PAHLAWAN EKONOMI BAGI
KELUARGA
(Sumber:
Kompas, Minggu, 24 Maret 2017)
Dimulai tahun 2010 oleh Walikota Surabaya Tri Risma
Harini ibu rumah tangga dari keluarga miskin yang tidak punya pekerjaan tetap
dan terutama korban kekerasan rumah tangga didekati, didampingi, diberi
pelatihan, bahkan dimodali. Pelatihan keterampilan diberikan sesuai minat
anggota kelompok seperti menata rambut, menjahit baju, dan membuat kerajinan
tangan, semua itu diberikan secara gratis.
Contohnya Bu Sutinem (berumur 52 tahun) menjajakan
jamu di pusat perbelanjaan yang dikemas dalam botol dengan 15 varian rasa.
Keterampilan menjual jamu yang dimiliki Bu Sutinem diperoleh dalam pelatihan
Pahlawan Ekonomi tujuh tahun silam. Kesempatan yang diberikan Pemkot Surabaya
melalui pelatihan UMKM tidak disia-siakan oleh Bu Sutinem hingga sekarang bias
menjual jamu buatannya dengan harga berkali-kali lipat, diperkirakan omzetnya
sekitar Rp 9.000.000,00 per bulan, sebagian hasil kerjanya ditabung dan
sebagian lagi digunakan untuk mengembangkan usaha jamu miliknya. Begitu juga
Ibu Diah Arviyanti umur 38 tahun merasakan pengalaman yang sama. Ibu Diah
Arviyanti seorang pedagang kue kering setelah menjadi peserta pelatihan
pahlawan Ekonomi 2013 usahanya berkembang pesat hingga diperkirakan omzetnya Rp
36.000.000,00 per bulan bahkan setelah idul fitri omzet bias mencapai Rp
1.000.000.000,00.
Agus Wahyudi atau humas Pahlawan Ekonomi menuturkan
sejak diselenggarakan pada tahun 2010 sudah 3.600 orang yang mengikuti
pelatihan tersebut. Pelatihan dibagi dalam tiga kelompok, yaitu bisnis kuliner,
industry kreatif, dan industry rumahan. Warga bebas memilih pelatihan yang
diinginkan. Melalui program pahlawan Ekonomi, pelaku UMKM bias menjadi pahlawan
bagi keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar