REVIEW ARTIKEL BERITA
Rabu, 13 Mei 2020 (Pagi)
PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL BERJALAN SAMPAI
TAHUN DEPAN, INI FOKUS PEMERINTAH
Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina
Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID
- JAKARTA. Pemerintah akan mengimplementasikan program
pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tahun ini hingga tahun depan. Ini, berjalan
pararel dengan penanganan dampak corona virus disease 2019 (Covid-19) terhadap
di bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan program pemulihan ekonomi nasional
akan akan berlangsung hingga 2021. Dengan demikian, kebijakan ekonomi makro dan
arah kebijakan fiskal di tahun 2021 akan berfokus pada upaya-upaya pemulihan ekonomi
sekaligus upaya reformasi untuk mengatasi masalah fundamental ekonomi jangka
menengah-panjang.
Dengan
perspektif tersebut maka kebijakan fiskal tahun 2021 mengangkat tema
“Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi.” Tema ini selaras dengan
tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021 yaitu “Mempercepat Pemulihan
Ekonomi dan Reformasi Sosial”.
“Fokus
pembangunan pada pemulihan industri, pariwisata, dan investasi, reformasi
sistem kesehatan nasional dan jaring pengaman sosial serta reformasi sistem
ketahanan bencana. Fokus pembangunan ini diharapkan mampu menghidupkan kembali
mesin ekonomi nasional yang sedang berada dalam momentum pertumbuhan,” kata
Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DRI RI Tahun Sidang 2019-2020, Selasa
(12/5).
Di sisi
lain, pemerintah juga sedang dan akan melakukan langkah pemulihan ekonomi
seperti yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)
Nomor 1 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem
Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Perppu
1/2020 ini mencakup pemulihan ekonomi melalui belanja negara, penempatan dana
pemerintah, penjaminan, dan penanaman modal negara.
“Sementara
proses pemulihan ekonomi terus diupayakan dan akan berlangsung, Indonesia perlu
melakukan reformasi untuk keluar dari Middle Income Trap melalui
peningkatan produktivitas dan daya saing,” ujar Sri Mulyani.
Hal
tersebut dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas, Indonesia masih perlu
terus memperbaiki gap infrastruktur dan meningkatkan kemampuan adopsi
teknologi.
Di sisi
daya saing, banyak hal yang masih perlu dibenahi, antara lain iklim usaha yang
kurang kondusif untuk investasi, birokrasi dan regulasi yang belum efisien,
serta high cost economy yang menghambat daya saing ekspor.
Terkait hal ini, kualitas SDM atau tenaga kerja selalu menjadi bagian sentral
dalam peningkatan produktivitas maupun daya saing Indonesia.
Sebelumnya,
Menkeu bilang ketidakpastian yang tinggi mengharuskan pemerintah untuk
mempersiapkan beberapa skenario perkembangan ekonomi ke depan. Makanya program
pemulihan ekonomi nasional akan dimulai sejak tahun ini.
Menurutnya
pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 yang hanya sebesar 2,97% menunjukkan telah
terjadi koreksi yang cukup tajam. Hal ini mengindikasikan tekanan lebih berat
akan dialami sepanjang tahun 2020. Artinya pertumbuhan ekonomi terancam
bergerak dari skenario berat sebesar 2,3% menuju skenario sangat berat yaitu
kontraksi 0,4%.
“Untuk itu,
langkah dan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonomi
harus terus diperkuat dan dilaksanakan dengan efektif agar pemburukan lebih
lanjut dapat diminimalkan,” kata Menkeu.
Menkeu
menyadari, pemulihan kesehatan adalah prioritas dan prasyarat terjadinya
pemulihan sosial ekonomi. Oleh karena itu, APBN 2020 dilakukan refocusing dan
realokasi untuk menangani tiga prioritas utama, yaitu penanganan kesehatan,
perluasan jaring pengaman sosial untuk melindungi masyarakat miskin dan rentan,
dan menjaga daya tahan dunia usaha dan mendukung pemulihan aktivitas ekonomi.
Link
berita:
Tanggapan:
1.
Galang
Mengenai
artikel di atas, saya sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah di atas pandemi
covid-19 ini, yakni pemfokusan pada kesehatan, sosial, dan ekonomi. Memang,
ketiga aspek tersebut sudah menjadi yang paling penting harus di-handle
pemerintah dalam menjalani situasi pandemi saat ini. Sesuai tingkatan
prioritasnya, kesehatan adalah fokus pertama pemerintah di tahun ini,
segelontoran dana harus disiapkan dengan baik untuk memfasilitasi tenaga medis
yang sebagai garda terdepan dalam memerangi pandemi ini, refocusing dan
realokasi APBN ialah langkah yang tepat untuk menggelontorkan dana selain dana
bantuan maupun pinjaman dari pihak luar. Selanjutnya, pada tingkatan kedua pemerintah
akan berfokus pada dampak sosial yang timbul dari pandemi covid-19 ini, yakni
melindungi masyarakat miskin dan rentan, disini saya menangkap bahwasannya
pemerintah akan lebih melakukan proteksi pada masyarakat dengan pendapatan ke
bawah, misal dengan cara pemberian bantuan sembako yang telah dilakukan pemda
setempat, termasuk Kota Kediri. Ketiga, fokus pemerintah dihadapkan pada aspek
ekonomi, iya, selain pemerintah harus berfokus pada aspek kesehatan dan sosial,
pemerintah juga harus memperhatikan kondisi ekonomi negara, pemerintah juga
tetap harus menstabilkan kondisi ekonomi di tengah pandemi, salah satu tipe
kebijkan yang diambil pemerintah saat ini adalah progam pemulihan ekonomi
nasional (PEN) yang berfokus pada permasalahan ekonomi menengah - panjang.
Disamping itu juga pemerintah mengambil kebijakan lain yang tertuang dalam
Perpu Nomor 1 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Namun, disamping implementasi dua hal tersebut, kian kini pemerintah masih
menghadapi kendala berupa peningkatan produktivitas dalam menompang dua
kebijakan tersebut, yakni kurangnya jauh infrastruktur dan teknologi. Dalam hal
daya saing, iklim usaha yang kurang kondusif untuk investasi, birokrasi
dan regulasi yang belum efisien, serta high cost economy yang
menghambat daya saing ekspor juga menjadi bahan PR yang harus dikerjakan
pemerintah, salah satunya dengan peningkatan SDM masyarakat Indonesia. Untuk
itu, peran utama generasi milenial diharapkan dapat menjadi andil bagian dalam
menciptakan progam pemulihan nasional (PEN) ini melalui gagasan inovatif
generasi Y ini.
2. Mila
Aga
Dengan
mengangkat tema "Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi”
untuk pemulihan ekonomi nasional, apakah program tersebut dapat berjalan dengan
baik. Jika menilik lebih jauh kondisi
pasca terjadinya covid 19 tentu tidak akan mudah bagi pemerintah untuk
mewujudkan program tersebut. Dikarenakan masih banyak hal yang masih dalam
tahap pemulihan pacsa pandemi covid. Selain itu pemerintah juga menyebutkan
bahwa fokus pemulihan akan dilakukan pada bidang Industri, Pariwisata dan
Investasi, reformasi sistem kesehatan nasional dan jaring pengaman sosial serta
reformasi sistem ketahanan bencana, yang mana program tersebut terlalu muluk
untuk dilakukan.
Seharusnya
pemerintah melakukan tindakan pemulihan dengan fokus terhadap salah satu bidang
terlebih dahulu agar lebih terfokus dalam penangannya. Baru setelah satu bidang
dapat terselesaikan pemerintah dapat menangani bidang yang lain. Karena jika
semua bidang diatur secara bersamaan bukan tidak mungkin program yang telah
direncanakan akan tidak berjalan sesuai harapan.
3. Ahmad
Busyro
Melihat
dari kompleksitas dampak pandemi COVID-19 saya sangat setuju dengan adanya
kebijakan pemerintah yang bersifat multisektor. Hal ini menandakan bahwasanya
pemerintah telah menyadari betul urgensi penanggulangan dampak pandemi ini
dalam berbagai sektor yang ada. Dampak yang langsung dan tidak langsung selama
ini telah mengakibatkan efek berantai yang bersifat lintas sektor, yakni
berawal dari isu kesehatan yang yang menyebabkan kepanikan dalam kehidupan
sosial maupun perekonomian, bahkan dengan segala kebijakan yang ada memunculkan
kondisi normal baru dalam keseharian masyarakat tidak hanya saat ini bahkan
kedepannya. Maka dari itu tindakan penanggulangan yang dilakukan sangatlah
tepat apabila langsung menargetkan di sektor-sektor vital sekaligus. Karena
apabila penanggulangan tidak dilakukan secara sekaligus maka tidak bisa
dipungkiri resiko semakin memburuknya dampak pada sektor terkait akan semakin
cepat pula sehingga upaya penanggulangan pun tidaklah efisien. Di sisi lain,
penguatan terhadap sektor-sektor tertentu perlu dilakukan sebagai upaya
lanjutan dalam penanggulangan bencana ini. Setelah dilakukannya pemulihan, maka
barulah upaya penguatan bisa dilakukan sebagai upaya antisipatif akan situasi
serupa serta peningkatan ketahanan nasional.
4. Yohana
Menurut
pemahaman saya tentang artikel tersebut langkah pemerintah sudah tepat dengan
memprioritaskan pemulihan kesehatan karena hal tersebut adalah prasyarat
terjadinya pemulihan sosial ekonomi. Oleh karena itu, APBN 2020 dilakukan
refocusing dan realokasi untuk menangani tiga prioritas utama, yaitu penanganan
kesehatan, perluasan jaring pengaman sosial untuk melindungi masyarakat miskin
dan rentan, dan menjaga daya tahan dunia usaha dan mendukung pemulihan
aktivitas ekonomi. Saya juga setuju dengan Mila, ketika pemerintah melakukan
pemulihan aktivitas ekonomi pemerintah harus fokus terhadap satu bidang dahulu
sehingga penanganannya dapat maksimal. Setelah itu pemerintah bisa menangani
bidang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar