"PENERAPAN
DAN PENGENDALIAN NEW CYCLE PENDIDIKAN
DENGAN KONSEP NUANSA TERASI (Terapan Ilmu dan Diskusi) SEBAGAI UPAYA
TERCIPTANYA
SISTEM PENDIDIKAN YANG BERKEMAJUAN"
Anggit
Widya Permana
KELOMPOK STUDI PENELITIAN EKONOMI
2017
PENDAHULUAN
Transformatif kini
telah terjadi di belahan dunia manapun dengan berubahnya era yang dulu serba
manual telah beranjak berubah ke era digital hal ini menjadi salah satu
penyebab terjadinya globalisasi, kemudahan mengakses informasi menambah deretan
keterbukaan yang ada. Tak dapat dipungkuri lagi bahwa kini informasi bergerak
cepat sehingga informasi dapat dijangkau dengan mudah karena adanya tekonologi.
Perubahan ini merupakan suntikan positif bagi dunia, untuk melakukan hubungan
kerja sama, karena tidak lagi dibatasi oleh jarak dan segala aktivitas manusia
dapat di dukung dengan adanya inovasi yang ada.
Kemajuan
dunia pada abad 20-an cukup menarik perhatian dengan munculnya berbagai
teknologi yang digagas oleh setiap negara, pada abad ini memang struktur
kehidupan telah mengalami perubahan dari primitive ke modern karena hal-hal
berbau dengan kegiatan etnis telah mulai ditinggalkan karena dianggap tidak
sesuai dengan zaman. Dalam menghadapi hal seperti itu dibutuhkan kesiapan
negara agar mampu bersaing dengan kompetitor di era sekarang.
Pendidikan merupakan
salah satu alat yang dapat digunakan untuk mewujudkan hal itu, mengapa demikian
pendidikan sering disebut sebagai Pilar
bangsa yang memiliki maksud sebagai tumpuan kekuatan dan integritas. Hal ini
tercermin sebagai mana dengan upaya pemerintah dalam membangun kawula muda agar
mampu menjadi generasi yang ahli dan berkompeten. Apabila kita telisik
pendidikan di indonesia dari Era ke era telah mengalami pembaharuan dari segi
sistem maupun kurikulumnya. Dari sistem catur wulan hingga semester yang masih
bertahan hingga saat ini.
Perubahan tersebut
bukan karena alasan tetapi sebuah tuntutan dan kebijaksanaan dari pemerintah
untuk menanggapi persoalan yang ada dalam sistem pendidikan di Indonesia. Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Pendidikan yaitu sebuah proses
pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang
lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh
secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola
pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya.
Untuk mencapai
kesuksesan yang optimal dalam rangka perbaikan stuktural pendidikan, tidak akan
terlepas dari elemen pendidikan yang ada. Elemen pendidikan yang dimaksud yakni
Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, para pendidik (guru,
dosen, dan sebaginya), dan peserta didik. Setiap elemen memiliki peran
dalam mewujudkan pendidikan yang ideal di Indonesia. Setiap elemen saling
berhubungan. Keputusan pada satu elemen mempengaruhi elemen lain dalam
membuat keputusan. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
memiliki peran yang penting dalam menetapkan sistem dan regulasi dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Apabila diperhatikan, negara Indonesia memakai sistem
pendidikan dari negara lain yang sudah terbukti keefektifan sistem
pendidikannya. Namun, kita harus lebih menelaah lebih dalam mengenai kecocokan
dan kesiapan seluruh infrastruktur sekolah secara menyeluruh di pelosok
Indonesia.
Kunci dari kesuksesan kualitas
pendidikan terletak pada para peserta didik. Indikator kesuksesan dilihat dari
kualitas hasil didikan. Oleh karena itu, para pendidik diharapkan mampu
mengikuti metode yang diterapkan pemerintah. Melalui manajemen waktu yang baik
dari setiap peserta didik, pendidikan dapat dipicu menjadi lebih efektif.
Selain itu, para peserta didik diharapkan berpatisipasi dalam kegiatan luar
akademik. Hal ini penting demi menyelaraskan dunia akademik dan non akademik
sehingga tercipta keseimbangan dalam diri peserta didik. Kemampuan dalam
menganalisis baik atau buruk sesuatu hal kepada diri sangat diperlukan demi
menjaga peserta didik dari pengaruh buruk globalisasi.
Melalui kerjasama ketiga komponen tersebut, diharapkan kemunculan sebuah model
pendidikan yang ideal sepenuhnya bagi Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya
kita kembali lagi kepada kesiapan masing-masing elemen dalam menyadari dan
melakukan perannya secara maksimal. Ketidaksesuaian satu elemen akan membuat
akibat beruntun bagi kesuksesan dunia pendidikan.
PEMBAHASAN
Pendidikan mempunyai
peran yang sangat penting dalam menumbuhkembangkan kualitas sumber daya
manusia, melaui jalur ini seseorang dapat mengasah kemampuan maupun
keterampilan yang dibutuhkan kelak nanti sebagai bekal untuk menghadapi
persaingan. Pengetahuan sebagai kunci poros manusia untuk bertindak dan
berinovasi, dalam hal ini adalah semakin melebarnya cakrawala pandang seseorang
terhadap satu atau lebih objek. Apabila kita membahas pendidikan tidak akan
pernah terlepas dari beberapa unsur, yaitu sebagai berikut :
a. Integritas
Kurikulum
b. Sarana
dan Prasarana
c. Stuktural
Edukasi
d. Subjek
Pendidik (Guru)
e. Subjek
Di-didik (Siswa)
Dalam upaya untuk
meningkatkan kreativitas dan kualitas bangsa dalam menghadapi persaingan
Global, dirasa sistem pendidikan saat ini belum cukup memumpuni untuk
diaplikasikan, karena melihat pendidikan yang belum terintegrasi dengan
sistem. Dibutuhkan konsep baru agar mampu mencapai kualitas yang baik. New Cycle / siklus baru, dalam konsep
ini akan ada pembaharuan / inovasi dari
setiap komponen pendidikan untuk membenahi serta merenovasi penyakit-penyakit
yang saat ini sedang berkembang biak di dalam lingkup pendidikan, sehingga
terkesan muncul atmosfer yang menuai ketidaknyamanan selama proses KBM
(kegiatan Belajar Mengajar). New Cycle terdiri
atas beberapa macam yaitu sebagai berikut :
a. New Cycle Curriculum
b. New Cycle Teach & Teacher
c. New Cycle Structure & Control
d. New Cycle Extracurricular
e. New Cycle Integrity Character
Pertama, siklus baru
kurikulum, perlu diketahui pada saat proses transisi dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013/ lebih
populer di kenal K-13 banyak menuai kritik dari beberapa kalangan, kritik
dianggap hal wajar karena berkaitan dengan sesuatu yang baru, pada akhirnya
sempat divakum terlebih dahulu untuk dilakukannya revisi. Tahun ajaran baru
mendatang di rencanakan K13 Akan siap di distribusikan ke pendidikan di
indonesia, mulai tingkat Dasar, Menengah Pertama,hingga Menengah Atas. Dalam
upaya meningkatkan kreativitas dan Persaingan Global dibutuhkan kurikulun dasar
terlebih dahulu, dengan menyampingkan konsep kurikulum secara kompherensif.
Daya
Kreativitas dapat diimplementasikan melalui mata pelajaran Seni Budaya yang
Berketerampilan (SBB). Seni budaya yang berorientasi pada kegiatan wirausaha
dengan konsep berkarya-penelusuran Bakat. Untuk mempersiapkan Persaingan Global
dapat diterapkan English Day, konsep ini merupakan upaya perwujudan dari mata
pelajaran Bahasa inggris agar mampu diterapkan pada kehidupan secara empiris, berkaitan
dengan kualitas diri Kemampuan berkomunikasi untuk menghadapi area global.
Kedua, adalah siklus baru
cara mengajar dan tenaga pendidik. Siklus ini berkaitan dengan elemen penggerak
pendidikan yang notabennya sebagai motor pendorong terbentuknya siswa yang
berkualitas, berdasarkan kualifikasi pendidikan di indonesia menyebutkan
beberapa standart kompetensi yang harus terpenuhi oleh tenaga pendidik. Tingkat
skill dan keterampilan seorang guru akan berbanding lurus berkolerasi dengan
bentukan para anak didiknya, hal ini yang kemudian menjadi permasalahan yang
serius, bagaimana menciptakan guru yang berkompeten untuk berlangsungnya
pendidikan di indonesia yang temonitor dengan baik.
Kualifikasi Akademik adalah keahlian atau kecakapan khusus dalam bidang
pendidikan baik sebagai pengajar pelajaran, administrasi pendidikan dan
seterusnya yang diperoleh dari proses pendidikan. Dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Kualifikasi akademik diartikan sebagai
tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang
dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan
perundang-undanangan yang berlaku ( Pasal 28 ayat 2 )
New cycle Teach dan
Teacher, mengapdosi dari sistem pendidikan di finalandia yang
berkaitan dengan pembentukan guru yang terlatih secara profesional, seperti
yang disebutkan di atas bahwasannya tenaga pendidikan secara langsung memiliki
peran sentral yang sangat memilik impact besar
selama proses dan pembentukan keterampilan dan kualitas subjek yang di-didik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kerangka konsep New Cycle Teach & Teacher
Ketiga siklus baru
struktur dan control, siklus ini berkaitan dengan pembentukan unsur struktural
dalam sistem pendidikan yang mengarah pada instansi objek itu sendiri. Mengenai
struktur organisasi dapat disebut juga pengelolah sekolah, seperti yang
diketahui jabatan paling tinggi di
instansi pendidikan adalah kepala
sekolah, bicara mengenai struktural yang paling umum terdiri dari kepala sekolah,
wakil kepala sekolah yang biasanya mencakup Waka Kurikulum, kesiswaan, humas,dan
lain-lain serta struktural lainnya seperti Guru,dan Tata usaha.
Keorganisasian
dalam sekolah diartikan pengendali yang mengatur proses berjalannya pendidikan
yang berpedoman pada sistem regulasi dan haluan dari pemerintah melalui
kementrian pendidikan dalam hal ini adalah perundang-undangan dan kurikulum
pendidikan. New Cycle ini mengarah
pada bagaimana struktur dalam sekolah terintegrasi dengan baik, dimana
kerjasama yang terjalin haruslah memiliki kesinambungan antara elemen
pendidikan yang ada. Untuk Control sendiri dapat diartikan sebagai bentuk
monitor dari otorisasi sekolah mengenai proses KBM (kegiatan Belajar Mengajar)
yang dijalankan oleh subjek pendidik. Ini memiliki kaitan dengan siklus baru
Teach & Teacher Apakah telah menerapkan sistem atau tidak. Dapat diambil
contoh bentuk dari aksi struktural sekolah dalam hal ini adalah control, dengan
mengupayakan terciptanya Proses KBM yang
sesuai dengan sistem yaitu dengan peletakan CCTV, tindak seperti ini mungkin
dianggap sepele tetapi cara ini yang
efisien dalam hal pengendalian.
Keempat
adalah siklus baru mengenai kegiatan ekstrakurikuler atau aktivitas semi
akademik yang dijalankan biasanya di luar jam sekolah. Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan (2008: 4), kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu
jalur pembinaan kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan
dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah.Ekstrakulikuler
merupakan cara atau aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan
mengenai minat dan bakat seseorang terhadap suatu bidang tertentu, dalam
kegiatan ini biasanya para siswa diberikan kesempatan untuk menggali dan
mengasah potensi dalam diri terkait pembentukan kompetensi terhadap hard skiil. Apabila dilihat aktivitas
seperti in adalah salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi sekolah untuk
bidang non akademiknya.
Perlu
diketahui tidak semua persaingan global hanya untuk area intelektual,
perdagangan maupun segi perekonomian. Sebagai bangsa yang berkualitas harus
memiliki semua unsur yang mampu menunjang terbentuknya reputasi baik dimata
dunia. New cycle ini lebih
mempertebal ragam maupun regulasi
mengenai ekstrakulikuler itu sendiri, karena telah hampir semua sekolah
dipenjuru pertiwi telah mengadakan progam ini. Mengenai ragam dapat dipelebar
lagi bidang keahliaanya sedangkan untuk
regulasi adalah penerapan sifat wajib untuk semua siswa dengan sistem satu
siswa=satu kegiatan atau bidang, hal ini memiliki maksud untuk membekali siswa
terhadap keahliaan tertentu sesuai minat dan bakat siswa.
Kelima
adalah siklus integritas karakter, bicara mengenai karakter pasti yang
terlintas adalah sesuatu yang terarah dengan ciri khas tertenu dalam lingkup
positif. Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan,
hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
teperamen, watak. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku,
bersifat, bertabiat dan berwatak ( Amri dkk., 2011: 3). Secara etimologis, kata
karakter berarti tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti
yang membedakan seseorang dengan orang lain (Poerwadarminta seperti dikutip
dalam Syarbini, 2012: 13). Dalam bahasa Inggris, karakter (character) diberi
arti a distinctive differentiating mark, tanda atau sifat yang membedakan
seseorang dengan orang lain (Martin H,Manser seperti dikutip Syarbini, 2012:
13).
Meskipun dalam
penerapan ekstrakulikuler nantinya akan memunculkan sifat dan karakter, tetapi
dalam siklus ini perlu ada pemisahan untuk lebih memfokusnya kinerja dalam
pembentukannya. Sebagai bangsa yang besar, bangsa yang lahir karena budaya dan
sejarah, sudah sepatutnya pendidikan di indonesia tidak hanya mengambil atau
mengadopsi sistem pendidikan yang terbukti dan modern. Tetapi hendaknya ada
pembeda sebagai indentitas bangas indonseia itu sendiri.
New Cycle ini mengarah kepada
pembentukan pendidikan melalui proses adaptif. Pemanfaatan warisan leluhur
mengenai berbagai nilai dan moral dirasa perlu pada era sekarang, era dimana
teknologi mampu menggerus akar kepribadian bangsa indonesia melalu generasi
muda. Pendidikan yang berkebudayaan istilah baru dalam siklus ini menerapkan
metode kesesuaian dengan nilai-nilai bangsa, alat yang menjadi sumber penggerak
adalah mata pelajaran Sejarah, Sosiologi dan Agama seperti yang ada pada gambar
berikut ini :
Dari
kelima New Cycle pendidikan diatas,
diharapkan sistem baru muncul selama proses KBM dan tersemat dalam sistem
pendidikan yang dapat diimplementasikan dalam setiap jenjangnya. Mengenai
konsep TERASI (Terapan Ilmu dan Diskusi)
adalah bagaimana sinergitas siklus baru dengan pemakaian nuansa baru dalam hal
eksekusi. Terapan Ilmu atau biasanya disebut ilmu terapan sendiri merupakan
gagasan mengenai penerapan dari satu atau lebih bidang-bidang tertentu untuk
penyelesaian masalah praktis yang langsung memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Sedangkan diskusi adalah proses wujud nyata dalam bertukar pikiran mengenai
suatu fenomena atau masalah dengan mencari langkah solutif. Pengimplementasiaan
Terasi terbagi beberapa manfaat dengan penggabungan dua makna yakni Terapan
ilmu dan Diskusi, yaitu sebagai berikut :
a. Meningkatkan
kecerdasaan intelektual
b. Meningkatkan
keterampilan
c. Melatih
kecerdasan emosional
d. Tumbuh
daya dan sikap kritis
e. Melatih
kooperasi atau kerja sama
f. Tumbuh
sikap kepedulian sosial, dan lain sebagainya
Dari
manfaat yang tersusun diatas sudah jelas mengenai harapan dengan penerapan
sistem maupun konsep baru, ilmu terapan memiliki posisi paling berpengaruh
dalam pemahaman seorang siswa, bukan saja teori tetapi ilmu praktis sangat
diperlukan, apabila dikombinasikan dengan diskusi justru akan jauh lebih
optimal dibandingkan hanya salah satu yang berdiri. Persaingan dan kualitas
akan terukur dengan kebiasaan yang mendukung hal itu, TERASI diharapkan menjadi
jalan keluar untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia.
KESIMPULAN
Pendidikan merupakan
salah satu upaya atau cara untuk meningkatkan kualitas bangsa melalui sumber
daya manusia yang ada, yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu
untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek
tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut
berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak
yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya. Proses pembentukan dan
pengasahan manusia tidak akan terlepas dari pengetahuan dan keterampilan yang didapatinya melalui meja sekolah. Mutu
pendidikan suatu negara dapat mencerminkan reputasi dan posisi negara tersebut,
semakin baik sistem yang ada semakin baik pula negara tersebut. Untuk
meningkatkan sistem pendidikan di indonesia muncul istilah baru mengenai
sesuatu yang lahir kembali yaitu New
Cycle, yang terbagi atas beberpa macam
a.
New
Cycle Curriculum
b.
New
Cycle Teach & Teacher
c.
New
Cycle Structure & Control
d.
New
Cycle Extracurricular
e.
New
Cycle Integrity Character
Siklus tersebut dapat
disukses terjalani apabali dalam penerapan dibarengi dengan nuansa KBM yang
baru yaitu TERASI (terapan ilmu dan Diskusi ) adalah bagaimana sinergitas
siklus baru dengan pemakaian nuansa pembelajaran yang baru jua dalam hal
eksekusi. Terapan Ilmu atau biasanya disebut ilmu terapan sendiri merupakan
gagasan mengenai penerapan dari satu atau lebih bidang-bidang tertentu untuk
penyelesaian masalah praktis yang langsung memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Sedangkan diskusi adalah proses wujud nyata dalam bertukar pikiran mengenai
suatu fenomena atau masalah dengan mencari langkah solutif. diharapkan
kemunculan sebuah model pendidikan baru new
cycle dan Terasi dapat memberikan kontribusi sepenuhnya bagi Indonesia.
Namun, dalam pelaksanaannya kita kembali lagi kepada kesiapan masing-masing
elemen dalam menyadari dan melakukan perannya secara maksimal. Ketidaksesuaian
satu elemen akan membuat akibat beruntun bagi kesuksesan dunia pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Wiratmoko, Ario. Juny 2012, “Pengaruh kegiatan ekstrakulikuler
robotika terhadap kecerdasan emosional
siswa di SMK negeri 3 Yogyakarta. Vol. 1 (5). Diambil dari : http
://www.jurnal.unsyiah.ac.id/peluang/article/view/1062/998
Noor Yanti, Rabiatul Adawiah,
Harpani Matnuh.2016. Pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler dalam rangka
pengembangan nili-nilai karakter siswa. Vol 6 (11). Diambil dari : http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/pkn/artcle/download/746/650
Tidak ada komentar:
Posting Komentar