Selasa, 21 Februari 2012

SISTEMATIKA DAN TEKNIK PENULISAN SKRIPSI



SISTEMATIKA DAN TEKNIK PENULISAN SKRIPSI 

A. Sistematika Penulisan 
Banyak pola sistematika yang digunakan dalam penulisan suatu karya ilmiah, tetapi sebagai
pedoman bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi  UMSU maka sistematika sebagaimana
dikemukakan pada uraian sebelumnya dapat dijadikan sebagi acuan.
Untuk skripsi yang menggunakan pendekatan  kualitatif dapat menggunakan sistematika
lain sesuai dengan persyaratan pendekatan tersebut.
B. Penjelasan Sistematika
Bagian Persiapan
1. Sampul 
Sampul skripsi dari karton berwarna kuning kunyit (orange) yang memuat judul skripsi,
logo lembaga, nama lengkap, NPM penulis, lembaga serta tempat dan tahun (lihat
lampiran).
2. Halaman Judul 
Halaman ini memuat judul skripsi dan seterusnya sebagaimana halnya halaman sampul.
Pada halaman judul ini dituliskan pula maksud dari penulisan skripsi yakni untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi UMSU (lihat lampiran).
3. Halaman Pengesahan 
Pada halaman ini berisi judul skripsi, nama penulis, NPM serta pihak yang
mengesahkan (para pembimbing skripsi) dan diketahui oleh ketua jurusan. Nama
pembimbing dan ketua jurusan ditulis lengkap dengan gelarnya.
4. Abstrak 
Abstrak merupakan uraian singkat tetapi lengkap dan ditulis dalam bahasa Indonesia.
Abstrak terdiri dari dua bagian yaitu bagian identitas yang berisi nama penulis, judul
skripsi dan tahun penulisan serta bagian isi abstrak yang berisi uraian singkat tentang
permasalahan yang dikaji, teori yang mendasarinya, pendekatan atau metode yang
digunakan, hasil serta implikasinya.
Bagian identitas abstrak diketik hanya dengan satu spasi, nama penulis diketik dengan
huruf besar, sedangkan judul hanya huruf awal dari setiap kata yang diketik dengan
huruf besar kecuali kata sambung. Bagian  isi abstrak diketik dengan dua spasi dan
panjang abstrak tidak lebih dari tiga halaman. (lihat lampiran).
5. Kata Pengantar 
Kata pengantar berisi uraian yang mengantarkan penulis  kepada permasalahan yang
dikajinya. Dalam kata pengantar ini penulis dapat mencantumkan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah berjasa atau membantu penyelesaian skripsinya. 7
6. Daftar Isi 
Daftar isi ditulis secara rinci memuat sistematika skripsi dengan menyertakan halaman
pada sudut kanan. Jarak antar bab adalah dua spasi, sedangkan antar sub bab berjarak
satu spasi. Judul bab ditulis dengan huruf besar dan sub bab hanya huruf awalnya saja
yang ditulis dengan huruf besar kecuali kata sambung (lihat lampiran).
7. Daftar Tabel 
Daftar tabel memuat nomor tabel, nama tabel dan halaman yang diletakkan pada sudut
kanan. Nomor tabel ditulis terdiri dari  dua kelompok, angka pertama dengan angka
romawi menunjukkan bab dan angka berikutnya dengan angka arab setelh tanda
pemisal menunjukkan nomor tabel. Contoh tabel nomor 1 para bab II diberi nomor “II-
1”. Jarak antar tabel diketik dua spasi dan untuk judul  yang menggunakan lebih dari
satu baris diketik dua spasi.
8. Daftar Bagan (gambar) 
Daftar bagan, gambar, grafik, peta diketik seperti daftar tabel. Daftar isi, daftar tabel
dan daftar bagan masing-masing ditulis pada halaman tersendiri.
Bagian Teks

1. BAB I. Pendahuluan 
Pendahuluan merupakan bagian awal skripsi yang memberikan gambaran tentang :
a. Latar belakang
b. Identifikasi masalah
c. Batasan dan rumusan masalah
d. Tujuan dan manfaat penelitian latar belakang masalah
2. BAB II. Landasan Teori
Bab ini terdiri dari tiga bagian yang saling berkaitan yaitu kajian teori yang harus
diuraikan secara cermat, kerangka konseptual dan hipotesis.
a. Kajian Teoritis
Bab ini berisi kutipan atau teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Di
dalamnya dapat dikemukakan hal-hal yang sejalan atau bertentangan dengan pendapat
atau teori lain sehingga jelas alasannya mengapa suatu teori tersebut digunakan oleh
penulis. Penelitian terdahulu yang relevan juga diperlukan pada bagian ini.
b. Kerangka Konseptual
Pada bagian ini diperlihatkan kaitan antar variabel yang akan diteliti sesuai dengan teori
atau fakta lapangan yang diperkuatnya.
c. Hipotesis
Hipotesis dirumuskan berdasarkan kerangka  konseptual yang selanjutnya harus diuji
kebenarnnya melalui analisis data penelitian. 8
3. BAB III. Metodologi Penelitian
Bab ini berisi pendekatan atau metode yang digunakan dalam penelitian, antar lain
meliputi :
a. Defenisi operasional atau penjelasan variabel penelitian
b. Tempat atau lokasi dan waktu penelitian
c. Sumber data atau populasi dan sapel
d. Instrumen dan cara mengumpulkan data
e. Teknik analisis data yang digunakan

 Deskripsi Data Dan Pembahasan 
Bab ini terdiri dari dua bagian besar yaitu :
a. Deskripsi Data
Berisi serangkaian data  yang berhasil dikumpulkan, baik data pendukung seperti
latar belakang lembaga / instansi yang diteliti, struktur organisasi dan sebagainya
serta data utama yang diperlukan untuk pengujian hipotesis. Data-data tersebut
harus dideskripsikan secar sistematis.
b. Pembahasan
Bagian ini berisi pembahasan tentang hasil penelitian sesuai dengan acuan dan
kriteria-kriteria yang telah  ditetapkan. Bagian pembahasan ini memperlihatkan
ketajaman dan keluasan wawasan penulis mengenai permasalahan yang dikajinya.
5. BAB V. Kesimpulan Dan Saran
Pada bab ini berisi dua bagian yaitu :
a. Kesimpulan
b. Saran-saran
Kesimpulan menyajikan pemaknaan secara terpadu terhadap hasil penelitian yang telah
diperoleh. Bentuk-bentuk penulisan kesimpulan dapat berupa butir-butir maupun
bentuk essai padat. Dari kesimpulan selanjutnya penulis dapat memberikan saran-saran
atau rekomendasi.


Bagian Akhir 
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya berisi sumber-sumber tertulis yang dikutip dan digunakan dalam
karya ilmiah (skripsi), karena itu sumber tertulis lain yang tidak dikutip meskipun
pernah dibaca penulis dalam kaitannya dengan penulisan skripsinya tidak perlu
dimasukkan dalam daftar pustaka.
Penulisan pustaka disusun menurut abjad dari nama penulisnya dan nama keluarga
harus ditulis lebih dahulu tanpa menyertakan gelar. Sumber tulisan (pustaka) yang
menggunakan lebih dari satu baris diketik satu spasi dengan menjorok ke dalam sejauh
0,5 inchi untuk baris ke dua dan seterusnya, sedangkan jarak antar pustaka diketik
dengan dua spasi dan diawali pada margin kiri. 9
2. Lampiran-lampiran
Lampiran berisi keterangan-keterangan tambahan yang digunakan dalam karya ilmiah
bersangkutan, misalnya berupa dokumen khusus, instrumen atau alat pengumpul data,
ringkasan hasil pengolahan data,  peta atau gambar. Setiap lampiran diberi nomor urut
dan masing-masing diberi judul.
3. Daftar Riwayat Hidup
Riwayat hidup penulis ditulis dapat dalam bentuk butir per butir maupun dalam bentuk
essai padat yang antara lain memuat nama,  tempat dan tanggal lahir, data orang tua
penulis, riwayat pendidikan, pengalaman kerja dan tanda penghargaan yang pernah
diterima.
C. Lembar Kerja dan Pengetikan
1. Kertas
Kertas yang digunakan ialah HVS 70 atau 80 gram ukuran kuarto ataupun A4 (21,0 x
29,7 cm).
2. Bidang Kerja
Bidang kerja yang digunakan pada kertas adalah 4 cm dari sisi kiri dan 3 cm masingmasing dari sisi kanan, sisi atas dan sisi bawah kertas.
3. Pengetikan
Karya ilmiah khususnya skripsi harus diketik dengan komputer dan boleh
menggunakan program wordstar, wordPerfeck, Microsoft Word dan program-program
pengolah kata lainnya. Jenis huruf  yang  digunakan ialah yang memiliki 10 karakter
setiap inchinya (10 cpi).
Naskah diketik dua spasi kecuali untuk hal-hal khusus sebagaimana dijelaskan pada
bagian Teknik Penulisan. Awal paragraf dimulai 0,5 inchi ke dalam atau pada ketukan
ke enam dari batas margin kiri. Judul tabel, judul gambar dan sejenisnya diketik satu
spasi. Judul tabel ditulis di atas tabel sedangkan judul bagan, gambar ataupun grafik
ditulis pada bagian bawah. Kata lanjutan setelah tanda koma, titik koma atau titik dua
diketik dengan jarak satu karakter dari tanda koma. Kalimat lanjutan setelah tanda titik
sebaiknya diketik dengan jarak dua karakter dari tanda titik kalimat sebelumnya.
4. Ilustrasi
Ilustrasi seperti gambar, tabel ataupun bagan harus ditulis pada kertas naskah. Ilustrasi
tersebut tidak boleh menggunakan kertas grafik atau kertas lain yang ditempelkan pada
kertas naskah (kecuali foto atau bahan cetakan).
5. Nomor Halaman
Halaman sampul, judul dan pengesahan tidak dinomori. Halaman abstrak diberi nomor
dengan angka arab dan diapit dua tanda kurung. Halaman kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar bagan atau gambar diberi nomor dengan angka romawi kecil i, ii dan
seterusnya. Nomor halaman abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar bagan atau
gambar diletakkan di tengah bawah dari naskah. 10
Untuk halaman naskah yakni dari halaman pendahuluan sampai halaman daftar pustaka
serta lampiran-lampiran diberi nomor dengan angka arab tanpa menggunakan titik.
Nomor halaman untuk naskah (pendahuluan  sampai daftar pustaka dan lampiran)
diletakkan pada sudut kanan atas naskah, kecuali untuk halaman-halaman yang memuat
judul bab dan daftar pustaka yang harus diletakkan di tengah bawah dari naskah. Setiap
judul bab harus dimulai pada halaman baru.
D. Teknik Penulisan
1. Angka dan Satuan
Pada awal kalimat tidak dibenarkan menggunakan angka atau lambang. Angka biasanya
digunakan untuk menyatakan tanggal, nomor halaman, persentase dan waktu,
contohnya : tanggal 1 Agustus 1977; halaman 25; 50 %; pukul 14.00 dan sebagainya.
Jika dalam suatu kalimat harus diawali dengan suatu lambang atau angka maka harus
ditulis dengan huruf, contohnya : Satu kilogram bahan “X” membutuhkan tenpat seluas
50 cm
2
 pada meja itu.
Ukuran ataupun jumlah dapat menggunakan angka sedangkan satuan dapat disingkat
tanpa memberi tanda titik pada akhir singkatannya, seperti : 5 cm, 220 V, 10 kg, 10 ha,
8 km dan seterusnya. Untuk angka besar dapat juga menggunakan kombinasi angka dan
huruf, contohnya : 1.500.000 ditulis menjadi 1,5 juta.
Hasil pengukuran atau suatu jumlah harus ditulis dengan huruf bila kurang dari 10 dan
ditulis dengan angka untuk 10 atau lebih, misalnya : dua orang, tujuh mahasiswa, 10
buah buku. Jika menytakan suatu rangkaian  atau deretan dapat menggunakan angka,
misalnya ; Pemberian libur kepada karyawan adalah 10 hari, 6 hari dan 4 hari masingmasing untk golongan I,II dan untuk golongan III.
Rumus dan kalimat-kalimat matematika dapat ditulis dengan angka atau simbol-simbol.
Apabila rumus atau kalimat matematika tersebut hanya terdiri dari satu baris maka
penulisannya harus ditempatkan di tengah-tengah.
2. Singkatan
Singkatan yang boleh digunakan adalah singkatan yang sudah resmi atau lazim
digunakan. Untuk menulis singkatan, pertama sekali harus ditulis secara lengkap
kemudian diikuti dengan singkatan resminya yang diletakkan di dalam tanda kurung,
contoh : Fakultas Ekonomi (FE) merupakan fakultas favorit untuk Perguruan Tinggi di
Sumatera Utara. Penulisan selanjutnya dapat hanya menggunakan singkatan FE saja.
3. Font Italik
Istilah asing dapat diketik dengan Font italik (cetak  miring), contoh :  et al,
Managemenet, dan lain-lain.
4. Penulisan Judul
Judul skripsi (pada halaman judul dan sampul) ditulis dengan huruf kapitas di tengah atas,
jika judul lebih dari satu baris harus diketik berbentuk piramid terbalik.
Judul bab ditulis dengan huruf kapital diletakkan pada atas tengah halaman dan nomor bab
ditulis dengan angka romawi. Judul sub bab ditulis pada margin kiri dan didahului dengan 11
huruf urutan (capital). Jarak sub bab ialah empat spasi di bawah judul bab, huruf pertama
setiap kata dalam judul sub bab ditulis dengan huruf kapital kecuali kata sambung. Jarak
sub bab dengan teks berikutnya  tiga spasi, demikian juga  jarak teks dengan sub bab di
bawahnya. Berikut ini diberikan contoh penulisan bab dan sub-sub bab yang digunakan.
Contoh :

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nomor sub-sub bab ditulis dengan cara seperti berikut :
A. -----------------
1. -------------------
a. -------------------
1) ----------------
a) ------------
(1) -----------
5. Paragraf Baru
Paragraf baru harus ditulis menjorok ke dalam sebanyak 6 ketukan (0,5 inchi dari margin
kiri). Jangan memulai awal paragraf pada baris terakhir  halaman, sebaiknya pula baris
terakhir suatu paragraf tidak boleh ditempatkan pada baris awal halaman berikutnya.
6. Suku Kata
Pemenggalan suku kata harus didasarkan  menurut tata bahasa yang dibakukan,
pemenggalan suku kata menurut program pengolah kata komputer umumnya menggunakan
aturan asing sehingga selalu tidak sesuai dengan tata cara pemenggalan kata dalam bahasa
Indonesia.
7. Kutipan
a. Kutipan langsung (dari sumber pertama) ditulis dengan menggunakan dua tanda petik
(“). Jika kutipan kurang dari empat baris ditulis biasa dengan dua spasi digabung dalam
paragraf, akan tetapi jika kutipan empat baris atau lebih maka ditulis satu spasi dan
menjorok ke dalam empat ketukan dari margin kiri dan empat ketukan dari margin
kanan.
b. Kutipan dari sumber ke dua ditulis tetap mengacu kepada sumber pertama dengan
menyebutkan sumber kedua yang mengutipnya. Cara penulisannya sama seperti halnya
untuk kutipan langsung.
c. Kutipan yang dinyatakan dengan bahasa penulis sendiri (hanya mengutip pokok-pokok
pikiran) ditulis dua spasi dan gigabung ke dalam paragraf tetapi dengan menyebutkan
sumber kutipan. 12
d. Cara menulis sumber kutipan dapat dibedakan dalam dua macam.
Pertama : Jika sumber kutipan ditulis  mendahului kutipan, cara penulisannya ialah
nama penulis lalu diikuti tahun penerbitan dan halaman yang keduanya
diletakkan dalam tanda kurung.  Contoh : Moh. As’ad (1996, hal 6)
menyatakan .......................
Kedua : Jika sumber kutipan diletakkan  setelah kutipan maka penulisannya ialah
nama penulis, tahun penerbitan dan halamam yang semuanya dalam tanda
kurung. Contoh : Disiplin kerja dapat diartikan sebagai .......(Hasibuan,
1994, hal. 12)
e. Jika penulis terdiri dari  dua orang, nama keluarga dari penulis tersebut harus
disebutkan, sebagai contoh : (Reksohadiprodjo dan Handoko, 1997, hal. 10).
f. Jika penulis terdiri lebih dari dua orang, maka cara menulisnya ialah nama keluarga dari
penulis pertama dan diikuti dengan et al serta tahun penerbitan dan halaman.
Contoh : Sanders, et al (1992) menyatakan ...
g. Jika bahan kutipan dibahas oleh banyak  penulis dengan sumber berbeda maka
penulisannya harus menyertakan nama para penulis dan tahun penerbitannya dan
diletakkan di dalam tanda kurung, contoh :  Produktivitas kerja diartikan sebagai ...
(Fraser, 1992; Lathan, 1994; Hasibuan 1996).
h. Jika sumber kutipan ditulis oleh seorang penulis sama banyak sumber dan tahun
penerbitan yang sama maka cara menulisnya adalah dengan menambah huruf a, b dan
seterusnya setelah tahun penerbitan, contoh : (Setiawan, 1997a;  Setiawan, 1997b).
8. Daftar Pustaka
Banyak model atau tata cara penulisan daftar pustaka. Dalampedoman ini komponen yang
harus ditulis dalam daftar pustaka ialah nama penulis (nama keluarga diletakkan di depan
dan tanpa gelar), tahun penerbitan yang diletakkan dalam kurung, judul sumber pustaka
(digaris bawahi), kota tempat penerbit dan nama penerbit.
Baris pertama tiap pustaka ditulis pada margin kiri dan baris berikutnya ditulis menjorok ke
dalam enam ketukan dari margin kiri. Jarak baris daftar pustaka adalah satu spasi
sedangkan jarak sumber pustaka dengan sumber pustaka lainnya dua spasi.
Cara penulisan daftar pustaka dapat dibedakan menurut sumber yang digunakan.
a. Jurnal, Majalah.
  Jika jurnal sebagai sumber pustakanya maka harus ditulis nama penulis, tahun
penerbitan (dalam tanda kurung), judul artikel (ditulis di antara dua tanda petik), nama
jurnal (digaris bawahi), nomor volume dan tempat penerbit.
b. Surat Kabar
Urutan penulisannya ialah nama penulis, tahun penerbitan (dalam tanda kurung),
judul artikel (ditulis di antara dua tanda petik), nama surat kabar (digaris bawahi),
waktu penerbitan dan kota tempat penerbit.
c. Buku
Penulisan daftar pustaka jika sumbernya berbentuk buku adalah nama penulis,
tahun penerbitan (dalam tanda kurung), judul buku (digaris bawahi), kota tempat
penerbit. Antara komponen dipisahkan dengan tanda titik kecuali nama kota dan
penerbit yang dipisahkan dengan titik dua. 13
Jika penulisnya terdiri dari dua orang maka keduanya harus dituliskan yang
didahului dengan nama keluarga, tetapi jika penulisnya  lebih dari dua orang maka
hanya nama keluarga dari penulis pertama yang ditulis dan diikuti dengan et al.
Jika seorang penulis memiliki lebih dari satu pustaka yang dikutip, penulisan
nama hanya pada pustaka pertama sedangkan berikutnya cukup dengan menarik garis
sepanjang nama tersebut. Untuk tahun penerbitan yang sama harus dibedakan dengan
menambah a, b dan seterusnya setelah tahun penerbitan.
d. Pustaka yang Tidak Dipublikasikan
Pustaka yang tidak dipublikasikan seperti skripsi, tesis ataupun disertai jika
dijadikan sumber pustaka maka penulisannya adalah nama penulis, tahun penerbitan
(dalam tanda kurung0, judul pustaka (digarisbawahi), jenis pustaka dan lembaga, serta
keterangan tidak dipublikasikan.
Jika sumber pustaka berupa makalah, penulisannya adalah nama penulis, tahun
penerbitan (dalam tanda kurung), nama kegiatan dimana makalah diperuntukkan, kota
tempat kegiatan.




Sumber: http://www.ebookpp.com/

BENTUK-BENTUK KARYA ILMIAH


BENTUK-BENTUK KARYA ILMIAH 
A. Makalah
1. Pengertian Makalah
Makalah adalah suatu karya tulis ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang
tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah ini umumnya merupakan salah
satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun
hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
2. Karakteristik Makalah
Makalah mahasiswa yang dimaksudkan dalam  hal ini memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Diangkat dari suatu kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan kegiatan lapangan.
b. Ruang lingkup makalah berkisar pada cakupan permasalahan dalam suatu mata kuliah.
c. Memperlihatkan kemampuan mahasiswa tentang permasalahan teoritis yang dikaji atau
dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip atau teori yang berhubungan dengan
perkuliahan.
d. Memperlihatkan kemampuan para mahasiswa dalam memahami isi dari sumber-sumber
yang digunakan.
e. Menunjukkan kemampuan mahaiswa dalam merangkai berbagai sumber informasi
sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh.
3. Sistematika Makalah
Secara garis besar makalah yang ditulis mahasiswa terdiri dari tiga bagian pokok sebagai
berikut :
a. Pendahuluan, memuat tentang persoalan yang akan dibahas antara lain meliputi latar
belakang masalah, fokus dan rumusan masalah, prosedur pemecahan masalah dan
sistematika uraiannya.
b. Isi, yakni bagian yang memuat tentang kemampuan penulis dalam mendemonstrasikan
kemampuannya untuk menjawab persoalan atau masalah yang dibahasnya. Pada bagian
isi boleh terdiri dari lebih satu bagian sesuai dengan permasalahan yang dikaji.
c. Kesimpulan, yakni bagian yang memuat pemaknaan dari penulis terhadap diskusi atau
pembahasan masalah berdasarkan kriteria  dan sumber-sumber literatur atau data
lapangan. Kesimpulan ini mengacu kepada hasil pembahasan permasalahan dan bukan
merupakan ringkasan dari isi makalah.

Minggu, 19 Februari 2012

Agenda Tahun 2011-2012

Documentasi Kami




Dokumentasi dari acara "Pelatihan Karya Tulis Ilmiah" yang diselenggarakan oleh kerjasama antara Kelompok Studi Penelitian Ekonomi (KSPE) dan Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Faihatkultas Ekonomi Universitas Jember. Untuk melihat dokumentasi selengkapnya silahkan klik here





 



Seminar Nasional "Optimalisasi Pelabuhan Panarukan" . Kerjasama antara Bank Indonesia "BI'" serta Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia "ISEI" dengan Kelompok Studi Penelitian Ekonomi "KSPE". Untuk melihat dokumentasi selengkapnya silahkan klik here

Geographic information system

Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi

Pengertian menurut para ahli

  • Menurut Aronaff (1989)
SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.
  • Menurut Burrough (1986)
SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.
  • Menurut Kang-Tsung Chang (2002)
SIG sebagai a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data.
  • Menurut Murai (1999)
SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
  • Menurut Marble et al (1983)
SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.
  • Menurut Bernhardsen (2002)
SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data
  • Menurut Gistut (1994)
SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi
  • Menurut Berry (1988)
SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
  • Menurut Calkin dan Tomlison (1984)
SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.
  • Menurut Linden, (1987)
SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.
  • Menurut Alter
SIG adalah sistem informasi yang mendukung pengorganisasian data, sehingga dapat diakses dengan menunjuk daerah pada sebuah peta.
  • Menurut Prahasta
SIG merupakan sejenis software yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya.
  • Menurut Petrus Paryono
SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan pengelolaan data geografis yang didasarkan pada kerja komputer (mesin).

Sejarah pengembangan

35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, dan juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.
Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.
Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.
Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.

GIS dengan gvSIG.
CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".
CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.
Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.
Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Penekanan pengajaran pada analisis spasial sebagai ciri geografi. Lulusannya tidak sekedar mengoperasikan software namun mampu menganalisis dan menjawab persoalan keruangan. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir disemua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun matapelajaran.

Sumber : http://id.wikipedia.org

Jumat, 17 Februari 2012

Tentang KSPE


KELOMPOK STUDI PENELITIAN EKONOMI

Community Education of Economic Research (CEER)”








  Visi :

Akselerasi UKM KSPE sebagai Laboratorium Prestasi pada Bidang Study Penelitian Guna Terbinanya SDM yang Unggul, Inovatif, Adaptif, dan Partisipatif dengan Berasaskan Kekeluargaan .

 

Misi :

1.  Membangun iklim yang harmonis antar anggota dan pengurus sesuai kulturan dan structural

2.  Membina SDM KSPE sesuai Basic Need and Basic Interest

3.  Melanjutkan dan mengembangkan program-program kerja yang berorientasi keprestasian

4.  Mengembangkan langkah komunikasi dan kerjasama strategis dengan pihak eksternal

Tujuan:

Tujuan Kelompok Studi Penelitian Ekonomi untuk Meningkatkan Atmosfir Civitas Akademik yang Kondusif, Ilmiah, Kreatif, Inovatif, dan Konstruktif


 

Hasil Diskusi Kelompok 14_Minggu 4 (Mei)

  HASIL DISKUSI KELOMPOK 14 19 Mei 2022 Topik : Pemerintah tetap mewajibkan penggunaan masker pada kondisi dan kelompok masyarakat tertent...