Sabtu, 13 Mei 2017

ESAI 2 BULANAN (APRIL) - “METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGAJUAN MASALAH PEREKONOMIAN DARI SETIAP MATERI PEMBELAJARAN KEPADA MAHASISWA CALON EKONOM DALAM MENUNJANG KREATIFITAS DAYA PIKIR PEMECAHAN MASALAH EKONOMI”




METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGAJUAN MASALAH PEREKONOMIAN DARI SETIAP MATERI PEMBELAJARAN KEPADA MAHASISWA CALON 
EKONOM DALAM MENUNJANG KREATIFITAS DAYA PIKIR 
PEMECAHAN MASALAH  EKONOMI

Misbahol Yaqin 
150810101110


KELOMPOK STUDI PENELITIAN EKONOMI
2017 






PENDAHULUAN


Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia. Bahkan bisa dikatakan bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang wajib dilalui oleh setiap insan manusia. Kata pendidikan disini meruapakan kata yang suadah umum yang sering kta dengar dalam kehidupan sehari hari, oleh karenya setiap proses kegiatan pendidikan ini tidak terlepas dari setiap kegiatan manusia sehari-hari.  Setiap aktivitas kegiatan manusia tdak dapat menolak pengruh atau efek dari pendidikan. Sederhananya pendidikan merupakan suatu proses dimana seseorang yang pertamanya tidak tahu, da dengan adanya pendidikan menjadi tahu.

Pendidikan sendiri diambil dari kata didik , dan menjadi kata pendidiakn dengan menambahi kata imbuhan kan. Arti mendidik itu sendiri yaitu memelira dan memberi pelatihan kepada perilaku atau akhlak dan intelektual. Emnurut kamus besar bahasa Indonesia, pendidikan merrupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mengubah pola pikir, perilaku, akhlak individu atau kelompok dari dal seiap insan manusia dari upaya proses pengajaran maupun dangan pelatihan. Orientasi pendidikan itu sendiri yaitu usaha manusia untuk memanusiaan manusia itu sendiri. Dimana dalam proses pendidikan terdapat sebuah proses pensarian jati dari dalam menemuakan siapa sebenarnya dirinya itu.

Walaupun pendidikan merupaan hal mutlak yang harus didapat oleh setiap insan manusia, pendiidkan di indonesia  sendiri terdapat banyak permaslahan., dapat disimpulkan bahwa Permasalahan Pendidikan Indonesia adalah segala macam bentuk masalah yang dihadapi oleh program-program pendidikan di negara Indonesia. Seperti yang diketahui dalam TAP MPR RI No. II/MPR/1993 dijelaskan bahwa program utama pengembangan pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Perluasan dan pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan

b. Peningkatan mutu pendidikan

c. Peningkatan relevansi pendidikan
d. Peningkatan Efisiensi dan efektifitas pendidikan
e. Pengembangan kebudayaan
f. Pembinaan generasi muda
Adapun masalah yang dipandang sangat rumit dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut.
a. Pemerataan
b. Mutu dan Relevansi
c. Efisiensi dan efektivitas
Setiap masalah yang dihadapi disebabkan oleh faktor-faktor pendukungnya adapun faktor-faktor yang menyebabkan berkembangnya 4 masalah di atas adalah sebagai berikut.
a. Ilmu Pengeahuan dan Teknologi (IPTEK)
b. Laju Pertumbuhan penduduk
c. Kelemahan guru/dosen (tenaga pengajar) dalam menangani tugas yang dihadapinya, dan ketidakfokusan peserta didik dalam menjalani proses pendidikan (Permasalahan Pembelajaran).
           
    Dari banyak masalah pendidikan yang diidonesia, penulis ingin menyoroti tentang efektifitas pembelajaran diindonesia yaitu khususnya pelajar dibidang ekonomi. Mengingat peran penting suatu didikan dari lulusan dari bidang ekonomi dalam menunjang pembangunan dan pertumbuhan negasa Indonesia. Lulusan mahasiswa dari bidalng ilmu ekonomi yang nantinya akan menjadi seorang ekonom, yang sangat dibutukhkan pola pikirnya dan kontribusinya oelh suatu bangsa. Oleh karena itu mengingat peran penting dalam menunjang efektifitas dan daya kreatif daya pikir dari seorang ekonom. Disini penulis mengemukakan metode pembelajaran berbasis pengajuan masalah perekonomian dari setiap materi pembelajaran kepada mahasiswa calon ekonom dalam menjunjang kreatifitas daya pikir pemecahan masalah  ekonomi.

PEMBAHASAN

    Di era globalsasi ini menjadi fenomena tersendiri dalam kehidupan diduania ini. Akses informasi yang mudah diakses membuat informasi-informasi dengan mudah dapat kita ketahui. Di era globalisasi ini dapat menjadi sebuah keuntungan dan juga dapat menjadi mala petaka bagi setiap Negara. Dapat menjadi keuntungan apabila Negara tersebut dengan kualitas penduduk didalamnya dpat bersaing dengannegara lain dalm meningktakan pebangunan dan pertbhan ekonomi suau bangsa itu sendri. Dan menjadi mala petaka bila suatu Negara itu bial terus bergantung dengan Negara lain.
    Hal utama yang paling disoroti dalam dalam menentukan kualitas suatu bangsa yaitu dengan meliha kualitas penduduk didalamnya. Kulitas suatu penduduk dari suatu bangsa itu dapat dilihat darri tingkat pendidikannya. Tingka pendiidakn akan mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat kalatas suatu bangsa. Umnya, dinegara maju, rata-rata tingkat pendidikan penduduk didalmnya adalah sarjana, begitu juga sebaliknya dinegara berkembang umumnya jua tingkat pendidikan penduduknya rata-rata juga rendah. Tetapi kenyataanya tingginya tingkat pendidikan suatu bangsa juag tdak menjamin kuliatas penduduk didalmnya.
 Oleh karena itu,untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar dari para siswa, banyak para ahli pembelajaran  disekolah-sekolah telah menyarankan penggunaan metode pembelajaran konstruktivistik dalam proses kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dengan perubahan metode belajar tersebut diharapkan terjadi perubahan pusat  pembelajaran dari belajar berpusat pada guru kepada belajar berpusat pada siswa yang mana hal ini kan sesuai dengan sste pendidikan yang baru di Indonesia yaitu K13. Dengan kata lain, dalam sistem pengajaran ini, ketika mengajar di kelas, guru maupun dosen harus selalu berupaya menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif dan dapat membelajarkan siswa tau mahasiswa, dapat mendorong siswa belajar, atau memberi kesempatan kepada siswa maupun mahasiswa untuk berperan aktif mengakomodasi konsep-konsep yang dipelajarinya. Kondisi belajar dimana siswa maupun mahasiswa hanya menerima materi dari pengajar, mendengarakannya, mencatat, dan menghafalkan materi apa yang diajarkan, ini harus diubah menjadi sharing dan diskusi pengetahuan, mencari , menemukan pengetahuan secara aktif sehingga terjadi peningkatan pemahaman (bukan ingatan) dengan kata lian jika seseorang sudah paham, merea dapat menerjemahkan hal itu sendiri dengan gaya diri mereka sendiri, sehingga hal itu juga akan melatih daya kreatifitas siswa maupun mahasiswa itu snediri. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengajar dapat menggunakan pendekatan,cara, metode,  strategi, model pembelajaran kreatif dan inovatif.     
 Pembelajaran berbasis masalah , yang selanjutnya biasadisingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah (Ward, 2002; Stepien, dkk.,1993).
Lebih lanjut Boud dan felleti, (1997), Fogarty(1997) menyatakan bahwa PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada pebelajar (siswa/mahasiswa) dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-structured, atau open ended melalui stimulus dalam belajar. PBL memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

  • Memulai pemblajaran dengan suatu masalah,
  • Memulai pemblajaranr dengan suatu masalah, 
  • Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa/mahasiswa
  • Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan diseputar disiplin ilmu,
  • Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pebelajar dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri,
  • Menggunakan kelompok kecil, dan
  • Menuntut pebelajar untuk mendemontrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja.


Lebih lanjut Arends (2004) menyatakan bahwa ada tiga hasil belajar (outcomes) yang diperoleh pebelajar yang diajar dengan PBL yaitu:  

  1. inkuiri dan ketrampilan melakukan pemecahan masalah,
  2. belajar model peraturan orang dewasa (adult role behaviors), dan
  3.  ketrampilan belajar mandiri (skills for independent learning).

Oleh karena itu hal itu kan cocok bila diterapkan dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa IESP yang khususnya merupakan calo ekonom suatu angsa. Dengan pemerian pembelajaran maslah masalah ekonomi setiap harinya mereka akan merasa terbiasa dengan adanya permaslahan dibidang ekonomi.

Langkah langkah dalam metode pembalajan berbasis masalah ini yaitu
  1. mengidentifikasi masalah ekonomi yang ada,
  2. mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah itu
  3. menganalisis data yang telah dikumpulkan,
  4. memecahkan masalah berdasarkan pada data yang ada dan analisisnya yang telah dilakukan,
  5.  memilih cara dan metode untuk memecahkan masalah itu sendiri,
  6. merencanakan penerapan pemecahan masalah perekonomian yang sebelumnya di bahas ,
  7. melakukan ujicoba terhadap rencana yang ditetapkan, dan
  8. melakukan tindakan (action) untuk memecahkan masalah.
Oleh karena itu dengan metode tersebut mahasiswa khususnya mahasiswa IESP ini kan terbiasa dengan berbagai masalah-perekonomian yang ada sehingga mereka juga dapat menemukan banyak alternative cara dari hasil olah pikir dari setiap harinya dalam proses pembelajaran dikampus dengan diterapkannya petode pembelajan berbasis pengajuan masalah.

KESIMPULAN


Pembelajaran berbasis masalah , yang selanjutnya biasa disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah. Dengan diterapkannya metode pembelajaran berbasis pengajuan maslah ini diharapkan mahasiswa khususnya calon seorang ekonom,akan terbisa menaggapi adanya mslah perekonomian yang ada,.
 Dengan metode ini juga dapat menimblkan daya pikir kratif, inivatif fan sistematis dalam menanggapi hal-hal yang ilmiah dari fenomena-fenomena ekonomi dalam kehidupan yang nyata. Dari itu bila penerapan pembelajaran itu berkhasil, ini kan mencetak ekonom-ekonom kelas duia yang dapat mengangakat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi indoensia sendiri dari adanya daya pikir dalam menentukan kebijakan-kebijakan yag nantinya kan mereka ambil.


DAFTAR PUSTAKA

Arends.p . 1989. Critical Distictions Among Three Approaches to Peer Education. International Journal of Educational Research, 13,9-19.
Boud, D. Dan Felleti, G.I. 1997. The challenge of problem based learning. London: Kogapage
Fogarty, R. 1997. Problem-based learning and other curriculum models for the multiple intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light
Stepien, W.J. (1993). Design Problem-based Learning Unit. Journal for the Education of the Gifted, 20(4), 380-400.
Sugandi, A.I. (2001). Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa Sekolah Menengah Umum. Tesis UPI. Bandung
Ward, D. R. 200. Problem-based learning: how to gain the most from PBL. Canada: McMaster University Bookstore.







 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...