PROSTITUSI
ONLINE DIKALANGAN REMAJA INDONESIA
Prostitusi online dewasa ini telah menjadi sebuah kata familiar
di masyarakat Indonesia baik dari kalangan tua, dewasa maupun remaja dan
berbagai tingkatan pejabat, pengusaha, pelajar serta rakyat biasa. Namun yang
menjadi perhatian utama saat ini yaitu prostitusi online dikalangan remaja,
karena remaja merupakan aset berharga yang dimiliki negara yang harus dididik
sifat, sikap serta mentalnya sehingga mampu membawa Indonesia ke arah yang
lebih baik. Banyak hal yang melatarbelakangi remaja melakukan pekerjaan yang
bertentangan dengan hukum dan agama tersebut. Oleh karena itu, prostitusi
online akan dibahas mulai dari latar belakang hingga saran dari penulis,
sebagai berikut.
Latar Belakang Prostitusi
Online Remaja
Menurut Musni Umar (merdeka.com, Jumat (15/5/2015) fenomena
prostitusi online ini didasarkan oleh dua motif yaitu prostitution by need
dan prostitution by greed. Prostitution by need adalah
prostitusi yang berkaitan dengan faktor ekonomi dan pemenuhan kebutuhan.
Sedangkan prostitution by greed adalah prostitusi yang dilakukan karena
keserakahan pelakunya untuk membiayai gaya hidup yang mewah.Kedua motif ini
menjadi alasan mendasar terjadinya fenomena prostitusi online yang marak
dibicarakan.Terlebih kemajuan jaman yang menuntut kebutuhan ekonomi yang lebih
beragam.
Kasus prostitusi online ini melibatkan banyak pelaku salah
satunya adalah para remaja yang seharusnya tidak terjerumus ke dalam pergaulan
bebas. Umumnya para remaja yang terlibat prostitusi online ini adalah remaja
dengan gaya hidup yang konsumtif dan mewah.Seperti yang disebutkan oleh Rochmah
(Tribunnews.com, Senin (27/4/2015) bahwa gaya hidup liberal yakni lepas
dari tuntunan agama semakin mewarnai kehidupan masyarakat seperti rendahnya
ketakwaan dan tuntutan gaya hidup konsumtif yang mewah adalah pendorong
langsung maraknya prostitusi online. Arus globalisasi yang semakin cepat
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
gaya
hidup liberal para remaja. Pengaruh antara budaya yang satu dengan budaya yang
lain menyebabkan kepribadian budaya sendiri mulai menghilang sehingga kondisi
sosial yang terjadi di masyarakat juga mulai berubah seiring perkembangan
zaman. Remaja yang dulu gaya hidupnya cenderung sederhana kini berubah menjadi
lebih bebas dan nyaris tidak terkendali. Tuntutan akan kebutuhan yang lebih
banyak, canggihnya teknologi dan mudahnya akses informasi menjadi penyebab
munculnya kasus prostitusi online di kalangan remaja.
Namun, selain karena gaya hidup yang mewah faktor lain yang
mempengaruhi terjadinya prostitusi online adalah kemiskinan. Faktor
kemiskinandijadikan sebagai sebuah alasan yang wajar dalam tindakan prostitusi
online tersebut. Gaya hidup remaja yang serba kekurangan karena ketidakmampuan
dalam pemenuhan kebutuhan menjadi pendorong kuat munculnya lapangan pekerjaan
baru yaitu dalam prostitusi online. Sebagian besar remaja saat ini mempunyai
sifat yang tidak ingin kalah dengan teman seusianya sehingga kondisi ekonomi
yang tidak memadai akan menimbulkan perasaan malu dan rendah diri terhadap
lingkungan sekitarnya sehingga mereka cenderung memilih jalan pintas untuk
memperoleh penghasilan agar bisa sejajar dengan teman-temannya. Hubungan sosial
yang terjalin di kalangan remaja dapat memberikan dampak negatif apabila
hubungan tersebut tidak didasari oleh norma-norma yang berlaku. Hal ini akan
mengakibatkan gaya hidup remaja menjadi semakin liar dan menuntut kebebasan
hingga nilai sosial yang ada tidak akan ditaati atau bahkan dilupakan.
Faktor Remaja Terjun Ke
Dunia Prostitusi
1. Keluarga
Keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat
masing-masing dari anggotanya, terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya. Sehingga orang tua merupakan dasar
pertama dalam pembentukan pribadi anak. Keluarga yang harmonis akan membentuk
pola kehidupan baik dari segi moral, sifat dan pendidikan anak dengan baik dan
menghasilkan
output yang baik pula. Namun apabila anak yang dididik pada keluarga yang broken
home maka kehidupan anak akan cenderung tidak baik. Meskipun tidak semua
anak baik maupun tidak terpengaruh dari lingkungna keluarga, namun keluarga
cenderung faktor utama manusia untuk melakukan hal baik maupun buruk pada
kehidupannya. Begitu juga jengan kehidupan remaja yang terjun di dunia
prostitusi.
2. Lingkungan sosial
Remaja
terjun ke dunia prostitusi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu
faktor yang kuat adalah faktor eksternal. Faktor eksternal berisikan lingkungan
tempat ia berinteraksi, pendidikan, dan arus globalisasi dan moderenisasi.
Konteks lingkungan disini amat luas. Apabila dijabarkan yaitu lingkugan tempat
ia berinteraksi antar individu satu dengan individu lain. Lingkungan amat
sangat berpengaruh cepat pada remaja untuk terjun ke dunia negatif tersebut.
1.
Pengaruh teman terutama. Apabila seseorang beteman
atau masuk dalam komunitas yang buruk maka tidak menutup kemungkinan seseorang
tersebut terpengaruh menjadi individu yang sama buruknya. Apalagi dalam kondisi
yang masih labil. Mereka dengan mudah menerima seluruh informasi tanpa disaring
atau dicerna terlebih dahulu.
2.
Gaya hidup, Gaya hidup dinilai menjadi salah satu
faktor utama pendorong remaja terlibat prostitusi. Gaya hidup remaja sekarang
dipengaruhi salah satunya oleh tayangan sinetron di televisi. Remaja
digambarkan sebagai sosok modern dengan segala barang yang dimilikinya. Padahal
dengan terlibat prostitusi, para remaja itu sangat rentan terinfeksi penyakit
menular seperti HIV dan AIDS.
3.
Media massa dan elektronik. Dalam hal ini media
masa maupun elektronik merupakan salah satu unsur yang mendorong anak dengan
mudah mengakses bermacam-macam informasi. Perkembangan zaman semakin maju
dengan adanya media-media tersebut. Memang disisi lain elektronik merupakan hal
yang sangat mendukung untuk melakukan pekerjaan maupun media belajar yang mudah
dan
cepat. Namun apabila dipergunakan tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan maka akan meracuni otak-otak para generasi muda yang
merupakan aset pembangunan suatu negara kedepannya.
4.
Tidak menjunjung tinggi adat istiadat. Dalam
konteks ini seorang individu telah melupakan salah adat istiadat daerah
khususnya indonesia. Masyarakat lebih condong meniru budaya barat yang masuk ke
indonesia tanpa menilai apakah itu baik atau buruk. Hal ini karena ada proses
modernisasi yang semakin mengglobal. Dampaknya akan terlihat jelas pada pola
perilaku yang tercermin diantara masyarakat kita khususnya para kaum muda.
5.
Minimnya pengetahuan tentang seks. Kaum muda saat
ini kurang begitu memahami mengenai seks. Yang mereka tahu hanyalah kesenangan
belaka tanpa berfikir panjang mengenai akibat yang ditimbuklan dimasa depan.
Minimnya pengetahuan mengenai seks telah membuat para remaja tidak memiliki
penangkal dalam soal seksualitas
Bagaimana Peran Sekolah ?
Prostitusi dikalangan remaja semakin marak terjadi dikalangan
pelajar maupun mahasiswa. Bahkan sekarang para remaja ini melakukan prostitusi
secara terang terangan dan medianya banyak yang menggunakan media social
seperti facebook. Banyak remaja yang mempunyai pendidikan rendah bekerja
sebagai pekerja seks komersial untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya. Namun
banyak juga anak anak yang berpendidikan tinggi masuk dalam dunia prostitusian
ini bukan untuk memenuhi kebutuhan seharinya saja tapi juga sudah menjadi
lifestayle mereka.
Pendidikan yang hanya terfokus pada nilai akademik saja ini
tidak akan berhasil untuk memberantas prostitusi ini. Sehingga menyebabkan
terbengkalainya nilai moral dan nilai agamanya. Karena nilai moral yang kurang
inilah menyebabkan banyak remaja yang masuk dalam dunia prostitusi. Pendidikan
pun bukan lagi menjadi alasan mengapa mereka sampai masuk dalam dunia tersebut.
Dampak Prostitusi Online
Terhadap Kehidupan Remaja
Salah satu dampak negative media sosial yang biasanya terjadi
adalah prostitusi online. Kian maraknya aktivitas prostitusi online melalui
media sosial tentu harus mendapat perhatian dari semua kalangan. Karena remaja
sebagai penerus bangsa memiliki potensi yang besar dan memiliki masa depan yang
masih panjang. Dengan adanya prostitusi akan merusak moral dan masa depan
generasi bangsa. Apabila tidak menggunakan alat kontrasepsi, pekerja seks juga
berisiko mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Sehingga mereka harus
berhenti sekolah ataupun pendidikannya. Dalam melakukan pekerjaannya, mereka
berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual dengan banyak orang.
Pelanggan yang mengidap penyaki tmenular seksual (PMS), atau bahkan HIV/AIDS,
pekerja seks tadi dapat tertular tanpa mampu melindungi tubuhnya.
Prostitusi bukan dunia yang mudah ditinggalkan. Sekali kita
tercebur, perlu usaha sangat keras untuk berhenti. Banyak remaja, terutama di
kalangan anak sekolah atau kuliah yang terjun kedunia prostitusi memang tidak
berniat untuk menjadikan prostitusi sebagai pekerjaan utamanya. Mereka
berpikir, mereka hanya akan menjadi pekerja seks sementara saja. Ternyata
masalahnya tidak semudah itu. Apabila aktivitasnya sebagai pekerja seks ini
diketahui oleh keluarganya (apalagi, misalnya, salah satu pelanggan mereka
dengan seks mereka kemudian mengedarkannya), maka besar kemungkinan mereka
tidak mau menerimanya kembali.Apalagi teman-teman dan lingkungan masyarakat
yang sering kali menjudge tidak baik atau bersikap menghakimi. Hal ini
membuat mereka merasa lebih baik terus bekerja sebagai pekerjas eks. Lama
kelamaan, pilihan untuk bekerja dibidang lain akan tertutup.
Profesi sebagai pekerja seks tidak dipremajang sebagai profesi
yang terhormat oleh masyarakat. Namun, di pihak lain, walaupun saat ini
sebagian kecil masyarakat sudah mulai melihat para pekerja seks sebagai korban
dan berusaha untuk menawarkan program-program pengentasan untuk menolong mereka,
sebagian besar
lain dari
masyarakat masih terus mengutuk dan mengucilkan para pekerja seks, menganggap
mereka sampah masyarakat. Bahkan ketika mereka ingin beralih profesi kebidang
lain yang dipremajang bermartabat oleh lingkungannya, masyarakat tidak begitu
saja menerima mereka. Hal ini mengakibatkan para pekerja seks mengalami
kesulitan untuk alih profesi kebidang lain. Prostitusi dianggap penyakit
masyarakat yang harus dilawan dan diberantas. Karena itu tidak ada satupun
agama di muka bumi ini yang melegalkan prostitusi. Maka semua elemen bangsa
bersatu untuk memberantas praktik prostitusi online demi menyelamatkan moral
anak bangsa.
Cara Mencegah Prostitusi
Online Dikalangan Remaja
Pada
intinya prostitusi dikalangan remaja patut dicegah dengan beberapa cara sebagai
berikut :
1.
Pahami
dampak negatif seks bebas
Seks
bebas dapat membawa konsekuensi yang sangat fatal bagi masa depan
remaja
dan bahkan berujung kematian. Selain itu, seks bebas bisa meningkatkan resiko
terjangkit AIDS, salah satu penyakit yang hingga saat ini belum ada obatnya.
Selain itu secara psikologis seks bebas juga membawa dampak yang buruk. Kita
akan seolah-olah dihantui oleh perasaan berdosa dan bersalah. Hal ini dalam
jangka panjang bisa mengakibatkan turunnya rasa percaya diri, stress, bahkan
depresi. Dengan memahami dampak negatif dari seks bebas terutama untuk remaja,
dapat mencegah mereka melakukan hal tersebut.
2.
Memberi
pendidikan seks yang benar
Pendidikan seks adalah langkah yang tidak boleh dilupakan dan
merupakan salah satu cara mencegah seks bebas paling penting. Ada banyak kasus
di mana pergaulan bebas terjadi karena ketidaktahuan seseorang terhadap
berbagai risiko seks bebas, seperti kehamilan dan penyakit menular. Oleh karena
itu, memberi pendidikan seks pada anak-anak remaja begitu mereka memasuki usia
remaja.
Memang di
Indonesia, pembicaraan tentang seks antara orang tua dan anak masih sering
dianggap tabu. Namun seiring dengan berkembangnya zaman di mana informasi
begitu melimpah dan mudah diakses, remaja lebih baik memastikan bahwa anak-anak
remaja mendapatkan informasi yang tepat langsung dari remaja; terutama untuk
hal-hal yang bersifat krusial seperti seks bebas. Semoga tips-tips dari kami
bermanfaat positif bagi remaja.
3.
Memberi
batasan jam malam
Menurut
penelitian sosiolog Universitas Cambridge, aktivitas seks bebas 80
persen
terjadi setelah jam 9 malam. Memang, jika menilik kehidupan malam yang erat
kaitannya dengan diskotik, klub,pub, bahkan prostitusi; seks bebas sangat
mungkin terjadi pada waktu-waktu tersebut. Apalagi di malam hari suasana jauh
lebih sejuk, sehingga secara psikologis kita menjadi lebih berani untuk mencoba
hal-hal baru. Setelah memahami fenomena ini, cobalah untuk membatasi jam-jam
malam remaja. Jangan terlalu sering keluar malam, karena hal ini memperbesar
kemungkinan terjadinya seks bebas. Kehidupan malam juga erat kaitannya dengan
kriminalitas, drugs, dan penyakit.; oleh karena itu tidak ada ruginya
dihindari.
4.
Memilih
lingkungan yang positif
Lingkungan sangat berperan dalam membentuk karakter serta
perilaku keseharian kita. Jika kita ingin menjauhkan diri sendiri atau
anak-anak kita dari seks bebas, masuklah ke dalam lingkungan yang kondusif.
Pilihlah tempat belajar seperti kampus atau sekolah yang memiliki disiplin
tinggi, berprestasi, dan membina murid-muridnya untuk tidak hanya sekedar
menjadi premajai, namun juga menjadi manusia yang baik. Sekolah, kampus, dan
tempat kerja sangat berperan penting dalam menentukan kebiasaan kita. Jika masuk
ke dalam lingkungan yang negatif, diperlukan usaha yang lebih berat untuk
menjauhkan diri dari hal-hal negatif seperti
seks bebas. Oleh karena itu, pastikan untuk sebisa
mungkin masuk ke lingkungan
yang bagus.
5.
Memantau
pergaulan
Setelah faktor
lingkungan, faktor selanjutnya
yang harus dipantau
untuk
mencegah
seks bebas adalah pergaulan. Perhatikan dengan siapa anak-anak remaja bergaul.
Perhatikan sikap teman-temannya, dan seberapa besar sikapnya ikut berubah
setelah bergaul dengan mereka. Jika remaja menyadari perilaku negatif mulai
muncul pada anak-anak remaja, jangan ragu untuk langsung memberinya nasihat.
Pergaulan sangat berperan dalam mencegah seks bebas. Jika remaja masuk ke dalam
kalangan yang rajin belajar, taat, dan agamis, kemungkinan untuk terhindar dari
pengaruh negatif kehidupan malam jauh lebih besar. Oleh karena itu, jagalah
baik-baik lingkungan pergaulan remaja.
6.
Menjalin
Hubungan Akrab Antara Orang Tua Dan Anak
Salah
satu faktor penting yang sering dilupakan untuk mengurangi risiko seks
bebas
adalah dengan cara menjaga hubungan baik orangtua dan anak. Berdasarkan
penelitian, anak yang kurang diperhatikan dan memiliki hubungan yang renggang
dengan orangtuanya cenderung terjerumus ke perilaku free sex. Begitu
juga anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis. Jika hubungan
orangtua-anak terjaga dengan baik, akan lebih mudah bagi remaja untuk memantau
dan mencegah sang anak masuk ke pergaulan yang negatif. Jika remaja perlu
melakukan campur tangan dan menasihati sang anak, ia pun akan lebih mudah
menerima dan menuruti nasihat remaja.
7.
Pikirkan
Masa Depan
Pola pikir yang harus remaja
tanamkan untuk mencegah diri sendiri atau anak untuk melakukan seks bebas
adalah dengan memikirkan masa depan. Kembali pada
poin
nomor 10, remaja harus lebih dahulu menyadari dampak negatif dari seks bebas.
Jangan sampai remaja tergiur dengan kenikmatan sesaat, namun pada akhirnya
mengalami kesengsaraan dalam waktu yang lama. Bagi para remaja, poin ini harus
ditanamkan dengan baik. Bayangkan nasib mereka jika ternyata sudah harus
menjadi orang tua, padahal masih bersekolah dan belum mampu secara ekonomi.
Ingatkan bahwa keluarga mereka menaruh harapan pada para remaja tersebut untuk
menjadi orang yang sukses.
8.
Menikah
Ditinjau
dari segi sosial dan biologis, menikah adalah solusi yang sangat tepat
untuk
menghindari seks bebas, tentu apabila remaja sudah memiliki tabungan yang cukup
serta mampu membiayai hidup remaja dan pasangan. Dengan menikah, remaja bebas
melakukan hubungan seks dengan suami/ istri remaja tanpa khawatir mendapat cap
negatif dari masyarakat. Jika remaja melihat diri remaja atau anak-anak remaja
sudah mapan secara finansial dan kebutuhan untuk berhubungan badan tidak dapat
lagi ditahan, jangan tunda-tunda untuk menikah. Percayalah, dengan menikah
remaja akan menjadi lebih bertanggung jawab, dan kehidupan remaja akan terasa
lebih indah dilalui bersama orang yang remaja cintai.
9.
Mendekatkan
diri kepada Tuhan
Jika penjelasan secara rasional masih dirasa kurang efektif
untuk menjauhkan diri dari seks bebas, cobalah untuk memahaminya dari sudut
premajang agama. Tidak ada agama apapun di dunia ini yang membolehkan perilaku
hubungan badan selain dengan suami istri. Jika remaja orang yang religius,
cobalah untuk memahami berbagai ajaran agama untuk mencegah berbagai perilaku
negatif. Agar lebih yakin, remaja bisa mendengarkan ceramah-ceramah agama atau
meminta nasihat dari tokoh agama setempat. Perbanyaklah juga beribadah, karena
aktivitas ini
bisa mendekatkan diri
remaja pada Tuhan dan membuat remaja lebih takut berbuat
dosa.
10.
Beraktivitas
Positif
Perilaku
seks bebas terjadi karena terlalu banyak waktu yang dilewatkan dalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar