Kompas Rabu, 25 April 2018
Pengusaha
Mulai Buka Opsi Menaikkan Harga
Pro:
Pengusaha disejumlah
sektor industri mulai membuka opsi untuk menaikkan harga. Hal ini dilakukan
karena terjadi pelemahan posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Menurut
kurs referensi Jisdor yang diterbitkan oleh bank Indonesia, nilai tukar rupiah
tercatat Rp. 13.900 perdolar AS. Pelemahan nilai tukar rupiah menyebabkan
kenaikan harga bahan baku yang bersumber dari impor. Kenaikan harga secara
otomatis memengaruhi naiknya ongkos impor. Hal ini menyebabkan semakin banyak
biaya yang dikeluarkan oleh industri tersebut. Untuk mengatasi permasalahan ini
pengusaha mengambil sebuah kebijakan yaitu dengan mengambil opsi untuk
menaikkan harga produk untuk mengatur stabilitas harga. Kebijakan ini dilakukan
dengan harapan agar tidak mengecewakan pelanggan, karena dengan memutuskan opsi
ini pengusaha tidak akan mengurangi kualitas produk dan diharapkan juga para
pelanggan mengerti dan mendukung kebijakan opsi kenaikan harga ini.
Kontra:
Pengusaha di sejumlah
sektor industri mulai membuka opsi umtuk menaikkan harga dirasa kurang bija,
karena menurut PT Bank Mandiri Tbk. Kartika Widjoamodjo mengatakan, pelemahan
nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kemugkinan hanya berlangsung sementara.
Tekanan terhadap rupiah itu juga dipengaruhi pembayaran dividen keluar negeri
menggunakan valas yang biasanya dibayarkan pada bulan April dan Mei. Dengan
naiknya harga akan mengakibatkan kekacauan harga di masayarakat. Dikarenakan
jika pengusaha industri mulai menaikkan harga, tren yang di ikuti oleh para
produsen akan meningkatkan harga barang produksinya. Yang terkena dampaknya
adalah para konsumen menengah ke bawah. Seharusnya yang dilakukan oleh para
produsen adalah menunggu kepastian pemerintah dan tentang kepastian ekonomi
agar tidak terjadi kekacauan harga di antara masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar