PRO KONTRA PERNYATAAN JK "UMR BURUH 3
KALI LIPAT DARI GAJI PETANI PALING RAJIN"
Pada
acara CNBC indonesia Outlook 2019 di Hotel Westin, wakil presiden Jusuf Kalla
menyatakan bahwa "Sehebat-hebatnya petani, serajin-rajinnya petani, tapi
serendah-rendahnya UMR industri itu tiga kali lipat dari yang paling rajin di
sawah. Jadi meningkatkan ini dan meningkatkan efektif lebih tinggi".
Pernyataan ini menimbulkan pro dan kontra di semua kalangan, tak terkecuali
dikalangan akademisi. Pemerintah nampaknya ingin memfokuskan arah ekonomi
Indonesia pada sektor industri dan akhirnya menimbulkan kekhawatiran
bahwasannya sektor pertanian akan dilupakan begitu saja.
Pernyataan tersebut menimbulkan pro dan
kontra di kalangan akademisi. Adapun beberapa pendapat dari sebagian akademisi
yang pro terhadap pendapat Pak JK diantaranya :
Dari segi meningkatkan sektor manufaktur atau
industri sangat penting dilakukan untuk meningkat perekonomian Indonesia dalam
menghadapi pasar global. Hal ini didukung karena sektor industri lebih mampu
bersaing dipasar global dari pada sektor pertanian. Sektor industri dapat
mengurangi jumlah pengangguran, karena industri memperluas lapangan kerja.
Selain itu upah kerja disektor industri yang rendah dapat meningkatkan margin
pendapatan perusahaan. Dari segi pertanian, kondisi budaya sosisal, penghasilan
yang tergantung musim, tenaga ahli pertanian yang tidak produktif, menurut
kelompok pro tidak bisa mendukung perekonomian Indonesia. Terdapat hasil
penelitian dari INDEF yang menyatakan bahwa adanya sektor pertumbuhan food and
baverge naik sebesar 8,5% dari sebelumnya.
Adapun beberapa pendapat dari sebagian
akademisi yang kontra terhadap pendapat Pak JK diantaranya :
Indonesia dari segi geografis sangat mendukung
pertanian. Dan penduduk Indonesia sebagian besar berprofesi sebagai petani.
Menurut data BPS dari jumlah penduduk bekerja sebesar 124.01 juta jiwa, sebesar
35,7 juta orang bekerja disektor pertanian. Sehingga jika yang ditingkatkan
hanya sektor industri akan berdampak besar pada kondisi ekonomi para petani.
Pemerintah juga perlu memperhatikan sektor pertanian dengan memberikan bantuan
kepada para petani baik dari pupuk maupun teknologi. Pertanian yang baik sangat
berpotensi untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi impor, sehingga bisa
menambah devisa negara. Selain itu Indonesia perlu melakukan swasembada beras,
sehingga perlu perhatian berupa peningkatan investasi sektor pertanian. Jadi
sektor pertanian juga mampu bersaing di pasar global.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa
sektor industri perlu ditingkatkan untuk persaingan global, tanpa mengesampingkan
sektor pertanian. Sebab keduannya penting dalam meningkatkan perekonomian
Indonesia dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar