan suatu bisnis
usaha yang menjanjikan keuntungan tinggi, mampu menambah pendapatan negara
melaui sektor pariwisata, dan mampu memajukan negara di mata dunia. Melihat
besarnya manfaat apabila potensi destinasi wisata halal di Indonesia terus
dikembangkan, maka diharapkan pemerintah dan masyarakat terus berkolaborasi dan
berkontribusi untuk mengembangkan dan menjadikan destinasi wisata halal sebagai
wisata andalan bagi Indoneisa di mata dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyianita, Revi. 2016. Fakta-fakta Wisata Islam. http://www.hipwee.com/list/fakta-fakta-tentang-wisata-halal/
Syahid, Ahmad. 2015. Pariwisata halal : pengertian, prinsip dan prospeknya. https://studipariwisata.com/referensi/pariwisata-halal/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar