Pesimistis Ekonomi Global
,Optmistis Ekonomi Indonesia
Bank
Dunia telah memang kasper kiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 ,karena dirasa
Indonesia tidak mampu mencapai target
pendapatan pemerintah sehingga akibatnya akan membatasi anggaran belanja pemerintah .
lembaga peminjam multiteral tersebut merevisi perkiraan pertumbuhan pada bulan oktober sampai maret
2016 dari yang awalnya 5,3 persen menjadi 5,1 persen. pada saat yang hampir sama ,
Dana Moneter Internasional (IMF) mengeluarkan kajian kebijakan Indonesia tahunan , yang
juga merevisi perkiraan pertumbuhan perekonomian Indonesia
dari 5,1 persen menjadi 4,9 persen . didalam revisi tersebut IMF
lebih pesimistis daripada Bank Dunia terhadap keadaan perekonomian Indonesia .
Proyeksi
Bank Dunia tersebut berdasarkan kondisi perekonomian global yang semakin melemah sehingga sangat berdampak sekali terhadap perekonomian Indonesia
.Pesimistis IMF terhadap proyeksi perekonomian Indonesia
juga tak lepas dari faktor kondisi perekonomian Global .Takayal banyak yang
menilai jika perekonomian Indonesia terkena efek domino
.
Tak kunjung membaiknya kondisi perekonomian
global menjadi penyebab utama Bank Dunia dan IMF melakukan revisi pertumbuhan ekonomi
.bukan cuman perekonomian Indonesia saja yang direvisi , perekonomian global pun
juga turut direvisi . IMF memprediksi pertumbuhan perekonomian global pada 2016
akan menjadi 4,3 persen ataturun dari proyek sinya pada oktober 2015 yang
memperkirakan mencapai 2,6 persen.
Memang sudah sepantasnya jika perekonomian
global direvisi.karena sesuai fakta yang terjadi , kondisi perekonomian global sangat tidak mendukung dan tidak memungkinkan untuk mencapai
target pertumbuhan yang sudah dipatok sebelumya .
Sebagai akibat resesi perekonomian global
.banyak negara berkembang yang target pertumbuhan perekonomian ikut di turunkan
. di Asia , faktor global
utama pemicu menurunya proyeksi pertumbuhan ekonomi disebabkan masih belum stabilnya perekonomian
china . beralihnya aktivitas ekonomi china kesektor konsumsi dan jasa yang
sebelumnya bertumpu pada aktivitas industri dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi negara pengekspor komoditas
. Indonesia salah satunya ,perubuahan struktur ekonomi di china
mengakibatkan nilai ekspor Indonesia ke china menurun . karenaketika china
masih bertumpu padakegiatanindustri , hampirdaritahunketahuneksporminyak
Indonesia ke china selalu meningkat .turunya harga minyak dunia juga berdampak pada ekspor
Indonesia .karena sebagian besarekspor Indonesia merupakan Minya mentah
Optimistis Pemerintah dan
APBN 2016 sebagai tolakukur
Meskipun kedua lembaga internasional tersebut merasa pesimis terhadap perekonomomian
Indonesia , lain lagi dengan Pemerintah yang lebih optimis dan yakin jika perekonomian
Indonesia mampu mencapai target pertumbuhanekonomi yang ditetapkanyaitu 5,3 –
5,6 persen atau diatas proyeksi kedua lembaga tersebut .target tersebut sesuai yang
ditetapkan dalam APBN 2016 .
Memang dibanding
APBNP 2015 target pertumbuhan perekonomian Indonesia sedikit turun
,namun pada saat itu juga tingkat inflasi lebih besar dari target inflasi dalam APBN 2016
yaitu 5 persen (yoy) sedangkan target inflasi dalam APBN 2016 4,7 persen .
masih stabilnya nilai rupiah dan tetap terkendalinya fundamental stabilitas makro menjadi acuan pemerintah dalam menetapkan
target pertumbuhan tersebut .
Wajar jika pemerintah optimis dalam mencapai
target pertumbuhan perekonomian
.karena pemerintah sudah mampu menurunkan tingkat kemiskinan sesuai dengan perbandingan
ABNP 2015 dengan APBN 2016 dari 10,3 persen menjadi 9,0-10,0 persen .
turunya angka kemiskinan mengindikasikan jika kualitas hidup masyarakat indonesia sudah mulai membaik
. tingkat pengangguran pun mampu di pangkas pemerintah dari 5,6 persen menjadi
5,2-5,5 persen .
Angka gini rasio juga ikut menurun meskipun tidak terlalu signifikan
.turunya angka gini rasio mengindikasikan jika distribusi pendapatan pemerintah sudah mulai merata
. yang berarti gap antarasi kaya dan simiskin bisa dikurangi .
sebab biasanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia
tidak dibarengi dengan pemerataan distribusi pendapatan .
karena faktanya memang banyak rakyat indonesia memiliki pendapatan yang tinggi . namun
, di sisi lain banyak juga masyarakat indonesia memiliki pendapatan yang di
bawah garis kemiskinan .
Dalam rangka menetapkan dan mengamankan pelaksanaan APBN . pemerintah mengacu pada asumsi dasar ekonomi makro
yang terdiri dari berbagai indikator ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi , inflasi ,
nilai tukar , tingkat bunga SPN 3 bulan , harga minya menta hindonesia (USD/Barel) .
lifting minyak bumi , dan lifting gas bumi .semua indikator tersebut nantinya akan memepengaruhi penetapan dasar
APBN yang akan berlaku untuk periode selanjutnya . dan biasanya dalam penetapan APBN
yang baru akan ada fokus dari pemerintah untuk memprioritaskan yang akan direalisasikan
. seperti dalam fokus APBN 2016 khususnya untuk pendapatan negara . pemerintah mempunyai
target
jika penerimaan perpajakan direncanakan secara realistis dengan mendasarkan pada kondisi perekonomian terkini dan dukungan pelaksanaan kebijakan dan langkah adminstratif perpajakan yag komprehensif serta extra effort dalam upaya memperkecil kesenjangan antara potensi penerimaan perpajakan denga realisasinya
. dan dalam target tersebut pemerintah mengoptimalkan Pendapatan Negara Bukan Pajak
(PNBKP) K/L dalam rangka mengurangi PNBP
terhadap faktor eksternal (ICP , Kurs , dan harga komoditas) .
Selain menggunakan asumsi dasar ekonomi makro
,pemerintah juga berpacu pada indikator kesejahteraan dan target
pembangunanya itu tingkat kemiskinan , tingkat pengangguran , gini ratio
dan indeks pembangunan manusia .
Target
pendapatan negara dalam APBN 2016 sebesar Rp.1.822,5 T atau naik sebesar Rp.60,9 T
dari APBNP 2015 yang berarti tumbuh sebesar 3,5% .
kenaikan tersebut terutama bersumber dari meningkatnya penerimaan perpajakan sebesar
Rp.57,4 T . meningkatnya pendapatan perpajakan merupakan keberhasilan pemerintah yang
represif terhadap mereka yang nunggak membayar pajak dan meningkatnya intensif pemerintah dalam menagih kepada mereka yang tidak membayar pajak supaya segera membayar.
pemerintah bisasajamen dapat kaninsentif dari penerimaan pajak jika kebijakan tax
amnesty mampu direalisasikan . karena pasalnya pemerintah bisa mendapatkan dana hingga
100 T darikebijakan tax amnesty tersebut. Namun,
agaknya realisasi tersebut sedikit terhambat karena rencana kebijakan tax amnesty
telah memicu kontroversi dan parlemen telah menunda debat mengenai rancangan undang –
undang yang mendukung kebijakan amnesty setidaknya sampai bulan april .untuk penerimaan Pendapatan
Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam APBN 2016
sedikit mengalami penurunan karena imbas dari turunya harga minyak mentah Indonesia
(ICP) dan turunya harga komoditas di Indonesia .
Meningkatnya penerimaan pendapatan negara bisa menambah pemenuhan anggaran belanja negara sehingga hal tersebut menepis anggapan
IMF dan Bank Duniakarena Indonesia
harus membatasi dan memang kasanggaran belanja negara .nanti nyasesaid engan APBN 2016
anggaran belanja negara bisa dialokasikan untuk pemenuhan anggaran pendidikan ,
anggaran kesehatan , pembenahan infrastrutur untu meningkatan produktifitas dalam negeri ,
dan anggaran kedaulatan panganguna peningkatan produksi untuk mencapai swasembada pangan dan ketersediaan pasokan
.
Bertambahnya subsidi
non energidalam APBN 2016 mengindikasikan jika pemerintah lebih memprioritaskan pertumbuhan masyarakat kelas bawah dan untuk mendongkrak sektor pertanian serta membantu produktivitas UMKM
.karenadalam APBN 2016 subsidi bunga kredit program meningkat 14
persen dibanding subsidi di APBNP 2015 , yang
berarti peningkatanya sangat signifikan sekali . upaya tersebut sesuai perihal pemerintah dalam mendukung
program pengembangan UMKM , peningkatan ketahananpangan , serta program
diversifikasienergi .
Perubahan sentralisasi kedesentralisasi mengakibatkan pemerintah meningkatkan alokasi anggaran
transfer ke Daerah dan Dana Desa
.sebagai upaya untuk mengembangkan peran pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan
public serta peningkatan kesejahteraan masyarakat .
peningatan alokasi tersebut diharapkan mampu dimanfaatkan khususnya oleh pemerintah desa untuk memperbaiki kondisi perekonomian masyarakat serta meningkatkan infrastrktur pembangunan
di Desa .meningkatnya insentif Dana Bagi Hasil (DBH) di APBN 2016
dapat digunakan pemerintah daerah untuk mendanai kebutuhan daerah sehingga bisa membantu meningkatkan pengelolaan keuangan
, perekonomian serta kesejahteraan masyarakat .
APBN 2016 merupakan tolak ukur yang
tepat untuk mengukur optimisme Pemerintah Indonesia
dalam merealisasikan pertumbuhan perekonomian .
karena semua proyeksi di APBN 2016
memberikan gambaran akan keadaan perekonomian di masa mendatang . dan jika di APBN
2016 sudah menunjukan peningkatan kondisi perekonomian ,
bukan tidak mungkin jika hal tersebut bisa terbukti di kondisi pereonomian yang
sebenarnya . lebih baik kita tunggu saja aksi kekompakan dari pemerintah ,
otoritas moneter dan juga para pemangku kebijakan lainya dalam merealisasikan APBN 2016
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar