Ekonomi
Hanya Tumbuh 2,97 Persen, BI: Karena Pengaruh Covid-19
Kompas.com - 06/05/2020, 07:31 WIB BAGIKAN:
Komentar 2 Lihat Foto Ilustrasi Bank Indonesia (BI).(SHUTTERSTOCK) Penulis Fika
Nurul Ulya | Editor Yoga Sukmana JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik
(BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I-2020. Dalam rilisnya,
ekonomi RI hanya tumbuh 2,97 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan
terkontraksi 2,41 persen secara kuartalan. Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi
2,97 persen pada kuartal I-2020 melambat dibandingkan dengan capaian sebelumnya
sebesar 4,97 persen pada periode yang sama 2019. Kepala Departemen Komunikasi
Onny Widjanarko menilai, pertumbuhan ekonomi sebesar 2,97 persen dipengaruhi
oleh pandemi virus corona (Covid-19) yang merebak pada awal tahun di China dan
kemudian menyebar ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Baca juga: Banyak
UMKM Produksi APD, Bagaimana Standarnya? "Pengaruh Covid-19 terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama pada penurunan permintaan domestik, di
tengah kinerja positif sektor eksternal," kata Onny dalam keterangan resmi,
Rabu (6/5/2020). Dari sisi pengeluaran, penurunan pertumbuhan ekonomi kuartal I
2020 terutama dipengaruhi oleh penurunan permintaan domestik. Konsumsi rumah
tangga tercatat 2,84 persen (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan
kinerja pada triwulan IV-2019 sebesar 4,97 persen (yoy). Investasi juga tumbuh
melambat sebesar 1,7 persen (yoy) terutama dipengaruhi oleh melambatnya
investasi bangunan. Baca juga: Cara Melaporkan Penyaluran Bansos dan BLT
Bermasalah Halaman Selanjutnya "Respons stimulus Pemerintah melalui
konsumsi.
"Respons stimulus Pemerintah melalui
konsumsi Pemerintah yang tumbuh 3,74 persen (yoy) dapat menahan perlambatan
permintaan domestik lebih dalam," ujar Onny. Selain itu kata Onny, ekspor
netto berkontribusi positif dipengaruhi ekspor yang tumbuh 0,24 persen (yoy)
dan impor yang mencatat kontraksi 2,19 persen (yoy). Sementara dari sisi
lapangan usaha (LU), perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melambatnya
aktivitas LU Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi serta LU Transportasi dan Pergudangan.
Baca juga: Segera Cair, Ini Besaran THR PNS di Lebaran Tahun Ini Hal itu
dipengaruhi oleh berkurangnya mobilitas masyarakat sebagai dampak dari
penerapan langkah-langkah untuk memitigasi Covid-19. Di samping itu, kinerja LU
Pertanian menurun dipengaruhi perkembangan cuaca yang kurang menguntungkan.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika penyebaran
COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia, serta secara konsisten
memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong pemulihan ekonomi
nasional," pungkas Onny.’
Hasil Diskusi:
Membangkitkan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemic
Covid-19 saat ini menjadi konsentrasi penuh pemerintah sekarang. Pemerintah
berupaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan penguatan daya beli
masyarakat melalui erlindungan sosial dan dukungan terhadap sektor usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM). Pemerintah tentu
berupaya dampak Covid-19 tidak bergerak ke arah skenario sangat berat. Karena
itu, pemerintah tidak dapat sendiri melakukannya. Perlu dukungan berbagai pihak
yang terkait. Saat ini bukan waktunya menyalahkan dan melemahkan, namun saatnya
bersinergi dan berkolaborasi agar bersama-sama dapat membangun negeri menuju
negara maju, adil, dan sejahtera.
Oleh sebab itu, menurut kelompok kami dalam upaya untuk menangani
permasalahan mengenai pertumbuhan ekonomi yang kian lama semakin tumbuh
melambat, pemerintah harus berupaya scara maksimal melalui dua sisi fokus
utamanya, yaitu sisi permintaan dan sisi penawaran.
·
Sisi
permintaan
Pada sisi permintaan Pemerintah harus
bisa menjaga daya beli masyarakat terutama bagi kelompok yang rentan terkena
dampak agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan sosial
antara lain dilakukan peningkatan dan perluasan. Yang dapat dilakukan melalui
Program Keluarga Harapan (PKN), peningkatan dan perluasan Kartu Sembako,
penambahan dan fleksibilitas Kartu Pra-Kerja, pembebasan tagihan listrik,
Bantuan Sosial (tunai dan sembako), dan BLT Dana Desa. Selain itu, juga pengadaan program tambahan bantuan subsidi perumahan
bagi masyarakat berpendapatan rendah.
Seperti Alokasi anggaran yang saat ini sudah disiapkan oleh pemerintah
sebesar Rp. 205,20 triliun. Dengan demikian, Pemerintah tentu berharap
perlindungan sosial tersebut dapat digunakan dengan lebih efektif, tepat
sasaran, tidak disalahgunakan serta mampu menjaga daya beli masyarakat.
·
Sisi
penawaran
Pandemi telah berdampak signifikan pada dunia usaha dimana
aktivitas produksi, distribusi, dan investasi terganggu. Hal ini tentu akan
berdampak bagi para pelaku usaha terkait keberlangsungan usahanya. Pemerintah
telah menyiapkan kebijakan dengan program subsidi bunga untuk Ultra Mikro (UMi)
dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), penempatan dana untuk restrukturisasi
UMi dan UMKM, penjaminan kredit modal kerja, insentif pajak, dukungan BUMN
sebagai penggerak ekonomi, dukungan Pemda dan dukungan sektoral. Anggaran yang
dialokasikan sebesar Rp 384,45 triliun. Pemerintah tentu berharap segala upaya
tersebut mampu mendukung keberlangsungan usaha, meminimalisir tambahan
pengangguran dan potensi kebangkrutan usaha. Pelaksanaan program pemulihan
ekonomi ini tentu harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian, tata Kelola yang
baik, transparan, adil, akuntabel dan tidak menimbulkan moral hazard. Upaya-upaya
yang dilakukan pemerintah tersebut tentu akan berjalan dengan baik dengan
dukungan, sinergi dan kolaborasi berbagai pihak yang terkait. Setiap pihak
memiliki peran masing-masing yang harus didukung dan diberikan masukan-masukan
konstruktif sebagai upaya bangkit bersama melawan pandemi wabah virus Corona.
Masyarakat dapat mengawal upaya dan program pemerintah
tersebut sehingga belanja yang telah dialokasikan oleh pemerintah dapat
dilakukan dengan efiktif, tepat waktu, transparan, dan akuntabel. Hal ini
sebagai upaya agar masyarakat memiliki kepercayaan, kenyamanan dan mendukung
upaya pemerintah dalam mewujudkan geliat ekonomi di tengah tantangan pandemi
sehingga kegiatan perekonomian dapat berjalan dengan baik untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar