“METODE PEMBELAJARAN BERBASIS
PENGAJUAN MASALAH PEREKONOMIAN DARI SETIAP MATERI PEMBELAJARAN KEPADA MAHASISWA
CALON
EKONOM DALAM MENUNJANG KREATIFITAS DAYA PIKIR
PEMECAHAN MASALAH EKONOMI”
Misbahol Yaqin
150810101110
KELOMPOK STUDI PENELITIAN EKONOMI
2017
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal
yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia. Bahkan bisa dikatakan bahwa
pendidikan merupakan sesuatu yang wajib dilalui oleh setiap insan manusia. Kata
pendidikan disini meruapakan kata yang suadah umum yang sering kta dengar dalam
kehidupan sehari hari, oleh karenya setiap proses kegiatan pendidikan ini tidak
terlepas dari setiap kegiatan manusia sehari-hari. Setiap aktivitas kegiatan manusia tdak dapat
menolak pengruh atau efek dari pendidikan. Sederhananya pendidikan merupakan
suatu proses dimana seseorang yang pertamanya tidak tahu, da dengan adanya
pendidikan menjadi tahu.
Pendidikan sendiri diambil
dari kata didik , dan menjadi kata pendidiakn dengan menambahi kata imbuhan
kan. Arti mendidik itu sendiri yaitu memelira dan memberi pelatihan kepada
perilaku atau akhlak dan intelektual. Emnurut kamus besar bahasa Indonesia,
pendidikan merrupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mengubah
pola pikir, perilaku, akhlak individu atau kelompok dari dal seiap insan
manusia dari upaya proses pengajaran maupun dangan pelatihan. Orientasi
pendidikan itu sendiri yaitu usaha manusia untuk memanusiaan manusia itu
sendiri. Dimana dalam proses pendidikan terdapat sebuah proses pensarian jati
dari dalam menemuakan siapa sebenarnya dirinya itu.
Walaupun pendidikan merupaan
hal mutlak yang harus didapat oleh setiap insan manusia, pendiidkan di
indonesia sendiri terdapat banyak
permaslahan., dapat
disimpulkan bahwa Permasalahan Pendidikan Indonesia adalah segala macam bentuk
masalah yang dihadapi oleh program-program pendidikan di negara Indonesia.
Seperti yang diketahui dalam TAP MPR RI No. II/MPR/1993 dijelaskan bahwa
program utama pengembangan pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Perluasan dan pemerataan
kesempatan mengikuti pendidikan
b. Peningkatan mutu pendidikan
c. Peningkatan relevansi
pendidikan
d. Peningkatan Efisiensi dan
efektifitas pendidikan
e. Pengembangan kebudayaan
f. Pembinaan generasi muda
Adapun masalah yang dipandang
sangat rumit dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut.
a. Pemerataan
b. Mutu dan Relevansi
c. Efisiensi dan efektivitas
Setiap masalah yang dihadapi
disebabkan oleh faktor-faktor pendukungnya adapun faktor-faktor yang
menyebabkan berkembangnya 4 masalah di atas adalah sebagai berikut.
a. Ilmu Pengeahuan dan
Teknologi (IPTEK)
b. Laju Pertumbuhan penduduk
c. Kelemahan guru/dosen (tenaga
pengajar) dalam menangani tugas yang dihadapinya, dan ketidakfokusan peserta
didik dalam menjalani proses pendidikan (Permasalahan Pembelajaran).
Dari banyak masalah pendidikan yang diidonesia,
penulis ingin menyoroti tentang efektifitas pembelajaran diindonesia yaitu
khususnya pelajar dibidang ekonomi. Mengingat peran penting suatu didikan dari
lulusan dari bidang ekonomi dalam menunjang pembangunan dan pertumbuhan negasa
Indonesia. Lulusan mahasiswa dari bidalng ilmu ekonomi yang nantinya akan
menjadi seorang ekonom, yang sangat dibutukhkan pola pikirnya dan kontribusinya
oelh suatu bangsa. Oleh karena itu mengingat peran penting dalam menunjang
efektifitas dan daya kreatif daya pikir dari seorang ekonom. Disini penulis
mengemukakan metode pembelajaran berbasis pengajuan masalah perekonomian dari
setiap materi pembelajaran kepada mahasiswa calon ekonom dalam menjunjang
kreatifitas daya pikir pemecahan masalah
ekonomi.
PEMBAHASAN
Di era
globalsasi ini menjadi fenomena tersendiri dalam kehidupan diduania ini. Akses
informasi yang mudah diakses membuat informasi-informasi dengan mudah dapat
kita ketahui. Di era globalisasi ini dapat menjadi sebuah keuntungan dan juga
dapat menjadi mala petaka bagi setiap Negara. Dapat menjadi keuntungan apabila
Negara tersebut dengan kualitas penduduk didalamnya dpat bersaing dengannegara
lain dalm meningktakan pebangunan dan pertbhan ekonomi suau bangsa itu sendri.
Dan menjadi mala petaka bila suatu Negara itu bial terus bergantung dengan
Negara lain.
Hal
utama yang paling disoroti dalam dalam menentukan kualitas suatu bangsa yaitu
dengan meliha kualitas penduduk didalamnya. Kulitas suatu penduduk dari suatu
bangsa itu dapat dilihat darri tingkat pendidikannya. Tingka pendiidakn akan
mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat kalatas suatu bangsa. Umnya, dinegara maju,
rata-rata tingkat pendidikan penduduk didalmnya adalah sarjana, begitu juga
sebaliknya dinegara berkembang umumnya jua tingkat pendidikan penduduknya
rata-rata juga rendah. Tetapi kenyataanya tingginya tingkat pendidikan suatu
bangsa juag tdak menjamin kuliatas penduduk didalmnya.
Oleh karena itu,untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar dari para siswa, banyak para ahli pembelajaran
disekolah-sekolah telah
menyarankan penggunaan metode
pembelajaran konstruktivistik dalam
proses
kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dengan perubahan metode belajar tersebut diharapkan terjadi perubahan
pusat pembelajaran dari belajar berpusat
pada guru kepada belajar berpusat pada siswa yang mana hal ini kan sesuai dengan sste pendidikan
yang baru di Indonesia yaitu K13. Dengan kata lain,
dalam sistem pengajaran ini, ketika mengajar di kelas, guru maupun dosen harus selalu berupaya menciptakan
kondisi lingkungan belajar yang
kondusif dan dapat membelajarkan siswa tau mahasiswa, dapat mendorong siswa
belajar, atau memberi kesempatan kepada siswa maupun mahasiswa untuk berperan aktif
mengakomodasi
konsep-konsep yang dipelajarinya. Kondisi belajar dimana siswa maupun mahasiswa hanya
menerima materi dari pengajar, mendengarakannya,
mencatat,
dan menghafalkan materi apa yang diajarkan, ini harus diubah menjadi sharing dan diskusi pengetahuan, mencari ,
menemukan pengetahuan secara aktif sehingga terjadi peningkatan pemahaman
(bukan ingatan) dengan
kata lian jika seseorang sudah paham, merea dapat menerjemahkan hal itu sendiri
dengan gaya diri mereka sendiri, sehingga hal itu juga akan melatih daya
kreatifitas siswa maupun mahasiswa itu snediri. Untuk mencapai
tujuan tersebut, pengajar dapat menggunakan pendekatan,cara, metode, strategi, model pembelajaran
kreatif dan inovatif.
Pembelajaran berbasis
masalah ,
yang selanjutnya
biasadisingkat
PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan
kondisi belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran yang
melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode
ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan
masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah
(Ward, 2002; Stepien, dkk.,1993).
Lebih
lanjut Boud dan felleti, (1997), Fogarty(1997) menyatakan bahwa PBL adalah
suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada pebelajar
(siswa/mahasiswa) dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-structured,
atau open ended melalui stimulus dalam belajar. PBL memiliki
karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
- Memulai pemblajaran dengan suatu masalah,
- Memulai pemblajaranr dengan suatu masalah,
- Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa/mahasiswa
- Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan diseputar disiplin ilmu,
- Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pebelajar dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri,
- Menggunakan kelompok kecil, dan
- Menuntut pebelajar untuk mendemontrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja.
Lebih
lanjut Arends (2004) menyatakan bahwa ada tiga hasil belajar (outcomes) yang
diperoleh pebelajar yang diajar dengan PBL yaitu:
- inkuiri dan ketrampilan melakukan pemecahan masalah,
- belajar model peraturan orang dewasa (adult role behaviors), dan
- ketrampilan belajar mandiri (skills for independent learning).
Oleh karena itu hal itu kan cocok bila diterapkan
dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa IESP yang khususnya merupakan calo
ekonom suatu angsa. Dengan pemerian pembelajaran maslah masalah ekonomi setiap
harinya mereka akan merasa terbiasa dengan adanya permaslahan dibidang ekonomi.
Langkah langkah dalam metode pembalajan berbasis
masalah ini yaitu
- mengidentifikasi masalah ekonomi yang ada,
- mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah itu
- menganalisis data yang telah dikumpulkan,
- memecahkan masalah berdasarkan pada data yang ada dan analisisnya yang telah dilakukan,
- memilih cara dan metode untuk memecahkan masalah itu sendiri,
- merencanakan penerapan pemecahan masalah perekonomian yang sebelumnya di bahas ,
- melakukan ujicoba terhadap rencana yang ditetapkan, dan
- melakukan tindakan (action) untuk memecahkan masalah.
Oleh karena itu dengan metode tersebut mahasiswa
khususnya mahasiswa IESP ini kan terbiasa dengan berbagai masalah-perekonomian
yang ada sehingga mereka juga dapat menemukan banyak alternative cara dari
hasil olah pikir dari setiap harinya dalam proses pembelajaran dikampus dengan
diterapkannya petode pembelajan berbasis pengajuan masalah.
KESIMPULAN
Pembelajaran
berbasis masalah ,
yang selanjutnya
biasa disingkat
PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan
kondisi belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran yang
melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode
ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan
masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah. Dengan diterapkannya metode pembelajaran berbasis
pengajuan maslah ini diharapkan mahasiswa khususnya calon seorang ekonom,akan
terbisa menaggapi adanya mslah perekonomian yang ada,.
Dengan metode ini juga dapat menimblkan daya
pikir kratif, inivatif fan sistematis dalam menanggapi hal-hal yang ilmiah dari
fenomena-fenomena ekonomi dalam kehidupan yang nyata. Dari itu bila penerapan
pembelajaran itu berkhasil, ini kan mencetak ekonom-ekonom kelas duia yang
dapat mengangakat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi indoensia sendiri dari
adanya daya pikir dalam menentukan kebijakan-kebijakan yag nantinya kan mereka
ambil.
DAFTAR PUSTAKA
Arends.p . 1989. Critical
Distictions Among Three Approaches to Peer Education. International Journal of
Educational Research, 13,9-19.
Boud,
D. Dan Felleti, G.I. 1997. The challenge of problem based learning. London:
Kogapage
Fogarty,
R. 1997. Problem-based learning and other curriculum models for the multiple
intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light
Stepien,
W.J. (1993).
Design Problem-based Learning Unit. Journal for the Education of the Gifted,
20(4), 380-400.
Sugandi,
A.I. (2001). Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika melalui Model Belajar
Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa Sekolah
Menengah Umum. Tesis UPI. Bandung
Ward, D. R. 200. Problem-based learning: how to
gain the most from PBL. Canada: McMaster University Bookstore.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar