Hardiknas, Ahok
Bakal Beri Beasiswa Kuliah Rp 18 Juta per Orang
Artikel by :
Vania Deshinta (
150810301118 )
Saat ini, memasuki era modern dan arus globalisasi
yang semakin kuat. Setiap negara kini belomba-lomba untuk meningkatkan mutu
sumber daya manusianya. Di tengah-tengah MEA, perdagangan bebas semakin
gencar-gencarnya. Seperti yang kita rasakan saat ini, pendidikan kita masih
jauh tertinggal dari negara lain, dimana kita tahu rata-rata penduduk Indonesia
adalah lulusan SMA, tentunya kualifikasi pekerjaan yang dapat dilakukan mereka
juga sangat terbatas. Indonesia tidak boleh kalah dari negara lain dalam mutu
pendidikan. Kualitas SDM harus lebih ditingkatkan. Oleh karena itu, harus ada
upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menyikapi hal ini.
Pada saat memperingati Hari Pendidikan Nasional, Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan
Nasional pada tangal 2 Mei 2016 kemarin. Dalam kesempatan tersebut, tokoh yang
akrab disapa Ahok itu bakal meningkatkan mutu pendidikan dan gizi
anak-anak. Ini adalah wujud kepeduliannya terhadap mutu pendidikan di negara
Indonesia.
Untuk mewujudkan itu semua, Pemprov DKI berencana
akan memberikan beasiswa perguruan tinggi bagi para pemegang Kartu Jakarta
Pintar (KJP). Nominalnya cukup fantastis, yakni Rp 18 juta per tahun per
anak."Kami ada peningkatan mutu karena tahun ini pemegang KJP yang bisa
masuk perguruan tinggi negeri (PTN), maka kami akan berikan Rp 18 juta per
tahun per anak, itu yang kami putuskan," ujar Ahok di Lapangan IRTI Monas,
Jakarta, Senin (2/5/2016).
Beasiswa tersebut sementara hanya ditujukan bagi
pemegang KJP yang diterima di PTN. Sedangkan untuk perguruan tinggi swasta
(PTS) masih dilakukan pembahasan lebih dalam. Bantuan beasiswa ini tidak
terbatas bagi mereka yang kuliah di Jakarta, tapi berlaku untuk PTN di seluruh
Indonesia. Jika masuk swasta, Ahok menyatakan akan meminta perguruan tinggi
swasta yang baik untuk memberikan beasiswa terhadap mahasiswanya. Kalo mereka
bisa lulus dapat beasiswa, maka Pemprov DKI juga akan memberikan beasiswa
sebesar RP 18 juta
Ahok mengharapkan dengan pola tersebut pendidikan akan
lebih diutamakan, termasuk rencana tahun ini untuk uji coba bantuan nutrisi
terhadap para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Pemberian beasiswa kuliah
ini rencananya akan mulai dilaksanakan pada tahun ini. Dana ini tersedia
setelah Pemprov DKI menghemat dan efisiensi KJP dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini
mengacu padadata dari BadanPusatStatistik (BPS) padaperiodeAgustus 2015 menunjukkan jumlahpengangguranterbukamencapai 7,56 juta orang ataulebihtinggidibandingkanjumlahpengangguranterbukapadaperiodeAgustus
2014 yang tercatat 7,24 juta orang.Berdasarkanklasifikasipendidikan,
makatingkatpengangguranterbukatertinggidialami para
lulusanSekolahMenengahKejuruanyaituhingga 12,65persen, diikutiSekolahMenengahAtassebesar
10,32 persen.
"Sekolahkejuruaninilulusannyaadalahspesialis.
Ketikalapanganpekerjaansesuaidengankeahliannyatidakada,
makadiasulituntukmencarikerjakesektorlain,
karenamemanglulusannyatidakfleksibel," kata DirekturStatistikKependudukandanKetenagakerjaan
BPS RazaliRitonga.
” Tahap awal yang dilakukan DKI saat ini dengan melakukan
penghematan cukup besar terhadap KJP, seperti ada manipulasi dobel nama. Nah
itu malahan setelah ganti yang kekurangan KJP, ketemu yang curang pemakai KJP
ini, sehingga sekarang jumlah pengguna KJP lebih kecil tahun ini daripada tahun
sebelumnya. Jadi tahun ini kita bisa pakai peningkatan mutu kepada anak-anak
pemegang KJP yang lolos masuk perguruan tinggi negeri." kata Ahok.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto
mengatakan, beasiswa kuliah bagi pemegang KJP ini merupakan program dari Ahok
pada 2016. Sehingga warga yang pada tahun ini lulus SMA dapat menikmati dana
bantuan pendidikan tersebut untuk biaya hidup selama kuliah."Hitungannya
per bulan diberikan tunjangan Rp 1,5 juta, terdiri dari Rp 600 ribu untuk biaya
pendidikan Rp 900 ribu untuk living cost-nya. Berlaku tahun ini, Juni
ini setelah lulus akan segera dibiayai," ucap Sopan di Balai Kota DKI
Jakarta, Senin 11 April 2016.
Dana tersebut tidak semuanya langsung akan diberikan
kepada mahasiswa. Bantuan untuk biaya pendidikan akan ditransfer langsung ke
perguruan tinggi, sedangkan uang untuk biaya hidup akan ditransfer ke
mahasiswa. Hal ini dirasa akan sangat bermanfaat bagi pelajar yang kekurang
biaya untuk mrlanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Dengan adanya bantuan ini diharapkan pelajar semakin
bersemangat dalam dunia pendidikan dan mengejar cita-citnya untuk mewujudkan
Indonesia yang lebih baik kedepannya. Progrm ini seharusnya dapat diterapkan di
daerah lain, meskipun dalam bentuk lain, bukan hanya seperti KJP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar