Pasca
Covid-19, BI Jatim Optimistis Perekonomian Jatim Mampu Pulih
Rabu,
29 April 2020
SURYA.co.id | SURABAYA - Bank
Indonesia (BI) Jatim optimistis perekonomian Jawa Timur mampu pulih pascawabah
Covid-19. Hal ini sejalan dengan respon penanganan Covid-19 dari berbagai
pihak, baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta dukungan
masyarakat.
Kondisi ini sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi dunia 2020 diprakirakan mengalami kontraksi akibat
adanya Covid-19 dan diperkirakan kembali tumbuh tinggi pada 2021 (V-shape
Recovery).
Hasil positif sejumlah bauran
kebijakan yang ditempuh banyak negara di 2020 dalam menghadapi pandemi Covid-19
termasuk Indonesia.
“Untuk itu BI Jatim mendorong
pula optimisme perekonomian Jawa Timur yang akan recovery yang lebih cepat, sejalan
dengan respon penanganan Covid-19 dari berbagai pihak, baik oleh Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, serta dukungan masyarakat secara umum,” ujar Kepala
Perwakilan (KPw BI) Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah saat
teleconference bersama media, Selasa (28/04/2020).
Menurut Difi, apresiasinya
kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah meresmikan Lumbung Pangan
Jatim sebagai bentuk upaya untuk memastikan tersedianya pasokan pangan
strategis dengan harga yang stabil.
“Melalui layanan yang sesuai
protokol Covid-19, serta dapat diakses secara online, Lumbung Pangan Jatim
mampu mendukung pemenuhan kebutuhan pangan strategis masyarakat Jawa Timur,”
harapnya.
BI Provinsi Jawa Timur juga
terus berupaya untuk mendorong sektor rill (UMKM dan Pesantren) melalui
peningkatan kapasitas secara digital. Beberapa pelatihan terus dilakukan secara
digital agar UMKM mampu bertahan selama pandemi Covid-19.
“Melalui pelatihan tersebut
mencakup kemampuan adaptasi produksi (shifting) usaha, hingga digital marketing
untuk memperluas jangkauan penjualan produk UMKM,” tuturnya.
BI Provinsi Jawa Timur juga
akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur
dan otoritas terkait dalam menempuh langkah-langkah kolektif untuk melakukan
pemantauan. "Asesmen dan mitigasi implikasi penyebaran COVID-19 terhadap
stabilitas ekonomi di Jawa Timur,” imbuhnya.
Kepala Grup Advisory dan
Pengembangan Ekonomi Harmanta menambahkan, Optimisme tersebut didukung dengan
hasil asesmen IMF yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun
2020.
“Diprakirakan akan mengalami
kontraksi sebesar -3% (yoy), namun diperkirakan akan kembali tumbuh tinggi
sebesar 5,8% di tahun 202,” ujar Harmanta.
Dujelaskan Harmanta, di sisi
lain kondisi inflasi juga relatif stabil dan terjaga dalam rentang target
inflasi nasional yakni 3±1%. Sejumlah upaya telah dilakukan oleh Tim
Pengendalian Inflasi Daerah.
“Pada level Provinsi maupun
Kabupaten/Kota dalam menjaga stabilitas harga, ketersediaan pasokan serta
kelancaran distribusi komoditas pangan strategis di tengah penerapan Pembatasan
Sosial Berskala BEsar (PSBB) di sejumlah wilayah,” ungkap Harmanta.
Hasil Diskusi:
Bank Indonesia (BI) Jawa Timur (Jatim) optimistis perekonomian
Jatim akan segera pulih pasca wabah COVID-19. Apalagi banyak negara, termasuk
Indonesia sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan dalam menghadapi penyebaran
virus asal Wuhan, China tersebut. hal ini berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi
dunia pada tahun 2020 diperkirakan mengalami kontraksi akibat COVID-19. Ekonomi
diprediksi kembali tumbuh tinggi pada tahun 2021. Yang mana saat ini, kondisi
inflasi juga relatif stabil dan terjaga dalam rentang target inflasi nasional
yakni 3±1 persen. Sejumlah upaya telah dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi
Daerah (TPID) dalam menjaga stabilitas harga, ketersediaan pasokan serta
kelancaran distribusi pangan di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala
Brsar (PSBB) di sejumlah wilayah.
Oleh sebab itu, untuk saat ini BI jatim harus kan bersinergi
dengan Pemprov Jatim dan otoritas terkait dalam melakukan pemantauan, asesmen
dan mitigasi dampak COVID-19 terhadap stabilitas ekonomi di Jatim. "Kami
juga terus berupaya untuk mendorong sektor riil (UMKM dan Pesantren) melalui
peningkatan kapasitas secara digital. Beberapa pelatihan terus dilakukan secara
digital agar UMKM mampu bertahan selama pandemi Covid-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar