Sabtu, 02 Mei 2020

Diskusi Harian Kelompok 5_Minggu ke 6

 

link: https://www.wartaekonomi.co.id/read288385/bea-cukai-dan-polda-jateng-sepakat-perkuat-sinergi-pengamanan-ekonomi-dan-investasi

Bea Cukai dan Polda Jateng Sepakat Perkuat Sinergi Pengamanan Ekonomi dan Investasi

Bagikan:

Bea Cukai dan Polda Jateng sepakat untuk terus memperkuat komunikasi dan sinergi dalam menjaga sektor ekonomi di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut terungkap saat Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Drs. Ahmad Lutfi, menerima kunjungan Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng dan DIY, Padmoyo Tri Wikanto bersama jajaran di ruang kerjanya di Markas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Nomor 1, Semarang, pada Jumat (29/5/2020) lalu. Pertemuan kedua belah pihak secara langsung ini dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan berlangsung hangat.

Pertemuan antara kedua pimpinan ini menjadi yang pertama kalinya setelah Irjen Ahmad Lutfi dilantik menjadi Kapolda Jawa Tengah pada 8 Mei 2020 lalu, menggantikan Komjen. Pol. Rycko Amelza Dahniel yang saat ini menjabat Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Mabes Polri.

Tri Wikanto yang kali ini didampingi oleh Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Mochamad Arif Setijo Nugroho, Kepala Bea Cukai Tanjung Emas Anton Martin, Kepala Bea Cukai Semarang Sucipto, dan Kepala Seksi Penindakan I Thomas Aquino Yoyok Mulyawan, menyampaikan bahwa maksud kedatangannya adalah untuk memperkuat tali silaturahmi.

"Halalbihalal ini sekaligus untuk meningkatkan sinergi dan komunikasi yang selama ini sudah terjalin dengan baik," ujar Tri yang juga menginformasikan tugas dan fungsi Bea Cukai secara umum, juga informasi dan isu terkini yang berkaitan dengan impor, ekspor, dan cukai.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Polda Jateng yang telah beberapa kali membantu Bea Cukai dalam operasi Gempur Rokok Ilegal. Demikian juga dengan telah diselenggarakannya patroli laut bersama di antara kedua instansi, pemberantasan narkoba, dan kerja sama lainnya.

Sementara itu, Kapolda yang didampingi oleh Direktur Kepolisian Perairan dan Udara Kombes Pol Risnanto, Direktur Pengamanan Obyek Kombes Pol Vital Budi Suprayoga, Direktur Reserse Narkoba Kombes Pol Ignatius Agung Prasetyo, dan Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol R. Y. Wihastono Yoga Pranoto, menyambut baik jajaran dari Kanwil Bea Cukai Jateng DIY dan menekankan pentingnya komunikasi antar instansi.

"Mari kita terus perkuat sinergi pengamanan untuk wilayah Jawa Tengah, terutama di bidang ekonomi dan investasi, serta pemenuhan kebutuhan masyarakat," ajak Irjen Ahmad Lutfi.

Kedua belah pihak juga membahas permasalahan seputar ekonomi dan investasi di Jawa Tengah yang saat ini ikut terdampak pandemi Covid-19. Bea Cukai Jateng DIY dan Polda Jateng berkomitmen penuh untuk mengamankan perekonomian, investasi, pemenuhan kebutuhan, dan keamanan masyarakat di wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Hasil Diskusi:

Pandemi Covid-19 membawa dampak cukup serius terhadap pertumbuhan perekonomi di Jawa Tengah (Jateng) dan provinsi lain Jawa yang mengalami minus. Kondisi perekonomian Jateng yang minus ini sebelumnya pernah terjadi saat krisis ekonomi dan politik tahun 1997-1998. Saat ini pertumbuhan ekonomi anjlok minus 12,37% dari sebelumnya pada pada 1994-1996 sebesar 7%. Hingga pada akhirnya, ekonomi Jateng bisa bangkit pada 1999-2001 yang mana perekonomiannya berhasil tumbuh antara 3,4 persen hingga 3,6 persen. Untuk bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19, strategi jitu yang digunakan untuk memacu pemulihan pertumbuhan ekonomi Jateng 2020, antara lain pengendalian terhadap Covid-19.

Pengandilan terhadap Covid-19 dengan melakukan pencegahan agar tidak terus berkembang merupakan faktor penting agar orang bisa kembali melakukan aktivitas ekonomi. Selanjutnya adalah memacu pemintaan dan penawaran ekonomi melalui anggaran pendapat belanja daerah (APBD), melakukan kolaborasi dengan stakeholders, dan tata kelola yang baik. strategi dan kebijakan untuk mendorong pemulihan pertumbuhan ekonomi Jateng pada 2020-2021 di antaranya memacu kenaikan permintaan ekonomi seperti konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor. dengan Memacu operasasi, produktivitas, dan efektivitas industri besar dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) meliputi 19 sektor usaha untuk menghasilkan barang dan jasa dan menyerap tenaga kerja dan mengatasi kemiskinan, serta menaikkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan stimuluas ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...